Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

Adapun Kriteria daya beda dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3 Klasifikasi Daya Beda 4. Uji Taraf Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang baik tidak hanya didasarkan pada validitas dan reliabilitasnya saja tetapi juga perlu dilakukan tes tarap kesukaran. Untuk menghitung indeks kesukaran setiap butir soal digunakan rumus: 62 JS B P Dimana: P = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 4: Tabel 4 Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran Nilai I Sukar Sedang Mudah 0,00 – 0,25 0,26 – 0,75 0,76 – 1,00 62 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta. 2001, Cet.II, h. 180 Klasifikasi Daya Beda Indeks Daya Beda DP 0,00 Sangat Jelek 0,00 D 0,20 Jelek 0,20 D 0,40 Cukup 0,40 D 0,70 Baik 0,70 D 1,00 Baik sekali

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi active learning teknik information search dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

1. Pengujian Prasyarat analisis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian hasil uji Persyaratan analisis dari nilai tes hasil belajar matematika siswa sebagai beritut: a. Uji Normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditiliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji lilifors, dengan langkah- langkah sebagai berikut: 63 1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar. 2. Tentuksan nilai S X X Z i i Dengan: Z i = Skor baku X i = Skor data X = Nilai rata-rata S = Simpangan baku 3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z i berdasarkan table Z i dan sebut dengan FZ i dengan aturan: Jika Z i 0, maka FZ i = 0,5 + Nilai tabel Jika Z i 0, maka FZ i = 1- 0,5 + Nilai tabel 4. Selanjutnya hitung proporsi Z 1 , Z 2,…, Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z i jika proporsi ini dinyatakan oleh S Z, maka: SZ i = n z yang z z z Banyaknya i n ..., .......... , 2 , 1 63 Sudjana, Metode Statistik, Bandung:Tarsito,2001,h.46