IPS Terpadu Hasil Belajar

memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar. Selain orang tua dan sekolah, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik dalam proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat para peserta didik tersebut tinggal. Menurut Abu Ahmadi, ”lingkungan ada dua macam yakni lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami berupa kondisi suhu, udara, dan pencahayaan. Lingkungan sosial berupa keadaan orang lain yang berada di sekelilingnya, lingkungan sosial yang lainnya adalah berupa suasana lingkungan yang bising atau tenang, atau lingkungan belajar yang dekat dengan pasar”. 26 Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor intern, yakni faktor yang berasal dari dalam diri individu, dan faktor ekstern yakni faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor intern dalam hal ini adalah kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi. Faktor ekstern yang menjadi faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar adalah pengalaman, keadaan keluarga, dan lingkungan.

g. IPS Terpadu

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB termasuk SMK atau MAK. IPS mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMPMTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat yang dinamis. 26 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka Setia, 2005, h. 105 Pada dasarnya studi sosial lebih banyak menekankan pada studi hubungan manusia dengan lingkungnnya. Menurut Barr, “studi sosial pada hakekatnya merupakan kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem hidup bermasyarakat. Kajian tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran IPS di sekolah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik, berdasarkan nilai- nilai kemasyarakatan yang berlaku dan perlu dikembangkan.” 27 Menurut Sapriya, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS “merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.” 28 Bahan-bahan pembelajaran IPS diambil dari ilmu-ilmu sosial yang bertujuan untuk kepentingan kewarganegaraan. Materi dipilih secara selektif, sehingga relevan dan mampu membantu peserta didik memahami banyak manusia dan berbagai hal yang berkaitan dengan interrelasinya, baik yang terjadi pada masa lalu, masa kini, maupun masa datang. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada mata pelajaran IPS. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. IPS perlu difokuskan kepada upaya untuk menyediakan pengalaman belajar yang dapat membantu peserta didik dalam hal memahami bahwa lingkungan fisik menentukan bagaimana manusia hidup, memahami bagaimana manusia berusaha menyesuaikan dan menggunakan sumber lingkungan, 27 Tanto Sukardi,. “Menggagas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Yang Kontruktivis.” Kajian Ilmu Sosial, Vol. 1 No. 2 Oktober 2007: h. 19 28 Sapriya, dkk., Konsep Dasar IPS, Bandung:UPI Press, 2006, h. memahami perubahan masyarakat, peserta didik harus mampu terlibat dalam perubahan sosial dan kebudayaan di dalam masyarakat, memahami dampak dari perkembangan saling ketergantungan antar manusia, dan memahami serta menghargai persamaan semua ras, agama, dan kebudayaan. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi yang pertama manusia, tempat, dan lingkungan, yang ke dua waktu, keberlanjutan, dan perubahan, yang ketiga sistem sosial dan budaya, yang ke empat adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Masing-masing mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda, termasuk mata pelajaran IPS. Menurut Wahidmurni, salah satu karakteristik mata pelajaran IPS pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditekankan bahwa: Substansi mata pelajaran IPS merupakan IPS terpadu, maka tuntutannya adalah guru IPS harus memahami dan menerapkan metode-metode pembelajaran terpadu. Karakteristik mata pelajaran IPS lainnya adalah bahwa masalah-masalah sosial kemasyarakatan sebagai obyek kajian IPS selalu berkembang terus menerus, maka sebagai guru mata pelajaran IPS dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan tersebut agar apa yang diajarkannya merupakan hal-hal yang baru sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman. 29 Mata Pelajaran IPS dalam kurikulum 2006 merupakan IPS Terpadu yang merupakan gabungan antara berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, yang terdiri atas beberapa bagian disiplin ilmu seperti Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dan Sejarah, maka dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini memberikan dampak terhadap guru yang mengajar di kelas. Guru harus menerapkan berbagai metode pembelajaran, menggunakan media yang relevan, memberikan informasi yang terbaru dan bermanfaat khususnya yang terkait dengan mata pelajaran IPS. Berdasarkan beberapa pengertian yang sudah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa IPS terpadu merupakan mata pelajaran gabungan disiplin ilmu-ilmu sosial, yang objek kajiannya adalah peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial dan kewarganegaraan, 29 Wahidmurni, “Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Pada Satuan Pendidikan MISD Dan MTs.SMP.” Artikel diakses pada 6 April 2011 dari http:tarbiyah.uin- malang.ac.idindex.php?option=com_contentview=articleid=89:pembelajaranipsterpaducatid =62:artikelItemid=128. dengan tujuan untuk membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. IPS merupakan harapan untuk terbentuknya sikap warga negara yang diharapkan sesuai dengan tuntutan masyarakat.

h. Hasil Belajar IPS Terpadu

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran think talk write (TTW) dan numbered head togher (NHT) di SMP Islamiyah Ciputat

0 5 176

Perbedaan Hasil Belajar IPS Terpadu Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Make A-Match Dan Metode Team Quiz Di SMP Swasta Se-Kecamatan Pamulang

0 6 30

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Darul Ma'arif Jakarta Selatan

2 18 139

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SUR

0 5 11