62
dapat dijadikan jaminan untuk mengajukan pinjaman kredit dan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam permohonan pinjaman kredit.
Besarnya agunan juga turut mempengaruhi besarnya pinjaman kredit yang disetujui oleh pihak bank. Calon nasabah pun diberi penjelasan bahwa pada
saat permohonan telah disetujui, maka agunan calon nasabah adalah objek jaminan. Jenis agunan yang diberikan nasabah diantaranya BPKB kendaraan
bermotor, Surat Keterangan Usaha, Surat Tanah, Surat Kepemilikan Bangunan, dan Surat Berharga Deposito, Tabungan, ORI, dll.
Indikator dari penilaian penyaluran kredit mikro berdasarkan agunan adalah :
a. Mudah, yaitu mudah dipenuhi dan biaya relatif murah. b. Kurang, yaitu mudah dipenuhi dan biaya relatif tinggi.
c. Sulit, yaitu sulit dijangkau dan biaya relatif tinggi. Tabel 17. Penilaian Responden Berdasarkan Agunan
Kriteria Penilaian Rating
Frekuensi Orang
Skor Ringan
3 28
84 Sedang
2 5
10 Berat
1 2
2 Total
35 96
Sebanyak 28 responden menyatakan tidak kesulitan memberikan agunan
untuk mengajukan kredit, responden sanggup memenuhi agunan yang dibutuhkan untuk permohonan pinjaman kredit. Sedangkan 5 responden dan
2 responden menyatakan bahwa jenis agunan yang diberikan oleh nasabah kepada bank adalah sedang dan berat. Responden merasa bila seseorang yang
meminjam dengan jumlah kredit yang lebih sedikit hendaknya memberikan
63
agunan yang lebih ringan. Oleh karena itu, responden menginginkan adanya peninjauan terhadap kebijakan agunan dari pihak bank meliputi pemberian
agunan yang sesuai dengan besar pinjaman yang diperoleh nasabah.
6. Pelayanan Petugas
Pelayanan petugas merupakan pelayanan yang diberikan bank kepada calon nasabah mulai dari proses permohonan hingga pengembalian kredit.
Pelayanan ini dinilai meliputi kinerja petugas seperti keramahan petugas, kemampuan petugas menjelaskan prosedur pinjaman kredit mikro, kesigapan
dan ketelitian petugas serta panjangnya jam pelayanan kantor. Indikator dari penilaian penyaluran kredit mikro berdasarkan pelayanan
petugas adalah : a. Baik, yaitu berkantor tetap dan selalu ada untuk melayani nasabah dengan
baik. b. Sedang, yaitu berkantor tetap, namun kadang kala kurang dapat melayani
nasabah dengan baik. c. Buruk, yaitu berkantor tidak tetap, namun kadang kala tidak dapat
melayani nasabah dengan baik. Tabel 18. Penilaian Responden Berdasarkan Pelayanan Petugas
Kriteria Penilaian Rating
Frekuensi Orang
Skor Baik
3 28
84 Sedang
2 6
12 Buruk
1 1
1 Total
35 97
Penilaian responden berdasarkan pelayanan petugas dapat dilihat pada
Tabel 18, diketahui sebanyak 28 responden menyatakan bahwa responden
64
menilai pelayanan petugas bank sudah baik. Nasabah merasakan kekeluargaan yang begitu erat ketika bersinggungan dengan petugas bank
tanpa melanggar kesopanan. Akan tetapi, ada 6 responden menyatakan petugas bank tidak melayani dengan baik. Hal ini disebabkan nasabah harus
menunggu lama ketika petugas bank tidak ada di tempat pelayanan. Berdasarkan penjelasan Bab III, selang penilaian penyaluran kredit secara
keseluruhan adalah antara 245-735 dengan ketentuan jika total skor berada antara 245-408, maka penyaluran kredit dinilai tidak efektif. Jika total skor
berada antara 409-572, maka penyaluran kredit dinilai cukup efektif dan total skor 573-735 adalah penyaluran kredit dinilai efektif. Hasil dari penelitian
dapat dilihat pada tabel adalah sebagai berikut : Tabel 19. Penilaian Penyaluran Kredit Mikro Sektor Agribisnis Menurut
Responden Bank BJB Cabang Bogor Tahun 2014
No. Kriteria Penilaian
Total Skor Skor Maksimum
1. Prosedur Pinjaman
98 105
2. Realisasi Kredit
92 105
3. Biaya Provisi
94 105
4. Tingkat Bunga
90 105
5. Agunan
96 105
6. Pelayanan Petugas