Pengertian Strategi Active Learning Teknik Information Search

indera peserta didik, menggunakan metode yang bervariasi, menggunakan banyak media, dan disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada, sangat menunjang dalam rangka upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar tidak lagi didominasi oleh guru, bila paradigma lama menyebutkan sumber pendidikan adalah guru, dalam active learning kegiatan pembelajaran justru berpusat pada siswa. Siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran, mereka juga diarahkan untuk dapat menemukan pengetahuan dan bukan hanya menerima pengetahuan. Guru berperan sebagai motivator, pengarah, dan pemberi stimulus agar semua potensi dari peserta didik dapat diberdayakan dengan maksimal, hal ini sejalan dengan pendapat Thorndike yang mengemukakan tiga hukum belajar yaitu: 1. Law of readiness, yaitu kesiapan seseorang untuk berbuat dapat memperlancar hubungan antara stimulus dan respons. 2. Law of exercise, yaitu dengan adanya ulangan-ulangan yang selalu dikerjakan maka hubungan antara stimulus dan respons akan menjadi lancar 3. Law of effect, yaitu hubungan antara stimulus dan respons akan menjadi lebih baik jika dapat menimbulkan hal-hal yang menyenangkan dan hal ini cenderung akan diulang 57 . Dalam strategi pembelajaran active learning, terdapat banyak teknik yang salah satunya adalah Information Search. Dalam teknik information search, siswa diarahkan untuk mampu mengumpulkan dan menggali informasi dari berbagai sumber belajar. Dengan demikian potensi siswa dapat diberdayakan. Siswa tidak lagi sebagai penerima pengetahuan, dan guru dapat berperan sebagai motivator, pengarah, dan pemberi stimulus. 57 http:sditalqalam.wordpress.com20080109strategi-pembelajaran-active-learning

5. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Active Learning Teknik

Information Search Tahapan-tahapan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran aktif teknik Information Search adalah sebagai berikut: 58 1. Guru menyiapkan sumber materi yang bisa mencakup: a. Selebaran b. Dokumen c. Buku teks d. Buku panduan e. Computer mengakses informasi f. Barang hasil karya manusia g. Perlengkapan keras 2. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil 3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik 4. Peserta didik mencari informasi dari sumber materi yang telah diberikan, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan oleh guru

D. Kerangka Berpikir

Belajar adalah proses yang dialami dan yang akan merubah kemampuan diri seseorang dari tidak tahu menjadi tahu yang relatif tetap dan didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Dalam proses belajar matematika siswa diharapkan mampu untuk mengobservasi, menarik kesimpulan dari informasi yang didapat, dan membagi pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan dengan strategi belajar aktif teknik Information SearchMencari Informasi, Pada strategi belajar aktif teknik information search penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. Dengan demikian siswa tidak hanya 58 Mel Silberman, Active…… mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi. Kegiatan tidak hanya menjadi pembelajaran satu arah, antara guru dan murid. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi. Siswa diajak untuk dapat menggali ide-ide yang mereka punya. Kemampuan otak mereka lebih terbiasa untuk mendapatkan ide-ide baru. Siswa lebih banyak di tuntut untuk berfikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi. Siswa lebih bebas menyampaikan pendapatnya tentang materi atau topik yang sedang dibahas. Sehingga kegiatan belajar mengajar dalam kelas lebih hidup. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. Karena dalam proses pembelajaran aktif active learning salah satunya dalam teknik information search, proses pembelajaran tidak hanya berkutat dalam hal pembahasan materi. Siswa diminta untuk mencari berbagai informasi dari materi yang sedang dibahas, kemudian siswa menjawab pertanyaan seputar materi tersebut. Dengan menggunakan teknik belajar ini, siswa dapat belajar lebih aktif lagi. Belajar menemukan jawaban dari permasalahan matematika, mampu menyimpulkan jawaban dari informasi yang didapat dan berkompetisi dengan baik. Dengan demikian, apabila pembelajaran ini diterapkan dengan baik, maka siswa dapat lebih aktif dan kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan matematika yang sedang dipelajari. Pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya.

