Pembiayaan Dalam Bank Syariah

18 dengan cara tunai, cicil, atau ditangguhkan. Untuk melaksanakan skim istishna kontrak dilakukan di tempat pembuat barang penerima pesanan dari pembeli. Dahlan Siamat, 2005:426 Isthina’s products are smiliar to salam products exept that under the letter, payments by the bank can be made in several installments. Islamic banking under the istishna’s scheme is usually applicable in the financing of manufacturing and construction ventures. Adiwarman A. Karim, 2005:100 b. Prinsip bagi hasil atau profit sharing dalam perbankan syariah terdiri dari empat jenis akad, yaitu : al-mudharabah, al-musyarakah, al-muzara’ah, dan al-musaqah . Namun yang banyak diimplementasikan dalam perbankan syariah adalah dua prinsip bagi hasil pertama, yaitu al-mudharabah dan al- musyarakah. 1 Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau keahlian dengan kesepakatan bahwa keuntungan dari resiko akan ditanggung sesuai dengan kesepakatan. Muhammad Syafi’i Antonio, 2003:90. 19 Istilah lain musyarakah adalah syarikah atau syirkah. Secara etimologi syirkah berarti percampuran, yakni bercampurnya satu dari dua harta dengan harta lainnya tanpa dapat dibedakan antar keduanya. Rahmat Syafei, 2001:183. Musyarakah transactions are based upon the desire of contracting parties to jointly increase the values of their assets. Musyarakah encompasses all forms of business undertaking whereby two or more parties combine resources, be it tangible or intangible assets alike. Adiwarman A. Karim, 2005:102 2 Mudharabah atau qiradh secara bahasa diambil dari kata al-qhardu yang berarti al-qath’u yang berarti potongan, sebab pemilik memberikan potongan dari hartanya untuk diberikkan kepada pengusaha agar menggunakan harta tersebut, dan pengusaha akan memberikan potongan dari laba yang diperoleh, sedangkan secara istilah mudharabah atau qiradh adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama atau pemilik dana menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Heri Sudarsono, 2004:95 Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada 20 pengelola dengan suatu perjanjian keuntungan. M. Arief Mufraini, 2008:56 Mudharabah is a form of joint venture of two or more parties whereby the capital owner shahib al-maal entrusts capital to the manager mudharib under a profit sharing agreement. Adiwarman A. Karim, 2005:103 Secara umum mudharabah ada dua, yaitu mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah. Mudharabah muthlaqah yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Sedangkan mudharabah muqayyadah yaitu kerjasama antara shahibul maal dan mudharib dibatasi dalam jenis usaha, waktu dan tempat usaha. Heri Sudarsono, 2004:97. c. Ijarah adalah perjanjian antara pemilik barang dan penyewa yang membolehkan penyewa untuk memanfaatkan barang tersebut dengan membayar sewa sesuai dengan persetujuan bersama. Persetujuan ini termasuk pula jangka waktu pembayaran dan jumlah angsuran. Herman Darmawi, 2006:82. 21 Basically, ijarah is defined as the right to utilize a product or service by means of paying certain compensation. Adiwarman A. Karim, 2005:136. d. Bank Indonesia mendefinisikan qardh sebagai penyediaan dana atau tagihan antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan dalam jangka waktu tertentu. Dahlan Siamat, 2005:432.

B. Dana pihak ketiga

Penghimpunan dana masyarakat yang dilakukan oleh bank yang biasa disebut Dana Pihak Ketiga DPK merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank. Dana pihak ketiga ini relatif lebih mudah dan dominan asalkan dapat memberikan bunga dan fasilitas yang menarik bagi masyarakat Kasmir 2002:63. Pembagian simpanan pihak ketiga kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para penyimpanan memiliki pilihan sesuai dengan tujuan masing masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh dapat berupa keuntungan, kemudahan, dan keamanan Kasmir, 2004:64. Menurut Zainul Arifin 2002:47 Bank syariah dapat menarik Dana Pihak Ketiga dari masyarkat dalam bentuk: 22 1. Titipan Wadi’ah, yaitu simpanan yang dijamin keamanan dan pengembaliannya guaranteed deposit tetapi tanpa memperoleh imbalan atau keuntungan; 2. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi risiko non guaranteed account untuk investasi umum general investment accountmudharabah mutlaqah dimana bank akan membayar bagian keuntungan secara proporsional dengan portofolio yang didanai dengan modal tersebut; 3. Investasi khusus special investment accountmudharabah muqayyadah dimana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk memperoleh fee; jadi bank tidak ikut berinvestasi sedangkan investor sepenuhnya mengambil risiko atas investasi tesebut.

C. Modal inti

Menurut Zainul Arifin 2002 secara tradisional, modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan bersih net worth yaitu selisih antara nilai buku dan aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban liabilities. Pada suatu bank, sumber perolehan modal bank dapat diperoleh dari beberapa sumber. Pada awal pendirian, modal bank diperoleh dari para pendiri dan para pemegang saham. Pemegang saham menempatkan modalnya pada bank dengan memperoleh hasil keuntungan di masa yang akan datang. 23 Sri Sulad Hardanto 2006:8 modal adalah investasi dari pemegang saham bank, dan dapat diukur dari nilai yang tercatat dineraca. Modal yang mencukupi merupakan sumber daya yang penting bagi bank untuk memastikan solvency. Modal bank adalah satu-satunya sumber dana yang dapat menyerap kerugian karena tidak harus dibayar kembali. Rimsky K Judisseno 2005:131 Modal inti adalah modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari : 1. Modal yang disetor oleh para pemegang saham; sumber utama dari modal perusahaan adalah saham. Sumber dana ini hanya akan timbul apabila pemilik menyertakan dananya pada bank melalui pembelian saham, dan untuk penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh bank dengan mengeluarkan dan menjual tambahan saham baru. 2. Agio saham, selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. 3. Modal sumbangan, adalah modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dan harga jual apabila saham tersebut dijual. Modal yang berasal dari donasi pihak luar yang diterima oleh bank yang berbentuk hukum koperasi juga termasuk dalam pengertian modal sumbangan. 24

D. Inflasi 1.

Definisi Inflasi Menurut Sadono Sukirno 2004:27 inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya. Menurut Husein Umar 2008:97 inflasi adalah tingkat kenaikan harga umum secara terus menerus dalam periode tertentu, Menurut Muana Nanga 2005, inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil mata uang suatu negara. Khalwaty, 2000:5. Dari definisi tersebut, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu sebagai berikut: a. Kenaikan Harga Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya. Perbandingan tingkat harga bisa dilakukan dengan jarak waktu yang lebih panjang: seminggu, sebulan, triwulan, dan setahun. b. Bersifat Umum Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum juga

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige

2 48 98

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan; studi kasus pada bank umum di Indonesia periode tahun 2001-2009

0 5 153

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Analisis Pengaruh dana Pihak ketiga (DPK), Nilai Tukar, Suku Bunga Serifikat Bank Indonesia (SBI), Inflasi dan Capital Adequacy ratio (CAR) terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Periode 2007-2011

0 18 159

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Infalsi Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit serta Dampaknya Kepada Profitabilitas pada Bank Umum

0 5 192

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, BI Rate, dan kurs rupiah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Persero di Indonesia pada periode 2008-2014

0 13 122

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT MODAL KERJA.

0 3 13

PENDAHULUAN PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT MODAL KERJA.

1 6 8