Pertimbangan Memilih Strategi Pembelajaran Active Learning
apa yang hendak diukur. Reabilitas berkaitan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Sehingga kedua hal tersebut sangat penting di uji terlebih dahulu, agar hasil yang
didapatkan dapat memenuhi standar penilaian. 1. Uji Validitas Butir Soal
Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien validitas ini adalah dengan menggunakan rumus korelasi point biserial.
r
pbi
= q
p SD
M M
t t
p
dengan SD
t
=
2 2
2
N X
N X
t t
Keterangan: r
pbi
= Angka indeks korelasi poin biserial M
p
= Mean nilai rata-rata hitung skor yang dicapai oleh peserta tes yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya
dengan tes secara keseluruhan. M
t
= Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta tes testee
SDt = Deviasi standar total Deviasi Standar dari skor total.
P = Proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir
soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
q = 1
– p
2. Uji Reabilitas Pengujiannya reliabilitis ini menggunakan rumus K- R 20 Kuder-
Richardson, yaitu
60
:
2 2
11
1
t t
s pq
s k
k r
dengan SD
t
=
2 2
2
N X
N X
t t
Dimana : r
11
= koefisien Reliabilitas tes
60
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evauasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2005 h. 100
k = Banyak butir soal yang valid
p = Proporsi subjek yang menjawab item soal
dengan benar q
= Proporsi subjek yang menjawab item soal dengan salah q = 1-p
pq = Jumlah perkalian antara p dan q
S
t
= Standar deviasi total yang valid
3. Uji Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Seluruh peserta tes akan dibagi dalam
kelompok upper groupkelompok atas dan lower groupkelompok bawah. Adapun cara menentukan daya beda dapat menggunakan
rumus berikut:
61
B B
A A
J B
J B
D
Dimana: D = Indeks daya beda
B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan salah
J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah
61
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.Cet.V, h.213
Adapun Kriteria daya beda dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3 Klasifikasi Daya Beda
4. Uji Taraf Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Soal yang baik tidak hanya didasarkan pada validitas dan reliabilitasnya saja tetapi juga perlu dilakukan tes tarap kesukaran.
Untuk menghitung indeks kesukaran setiap butir soal digunakan rumus:
62
JS B
P Dimana: P
= Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 4:
Tabel 4 Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Nilai I
Sukar Sedang
Mudah 0,00
– 0,25 0,26
– 0,75 0,76
– 1,00
62
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta. 2001, Cet.II, h. 180
Klasifikasi Daya Beda Indeks Daya Beda
DP 0,00 Sangat Jelek
0,00 D 0,20 Jelek
0,20 D 0,40 Cukup
0,40 D 0,70 Baik
0,70 D 1,00 Baik sekali