64
menilai pelayanan petugas bank sudah baik. Nasabah merasakan kekeluargaan yang begitu erat ketika bersinggungan dengan petugas bank
tanpa melanggar kesopanan. Akan tetapi, ada 6 responden menyatakan petugas bank tidak melayani dengan baik. Hal ini disebabkan nasabah harus
menunggu lama ketika petugas bank tidak ada di tempat pelayanan. Berdasarkan penjelasan Bab III, selang penilaian penyaluran kredit secara
keseluruhan adalah antara 245-735 dengan ketentuan jika total skor berada antara 245-408, maka penyaluran kredit dinilai tidak efektif. Jika total skor
berada antara 409-572, maka penyaluran kredit dinilai cukup efektif dan total skor 573-735 adalah penyaluran kredit dinilai efektif. Hasil dari penelitian
dapat dilihat pada tabel adalah sebagai berikut : Tabel 19. Penilaian Penyaluran Kredit Mikro Sektor Agribisnis Menurut
Responden Bank BJB Cabang Bogor Tahun 2014
No. Kriteria Penilaian
Total Skor Skor Maksimum
1. Prosedur Pinjaman
98 105
2. Realisasi Kredit
92 105
3. Biaya Provisi
94 105
4. Tingkat Bunga
90 105
5. Agunan
96 105
6. Pelayanan Petugas
97 105
Total 567
630 Kategori Penilaian
KINERJA BAIK
Hasil perhitungan skor penilaian kinerja diatas, diperoleh total skor 567
dari total maksimum 630 yang menunjukkan bahwa penyaluran kredit mikro menurut responden nasabah sudah baik berdasarkan nilai selang yang telah
ditentukan sebelumnya yaitu total skor 490-630 termasuk kategori kinerja baik. Hal ini berarti tujuan bank menyalurkan kredit untuk mengembangkan
usaha nasabah sudah tercapai sesuai dengan harapan.
65
Parameter yang memberikan peran paling besar dalam penilaian kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis pada nasabah Bank BJB Cabang
Bogor adalah prosedur pinjaman, hal ini karena total skor penilaian kinerja tertinggi.
D. Analisis Pendapatan Responden Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit
Pendapatan adalah selisih dari penerimaan penjualan produk, yang diperoleh dari hasil perkalian harga dan kuantitas dikurang biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output. Ketepatan penyaluran kredit mikro tidak hanya diukur dari ketepatan kelompok sasaran yang ingin dicapai sebagai penerima manfaat yakni
para pelaku usaha mikro. Penyaluran kredit mikro menjadi efektif apabila diberikan kepada orang yang tepat dengan jumlah yang tepat, sehingga tujuan
penyaluran kredit mikro untuk mengembangkan usaha mikro dapat terwujud dan terjadi peningkatan pendapatan yang diperoleh pelaku usaha karena adanya
tambahan modal dari kredit. Kredit mikro diberikan pada para pelaku usaha yang memiliki usaha layak
untuk dibiayai. Hal ini untuk menghindari kredit menunggak atau macet. Analisis pendapatan nasabah kredit mikro dilakukan untuk melihat dampak penggunaan
kredit mikro. Cara dalam mengukur seberapa besar dampak dari penggunaan kredit usaha sektor agribisnis adalah dengan membandingkan pendapatan usaha
sebelum dan sesudah menerima pendapatan. Pendapatan rata-rata sebelum menerima kredit adalah pendapatan responden pada saat memulai usahanya.
Sedangkan, pendapatan rata-rata setelah menerima kredit adalah pendapatan usaha responden per tahun pada saat penelitian ini dilakukan setelah menerima
66
kredit untuk menambah modal. Pendapatan diukur dalam satuan rupiah. Penilaian dilakukan oleh beberapa nasabah sebagai responden yang merupakan
sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden. Analisis pendapatan nasabah dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan
antara lain : 1.
Pendekatan Kualitatif
Berdasarkan analisis menggunakan pendekatan kualitatif, terjadi perubahan pendapatan nasabah setelah menerima kredit sebesar 9,74 dari pendapatan
sebelumnya. Pendapatan usaha rata-rata responden sebelum menerima kredit adalah Rp 2.731.086, sedangkan pendapatan usaha rata-rata responden
sesudah menerima kredit adalah Rp 3.025914 dengan selisih sebesar Rp 294.828, dapat dilihat pada Tabel 20. Hal ini menunjukkan terjadi
peningkatan pendapatan usaha responden setelah melakukan kredit. Tabel 20. Perubahan Pendapatan Usaha Nasabah Kredit Mikro bank bjb
Cabang Bogor Tahun 2014
Sektor Rata-Rata
Sebelum Kredit Rpperiode
usaha Rata-Rata
Setelah Kredit Rpperiode
usaha Selisih
Rp Perubahan
Perikanan 2.731.086
3.025.914 294.828
9,74
Persentase peningkatan pendapatan belum cukup untuk membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat pendapatan sebelum dan
sesudah menerima kredit mikro yang kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan usaha responden. Oleh karena itu, dilakukan uji-t berpasangan
untuk data berpasangan agar dapat dilihat perbedaan nyata diantara pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit mikro.