Penilaian Kredit TINJAUAN PUSTAKA
17
6C, prinsip 6A Dendawijaya, 2001, dan prinsip 7P Kasmir, 2002. Prinsip 6C meliputi:
1. Character kepribadian, yaitu menyangkut sifat, kepribadian, dan citra calon debitur dalam masyarakat. Hal ini terkait dengan kemauan dan
kesungguhan membayar angsuran kredit yang tentunya sangat berpengaruh terhadap integritas dalam memenuhi kewajiban pembayaran kredit dan
pemanfaatan pemberian kredit dengan benar. 2. Capital modal merupakan kepemilikan terhadap modal dan kemampuan
nasabah dalam membiayai perusahaannya. Perbandingan besarnya pembiayaan dari bank dengan modal sendiri dapat dilihat berdasarkan
laporan keuangan perusahaan atau ditinjau langsung oleh petugas kredit. 3. Capacity kemampuan terkait dengan kesanggupan dan kemampuan calon
debitur untuk melunasi pokok pinjaman diserta dengan bunga dan syarat- syarat lain dalam perjanjian. Kemampuan ini diukur antara lain dari kondisi
usaha, pendapatanomzet usaha. Semakin likuid dan semakin tinggi tingkat profitabilitasnya maka kemampuan membayar kembali pinjaman dan
kewajiban lain semakin besar. 4. Condition of economy kondisi ekonomi, pertimbangan atas situasi ekonomi
yang sedang terjadi dalam suatu wilayah atau negara yang berpengaruh terhadap usaha calon debitur dan pada akhirnya mempengaruhi keberhasilan
pemanfaatan dan pengembalian kredit. 5. Collateral agunan yakni berupa ketersediaan jaminan yang sesuai dan
seimbang dengan jumlah kredit yang diberikan sehingga pihak bank tidak
18
perlu merasa khawatir ketika terjadi kemacetan dalam pengembalian pinjaman karena agunan tersebut dapat menjadi pengganti pengembalian
kredit. 6. Constrain keterbatasan merupakan faktor-faktor yang menjadi penghambat
berupa faktor-faktor sosial psikologis dalam suatu wilayah tertentu yang menyebabkan suatu usaha tidak mungkin untuk dijalankan.
Prinsip ‘6A’ mencakup aspek-aspek yang perlu diperhatikan pihak bank terhadap nasabah yang mengajukan kredit yaitu :
1. Aspek yuridis bertujuan untuk mengkaji ketentuan-ketentuan legalitas perusahaan calon penerima kredit.
2. Aspek pasar dan pemasaran mengkaji kemungkinan pangsa pasar yang dapat diraih bagi produkjasa perusahaan yang akan dibiayai oleh kredit serta
meneliti tentang strategi pemasaran yang akan dilakukan pengusaha dalam menghadapi persaingan.
3. Aspek teknis bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan pengusaha dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembangunan usaha serta seberapa
besar kesiapan teknik dalam menjalankan operasi usahanya sebagai suatu entitas bisnis.
4. Aspek manajemen mengukur kemampuan dan kecakapan dalam mengelola usaha atau manajemen perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya.
5. Aspek keuangan bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangannya.
19
6. Aspek sosial ekonomi merupakan suatu kajian terhadap nilai tambah yang dapat diterima pemerintah dan masyarakat dari sudut pandang sosial dan
makro ekonomi seperti perluasan lapangan kerja dan pendapatan pajak pemerintah.
Sedangkan prinsip 7P dalam kredit atau Seven P’s of Credit dalam penilaian kredit, antara lain:
1. Personality Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.
Penilaian ini dilakukan pada tenaga kerja dan pengelola serta orang-orang yang terlibat langsung dalam bisnis nasabah.
2. Party Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan
mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. 3. Purpose
Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit
dapat bermacam-macam. Apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain sebagainya. Purpose merupakan penilaian
terhadap tujuan penggunaan kredit dan merupakan penilaian sasaran kredit.
20
4. Prospect Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lainnya usahanya mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit
yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga nasabah. Prospect merupakan penilaian masa depan usaha,
perkembangan usaha ke depannya. Penilaian ini dilakukan bagi bank antara risiko dengan pendapatan yang diperoleh.
5. Payment Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka
akan semakin baik, sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya. Payment merupakan kemampuan membayar
kembali kredit. Penilaian ini dilakukkan dengan menggunakan financial statement dengan memperhitungkan ketidakpastian di masa depan.
6. Profitability Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan
diperolehnya.
21
7. Protection Protection merupakan kemungkinan gagal perlu jaminan sebagai benteng
terakhir untuk berlindung. Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan
barang atau orang atau jaminan asuransi.