E. Perumusan Hipotesis

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: Hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan active learning teknik Information Searchmencari informasi lebih besar dari siswa yang diajar menggunakan metode konvensional 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan penelitian ini adalah di MTs Al Wahab Kelas VIII Semester II Tahun ajaran 20102011, sedangkan waktu penelitian yang digunakan yaitu Semester II tahun ajaran 20102011.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu harus ditentukan populasi penelitian. Populasi adalah suatu himpunan dengan sifat-sifat yang ditentukan oleh peneliti sedemikian rupa sehingga setiap individuvariabeldata dapat dinyatakan dengan tepat apakah individu tersebut menjadi anggota atau tidak. 59 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Al Wahab Jakarta. 2. Sampel Sampel diambil dari populasi dengan teknik Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan 2 unit kelas dari 3 kelas yang ada. Dari 2 kelas tersebut diundi, kelas mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kontrol.

C. Metode Penelitian

Metode penelitan merupakan kerangka, pola, atau rancangan yang menggambarkan alur dan arah penelitian yang di dalamnya terdapat langkah-langkah atau tahap-tahap yang menunjukan suatu urutan kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, yaitu penelitian yang tidak dapat memberikan kontrol 59 Kadir, Statistika: Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010h. 85 penuh. Penelitian ini dilakukan terhadap kelompok-kelompok homogen, dengan membagi kelompok yang diteliti menjadi dua kelompok pengamatan, yaitu kelompok X 1 dan kelompok X 2 . Kelompok X 1 adalah kelompok dengan perlakuan pemberian teknik Information Search dan kelompok X 2 adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan teknik Information Search. Perlakuan ini diberikan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Setelah penguasaan materi pelajaran, kedua kelompok diberi tes yang sama. Hasil tes tersebut kemudian diolah sehingga dapat diketahui apakah rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berbentuk Two Group Randomized Subject Post test only. Rancangan ini terdiri atas dua kelompok yang keduanya ditentukan secara acak. Untuk pelaksanaan penelitian diperlukan 2 kelompok kelas, yaitu: 1. Kelas eksperimen adalah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran aktif learning active learning teknik information searchmencari informasi. 2. Kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional. Tabel 1 Desain Penelitian Kelas Treatment Test Eksperimen Information Search X E Hasil Belajar Y Kontrol Konvensional X P Hasil Belajar Y Keterangan: X E : Treatment yang dilakukan di kelas eksperimen, yaitu penerapan pembelajaran active learning dengan teknik information search X P : Treatment yang dilakukan pada kelas kontrol, yaitu pembelajaran konvensional dengan metode konvensional Y : Tes Akhir

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan a Melakukan observasi ke sekolah. b Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan bahan ajar pada pokok bahasan yang dipilih. c Menyusun instrument penelitian d Melakukan uji coba instrument penelitian. e Analisis hasil uji coba instrument. f Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok control secara acak menggunakan teknik Cluster Random Sampling Pengambilan Sampel Menurut Kelompok. 2. Tahap Pelaksanaan a Pemberian tes awal untuk mengetahui pengetahuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok control. b Menerapkan strategi belajar aktif teknik information search pada kelompok eksperimen dan metode konvensional pada kelompok kontrol dengan jumlah jam pelajaran, pengajar dan pokok bahasan yang sama. c Pemberian tes akhir pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai evaluasi pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan tes akhir postest. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes ini berupa tes akhir postes, dengan bentuk soal pilihan ganda untuk menentukan seberapa jauh hasil belajar matematika. Adapun indikator kompetensi yang digunakan dalam tes akhir, adalah sebagai berikut: Tabel 2 Indikator Kompetensi Tes Akhir No Indikator Kompetensi Tingkat Pengetahuan 1. Menyebutkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran: pusat lingkaran, jari-jari, diameter, busur, talibusur, juring, apotema, dan tembereng. C1 2. Menemukan nilai phi π. C2 3. Menentukan rumus keliling dan luas lingkaran. C2 4. Menghitung keliling dan luas lingkaran. C3 5. Mengenal hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama. C2 6. Menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama. C3 7. Menentukan panjang busur, luas juring, dan luas tembereng. C4 8. Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah C5 Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pegukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiiki validitas, reabilitas dan objektivitas. Maka sebelum soal tersebut diberikan kepada siswa, soal itu harus dianalisis validitas, reabilitasnya dan daya pembeda serta indeks kesukaran soal. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur