Dilihat dari Segi Jangka Waktu Dilihat dari Segi Jaminan

16

5. Dilihat dari Segi Sektor Usaha

Jenis kredit dilihat dari sektor usaha sebagai berikut : a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor pertanian atau perkebunan rakyat. b. Kredit peternakan, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor peternakan. c. Kredit industri, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor industri pengolahan baik industri kecil, menengah atau besar. d. Kredit pertambangan, merupakan kredit yang dibiayai untuk usaha pertambangan. e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang dibiayai untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan. f. Kredit profesi, diberikan kepada kalangan professional.

F. Penilaian Kredit

Penilaian kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisa atau menilai suatu permohonan kredit sehingga dapat memberikan keyakinan pada bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak feasible. Adanya analisa yang mempertimbangkan berbagai faktor ini dimaksudkan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya default oleh calon debitur. Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis prinsip 17 6C, prinsip 6A Dendawijaya, 2001, dan prinsip 7P Kasmir, 2002. Prinsip 6C meliputi: 1. Character kepribadian, yaitu menyangkut sifat, kepribadian, dan citra calon debitur dalam masyarakat. Hal ini terkait dengan kemauan dan kesungguhan membayar angsuran kredit yang tentunya sangat berpengaruh terhadap integritas dalam memenuhi kewajiban pembayaran kredit dan pemanfaatan pemberian kredit dengan benar. 2. Capital modal merupakan kepemilikan terhadap modal dan kemampuan nasabah dalam membiayai perusahaannya. Perbandingan besarnya pembiayaan dari bank dengan modal sendiri dapat dilihat berdasarkan laporan keuangan perusahaan atau ditinjau langsung oleh petugas kredit. 3. Capacity kemampuan terkait dengan kesanggupan dan kemampuan calon debitur untuk melunasi pokok pinjaman diserta dengan bunga dan syarat- syarat lain dalam perjanjian. Kemampuan ini diukur antara lain dari kondisi usaha, pendapatanomzet usaha. Semakin likuid dan semakin tinggi tingkat profitabilitasnya maka kemampuan membayar kembali pinjaman dan kewajiban lain semakin besar. 4. Condition of economy kondisi ekonomi, pertimbangan atas situasi ekonomi yang sedang terjadi dalam suatu wilayah atau negara yang berpengaruh terhadap usaha calon debitur dan pada akhirnya mempengaruhi keberhasilan pemanfaatan dan pengembalian kredit. 5. Collateral agunan yakni berupa ketersediaan jaminan yang sesuai dan seimbang dengan jumlah kredit yang diberikan sehingga pihak bank tidak