pengertian-pengertian. Belajar memerlukan latihan dan pengulangan, agar materi pelajaran yang dipelajari dapat dikuasai. Belajar harus disertai dengan keinginan
dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan. Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar telah sanggup menerapkan dalam prakteknya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip- prinsip belajar adalah dalam belajar, peserta didik harus terlibat aktif sehingga
dapat memahami materi pelajaran sendiri. Adanya peningkatan minat dan bimbingan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam belajar harus ada hubungan
yang dinamis antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga dapat memahami materi pelajaran yang terkait dengan hal-hal yang kontekstual. Belajar
perlu latihan dan pengulangan, sehingga pemahaman yang diperoleh selalu diingat oleh peserta didik. Belajar yang paling efektif adalah belajar yang berpikiran
kritis, daripada hanya menghafal materi.
c. Teori-Teori Belajar
Ada beberapa teori belajar yang dikemukakan para ahli. Berikut ini adalah beberapa teori belajar yang mendukung pembelajaran dalam sistem pendidikan.
1. Teori Belajar yang dikemukakan oleh Ausubel.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Ausubel, belajar akan menghasilkan manfaat bila peserta didik mencoba menghubungkan pengetahuan
baru dengan pengetahuan yang dimilikinya. Menurut Ausubel, ”belajar bermakna
merupakan suatu proses menghubungkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling
penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui peserta d
idik.”
10
Dalam hal ini belajar akan bermanfaat jika ada hubungan antara pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dengan apa yang ditemukan dalam
kehidupan seseorang tersebut. Jika seseorang mendapatkan pengetahuan baru tanpa ada pengetahuan sebelumnya, maka akan sulit untuk memahami
pengetahuan baru tersebut. Sebaliknya pengetahuan lama yang tidak dihubungkan dengan pengetahuan baru maka tidak akan berkembang.
10
Trianto, Metode-Metode Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007, h. 25.
2. Teori Belajar yang dikemukakan oleh Piaget.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif seseorang melalui beberapa tahapan, yaitu sensorimotor sampai dengan usia 2 tahun, Concreteoperations
usia 2-11 tahun, dan formal –operations setelah usia 11 tahun. Pada tahap
sensorimotor pengetahuan yang diperoleh masih sangat terbatas sejalan dengan perkembangan fisik dari anak tersebut. Pada tahap Concrete-operations anak
sudah mulai belajar simbol yang merupakan representasi dari obyek tertentu. Anak mulai belajar menghubungkan suatu obyek dengan simbol tertentu.
Sedangkan pada tahap formal –operations pengetahuan yang diperoleh anak
semakin kompleks, karena anak telah banyak perbendaharaan kata dan memahami arti serta dapat mengasosiasikan dengan kata-kata lainnya. Dalam tahap ini anak
sudah dapat merangkum atau mengkombinasikan dua konsep atau lebih untuk membentuk suatu aturan.
Menurut Piaget, ”pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting
untuk perkembangan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik.”
11
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa perkembangan kognitif berkembang sesuai dengan pertambahan usia sehingga dalam memberikan materi
pelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan usia individu dan metode yang digunakan juga harus disesuaikan.
3. Teori Conditioning.
Menurut Baharuddin ”teori Conditioning dikembangkan oleh Pavlov, yang mengemukakan teori bahwa belajar merupakan proses perubahan yang terjadi
karena adanya syarat-syarat yang kemudian menimbulkan respon dan reaksi. ”
12
Yang paling penting dalam teori ini adalah latihan-latihan yang dilakukan secara terus menerus, sehingga memperoleh pemahaman dan tidak mudah dilupakan
tentang materi pelajaran. Berdasarkan teori conditioning belajar itu adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat conditions yang
kemudian menimbulkan reaksi response. Untuk menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting dalam
belajar menurut teori conditioning ialah adanya latihan-latihan yang continue
11
Trianto, Metode-Metode Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, h. 14.
12
Baharuddin Dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, Yogyakarta:Ar- Ruzz Media, 2007, h. 58.
terus-menerus. Yang diutamakan dalam teori ini adalah hal belajar yeng terjadi secara otomatis.
4. Teori Connectinism Thorndike.
Dalam belajar menurut Thorndike melalui dua proses yakni Trial and error mencoba dan gagal, dalam hal ini Thorndike mengembangkan hukum Law
of effect, yaitu ”segala tingkah laku manusia ditentukan oleh stimulus yang ada di
lingkungan sehingga menimbulkan respons secara refleks, dan stimulus yang terjadi mempengaruhi perilaku selanjutnya.
”
13
Dalam teori ini dapat dipahami bahwa sebuah tindakan jika menghasilkan perubahan yang memuaskan maka ada
kemungkinan tindakan tersebut diulang kembali, namun jika suatu tindakan menimbulkan ketidakpuasan maka tindakan tersebut cenderung dihentikan. Dalam
proses belajar juga, jika seseorang mempelajari suatu materi pelajaran dan merasa bahwa materi pelajaran tersebut penting untuk dipelajari maka seseorang tersebut
akan mempelajari materi pelajaran tersebut. Oleh sebab itu pendidik harus membuat kondisi bahwa materi pelajaran yang disampaikan merupakan materi
yang penting, sehingga peserta didik tertarik untuk belajar. 5.
Teori Psikology Gestalt. Faktor penting dalam belajar adalah pemahaman. Dengan belajar dapat
memahami hubungan antara pengetahuan dan pengalaman. Menurut Anwar Kholil ”belajar dilaksanakan dengan sadar dan memiliki tujuan.”
14
6. Teori Vygotsky.
Berdasarkan pendapat Vygotsky, hasil belajar dapat berkembang ketika para peserta didik mendapatkan ide baru, dan berinteraksi dengan individu lainnya
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Selama proses interaksi terjadi, baik interaksi antara guru dengan siswa maupun antar
siswa, kemampuan seperti saling menghargai, menguji kebenaran pernyataan pihak lain, bernegosiasi, dan saling mengadopsi sehingga pendapat dapat
berkembang. Pendapat Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama: 1 bahwa intelektual
berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit
13
Baharuddin Dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, h. 65
14
http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiarchivesHASH01b7f5610c3c.dirdoc.pdf, Akses Jum’at 5 November 2010
mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui; 2 bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual;
3 peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.
15
Berdasarkan beberapa teori belajar yang sudah dikemukakan di atas, seharusnya pendidik dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai,
sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Dalam hal ini materi pelajaran akan bermanfaat jika ada interaksi antara pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang dimilikinya, maka guru harus menerapkan metode yang dapat menerapkan pengetahuan peserta didik, sehingga tidak hanya menjadi
pengetahuan yang abstrak. Dalam teori belajar pengalaman sangat penting untuk perkembangan pengetahuan, maka dalam penerapan metode seharusnya lebih
menekankan aspek melihat dan mengalami langsung tentang materi pelajaran. Teori belajar yang lain adalah adanya latihan, setelah mendapatkan pengetahuan
seharusnya langsung ada penerapan. Yang tidak kalah penting adalah dalam belajar seharusnya ada interaksi dan kerjasama antara individu yang menjadi
komponen proses pembelajaran, sehingga saling bertukar informasi dan ide antar individu.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar