Persamaan struktural HASIL PEMBAHASAN

96 = 0,839056+ 0,047038432+0,000377392+0,02114128 + 0.002289084 = 0,909902188 Tabel 4.13 Total Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Sumber : data Sekunder diolah Secara langsung, variabel Dana Pihak Ketiga memberikan pengaruh sebesar 0,839056 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Suku bunga SBI, Kurs dan Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,070846188. Secara total, variabel modal inti mempengaruhi sebesar 0,909902188. c. Pengaruh SBI terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut, besarnya pengaruh SBI terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah sebagai berikut: • Pengaruh langsung = 0,004 2 = 0,004 0,004= 0,000016 • Pengaruh tidak langsung X 3 terhadap Y melalui X 1 Pengaruh DPK Terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Besar Pengaruh Secara Langsung 0,839056 Tidak Langsung 0,070846188 Total Pengaruh 0,909902188 97 = 0,004 0,271 0,056 = 0,000060704 X 3 terhadap Y melalui X 2 = 0,004 0,103 0,916 = 0,000377392 X 3 terhadap Y melalui X 4 = 0,004 0,040 0,102 = 0,00001632 X 3 terhadap Y melalui X 5 = 0,004 0,870 0,049 = 0,00017052 Besarnya pengaruh total variabel SBI X 3 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah : = 0,000016 + 0,000060704 + 0,00017052+ 0,000377392+ 0,00001632 = 0,000640936 Tabel 4.14 Total Pengaruh SBI terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Sumber : data Sekunder diolah Secara langsung, variabel SBI memberikan pengaruh sebesar 0,000016terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Modal inti, Kurs dan Pengaruh SBI Terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Besar Pengaruh Secara Langsung 0,000016 Tidak Langsung 0,000624936 Total Pengaruh 0,000640936 98 Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,000624936. Secara total, variabel modal inti mempengaruhi sebesar 0,000640936. d. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah kurs Terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Kurs X 4 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah sebagai berikut : • Pengaruh langsung = 0,040 2 = 0,040 0,040 = 0,0016 • Pengaruh tidak langsung X 4 terhadap Y melalui X 1 = 0,040 0,473 0,056 = 0,00105952 X 4 terhadap Y melalui X 2 = 0,040 0,577 0,916 = 0,02114128 X 4 terhadap Y melalui X 3 = 0,040 0,102 0,004 = 0,00001632 X 4 terhadap Y melalui X 5 = 0,040 0,121 0,049 = 0,0002371 99 Besarnya pengaruh total variabel Kurs X 4 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah : = 0,0016+ 0,00105952+ 0,02114128+ 0,00001632+ 0,00023716 = 0,02405428 Tabel 4.15 Total Pengaruh Kurs terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Sumber : data Sekunder diolah Secara langsung, variabel Kurs memberikan pengaruh sebesar 0,0016 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Modal inti, SBI dan Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,02245428. Secara total, variabel modal inti mempengaruhi sebesar 0,02405428. e. Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Inflasi X 5 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah sebagai berikut; Pengaruh Kurs Terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Besar Pengaruh Secara Langsung 0,0016 Tidak Langsung 0,02245428 Total Pengaruh 0,02405428 100 • Pengaruh langsung = 0,049 2 = 0,049 0,049 = 0,002401 • Pengaruh tidak langsung X 5 terhadap Y melalui X 1 = 0,049 0,167 0,056 = 0,000458248 X 5 terhadap Y melalui X 2 = 0,049 0,916 0,051 = 0,002289084 X 5 terhadap Y melalui X 3 = 0,049 0,004 0,870 = 0,00017052 X 5 terhadap Y melalui X 4 = 0,049 0,040 0,121 = 0,00023716 Besarnya pengaruh total variabel Inflasi X 5 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah : = 0,002401 + 0,000458248+ 0,002289084+ 0,00017052+ 0,00023716 = 0,005556012 Tabel 4.16 Total Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Pengaruh Inflasi Terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Besar Pengaruh Secara Langsung 0,002401 Tidak Langsung 0,003155012 Total Pengaruh 0,005556012 101 Secara langsung, variabel Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,002401 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Modal inti, SBI dan Kurs memberikan pengaruh sebesar 0,003155012. Secara total, variabel modal inti mempengaruhi sebesar 0,005556012. Tabel 4.17 Total Pengaruh Modal Inti, DPK, SBI, Kurs dan Inflasi terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia Variabel Pengaruh Total Langsung Tidak Langsung Modal Inti X 1 0,0003136 0,048616904 0,048930504 DPK X 2 0,839056 0,070846188 0,909902188 SBI X 3 0,000016 0,000624936 0,000640936 Kurs X 4 0,0016 0,02245428 0,02405428 Inflasi X 5 0,002401 0,003155012 0,005556012 Total pengaruh 0,8433866 0,14569732 0,98908392 Besar pengaruh variabel Residu 0,01091608 Sumber : data Sekunder diolah Dikarenakan dalam model tersebut terdapat pengaruh variabel yang tidak signifikan. Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis jalur model trimming. Analisis Jalur Model Trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur bila koefisien betanya eksogen tidak signifikan. Dalam hal ini peneliti menghilangkan salah satu jalur panah yang memiliki koefisien betanya tidak signifikan dan yang memiliki probabilitas terbesar. Dengan demikian pengujian selanjutnya bertujuan sebagai berikut : 102 1. Melihat pengaruh secara simultan dan parsial Modal Inti, DPK, Nilai tukar rupiah Kurs dan Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. 2. Melihat pengaruh langsung dan tidak langsung Modal Inti, DPK, Nilai tukar rupiah Kurs dan Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. 3. Melihat pengaruh total Modal Inti, DPK, Nilai Tukar Rupiah Kurs dan Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Tabel 4.18 Tabel Regresi setelah trimming Model R Square 1 .992 Sumber : output SPSS 17 Dari hasil output SPSS R 2 R Square setelah trimming menunjukan sebesar 0.992 99,2 yang berarti bahwa variabel Modal Inti DPK, Kurs dan inflasi berpengaruh sebesar 99,2 terhadap pembiayaan yang disalurkan bank Muamalat Indonesia, sisanya 0,8 dipengaruhi oleh variabel lain. Tabel 4.19 Tabel Uji F setelah trimming Model F Sig. Regression 2118.394 .000 a Sumber : Output SPSS 17 F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 2118,394. Taraf signifikan 0,05 dan diperoleh angka F tabel sebesar 2.51. Jika F penelitian F tabel maka H o 103 ditolak dan H a diterima. Jika F penelitian F tabel maka H o diterima dan H a ditolak. Dari hasil perhitungan angka F penelitian sebesar 2118,394 dari F tabel Sebesar 2.51 Sehingga Ho di tolak dan H a diterima, dan taraf signifikansi di peroleh 0.000 0.05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara modal inti, DPK, Kurs dan inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Tabel 4.20 Tabel Uji t setelah trimming Variabel Koefisien Pengaruh Signifikansi Kesimpulan Modal Inti 0,058 0,050 Signifikan DPK 0,914 0,000 Signifikan Kurs 0,040 0,004 Signifikan Inflasi 0,052 0,000 Signifikan Sumber : Output SPSS 17 Variabel Modal Inti secara parsial setelah trimming berpengaruh positif sebesar 0.058 5,8 dan dianggap signifikan karena signifikansi 0.05=0.05. DPK berpengaruh positif sebesar 0,914 91,4 dan dianggap signifikan, dengan taraf signifikansi 0.0000.05. Kurs berpengaruh positif sebesar 0,040 4,0 dan dianggap signifikan dengan taraf signifikansi 0.0040.05, dan Inflasi berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0.052 5,2 dengan signifikansi 0.000 0.05. 104 Tabel 4.21 Pengujian Hubungan antar variabel independen setelah trimming Signifikan pada alfa 0.05 Signifikan pada alfa 0.01 Sumber : data Sekunder diolah Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan dalam diagram jalur setelah trimming , dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut : Hubungan Koefisien Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan Modal Inti dengan DPK 0,917 sangat kuat 0,000 Signifikan Modal Inti dengan Kurs 0,473 cukup kuat 0,000 Signifikan Modal Inti dengan Inflasi 0,167 sangat lemah 0,158 Tidak Signifikan DPK dengan Kurs 0,577 kuat 0,000 signifikan DPK dengan Inflasi 0,051 Sangat lemah 0,666 Tidak Signifikan Kurs dengan Inflasi 0,121 Sangat lemah 0,306 tidak signifikan 105 Gambar 4.8 Diagram Jalur setelah trimming Untuk mencari nilai residu diperoleh dari 100 - 99,2 = 0,8. Dengan demikian didapat persamaan setelah trimming adalah : Y = 0,058 MI + 0,914 DPK + 0,040 KURS + 0,052 INFLASI + 0.008 0.052 0,121 0,051 0,167 0,917 0,577 0,473 PYD MI DPK KURS 0.058 0,914 0.008 1.00-0.992 0,040 INFLASI 106 Pengaruh yang diterima dari sebuah variabel eksogen, dapat secara sendiri- sendiri maupun secara bersama-sama, bisa juga berupa pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yaitu melalui variabel independen lainnya. a. Pengaruh Modal Inti terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Modal Inti X 1 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah sebagai berikut: • Pengaruh langsung = 0,058 2 = 0,058 0,058 = 0,003364 • Pengaruh tidak langsung X 1 terhadap Y melalui X 2 = 0,058 0,9170,914 = 0,048612004 X 1 terhadap Y melalui X 3 = 0,058 0,473 0,040 = 0,00109736 X 1 terhadap Y melalui X 4 = 0,058 0,167 0,052 = 0,000503672 Besarnya pengaruh total variabel Modal Inti X 1 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah: = 0,003364 + 0,048612004 +0,00109736 + 0,000503672 =0,083853036 107 Tabel 4.22 Total Pengaruh Modal Inti terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesiasetelah trimming Sumber : data Sekunder diolah Secara langsung, variabel Modal inti memberikan pengaruh sebesar 0,003364 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Kurs dan Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,080489036. Secara total, variabel Modal Inti mempengaruhi sebesar 0,083853036. b. Pengaruh DPK terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh DPK X 2 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah sebagai berikut: • Pengaruh langsung = 0,914 2 = 0,914 0,914 = 0,835396 • Pengaruh tidak langsung X 2 terhadap Y melalui X 1 Pengaruh Modal Inti terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia Besar Pengaruh Secara Langsung 0,003364 Tidak Langsung 0,080489036 Total Pengaruh 0,083853036 108 = 0,914 0,917 0,058 = 0,048612004 X 2 terhadap Y melalui X 3 = 0,914 0,577 0,040 = 0,02109512 X 2 terhadap Y melalui X 4 = 0,914 0,051 0,052 = 0,002423928 Besarnya pengaruh total variabel DPK X 2 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah: = 0,835396 + 0,048612004+ 0,02109512 + 0,002423928 = 0,907527052 Tabel 4.23 Total Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesiasetelah trimming Sumber : data Sekunder diolah Secara langsung, variabel DPK memberikan pengaruh sebesar 0,835396 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel Modal Inti, Kurs dan Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,072131052. Secara total, variabel Modal Inti mempengaruhi sebesar 0,907527052. Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia Besar Pengaruh Secara Langsung 0,835396 Tidak Langsung 0,072131052 Total Pengaruh 0,907527052 109 c. Pengaruh Kurs terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Kurs X 3 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah sebagai berikut: • Pengaruh langsung = 0,040 2 = 0,040 0,040 = 0,0016 Pengaruh tidak langsung X 3 terhadap Y melalui X 1 = 0,040 0,473 0,058 = 0,00109736 X 3 terhadap Y melalui X 2 = 0,040 0,577 0,914 = 0,02109512 X 3 terhadap Y melalui X 4 = 0,040 0,121 0,052 = 0,00025168 Besarnya pengaruh total variabel Kurs X 3 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah: = 0,0016+ 0,00109736+ 0,02109512+0,00025168= 0,02404416 110 Tabel 4.24 Total Pengaruh Kurs terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia setelah trimming Sumber : data Sekunder diolah Secara langsung, variabel Kurs memberikan pengaruh sebesar 0,0016 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel Modal Inti, DPK dan Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,02244416. Secara total, variabel Modal Inti mempengaruhi sebesar 0,02404416. d. Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah sebagai berikut: • Pengaruh langsung = 0,052 2 = 0,052 0,052 = 0,002704 • Pengaruh tidak langsung X 4 terhadap Y melalui X 1 = 0,052 0,167 0,058 = 0,000503672 Pengaruh Kurs terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia Besar Pengaruh Secara Langsung 0,0016 Tidak Langsung 0,02244416 Total Pengaruh 0,02404416 111 X 4 terhadap Y melalui X 2 = 0,052 0,051 0,914 = 0,002423928 X 4 terhadap Y melalui X 3 = 0,052 0,121 0,040 = 0,00025168 Besarnya pengaruh total variabel Inflasi X 4 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia Y adalah: = 0,002704+ 0,000503672 +0,002423928+0,00025168= 0,00588328 Tabel 4.25 Total Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia setelah trimming Sumber : data Sekunder diolah Secara langsung, variabel Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,002704 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel Modal Inti, DPK dan Kurs memberikan pengaruh sebesar 0,00317928. Secara total, variabel Modal Inti mempengaruhi sebesar 0,00588328. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia Besar Pengaruh Secara Langsung 0,002704 Tidak Langsung 0,00317928 Total Pengaruh 0,00588328 112

D. Interpretasi

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disusun persamaan path analysis sebagai berikut : Y= 0,056MI + 0,916DPK + 0,004 SBI+ 0,040 KURS+0,049 Inflasi + 0,008 Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Modal Inti, DPK, Suku Bunga SBI, Kurs dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Hasil Pengujian secara parsial, variabel DPK, Kurs, dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia, sedangkan variabel modal inti dan Suku Bunga SBI tidak signifikan mempengaruhi pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Variabel Suku Bunga SBI tidak signifikan dikarenakan SBI merupakan surat berharga yang yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai pengakuan atas utang yang memiliki jangka waktu pendek antara 1-3 bulan dengan sistem diskontobunga. Suku bunga SBI mengacu kepada BI rate yang pergerakannya fluktuatif. SBI dikeluarkan dengan tujuan untuk menyerap kelebihan likuiditas pada bank konvensional. Sedangkan Bank Indonesia telah menyediakan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI untuk menyerap kelebihan likuiditas pada bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang tidak mengenal bunga seperti bank konvensional. Sehingga Suku bunga SBI tidak signifikan mempengaruhi penyaluran pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan Rossar Maries 2008 mengenai dampak fluktuasi 113 variabel ekonomi makro terhadap DPK dan Pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah di Indonesia dengan data-data yang digunakan adalah data time series dari tahun 2003-2007 yang berasal dari statistik perbankan syariah dan statistik ekonomi keuangan Indonesia yang menghasilkan variabel suku bunga SBI tidak signifikan mempengaruhi pembiayaan. Persamaan setelah trimming : Y= 0,058 MI + 0,914DPK + 0,040 KURS+0,052 Inflasi + 0,008 Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Modal Inti, DPK, kurs dan Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel Modal Inti, DPK, kurs dan Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Modal inti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembiayaan. Artinya apabila terjadi kenaikan Modal inti, maka jumlah Pembiayaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Sebagai lembaga keuangan masalah bank yang paling utama adalah dana. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau dengan kata lain bank tidak dapat berfungsi sama sekali. Salah satu sumber dana bank adalah modal inti. Modal Inti merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan kemajuan bank sekaligus berfungsi sebagai penjaga kepercayaan masyarakat. Salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan adalah modal inti, 114 oleh karena itu semakin besar sumber dana yang salah satunya adalah modal inti, maka bank akan dapat meyalurkan pembiayaan dalam batas yang maksimum yang besar juga. Hasil ini didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Muhammad 2005:52 bahwa dalam tataran operasional, secara umum dalam kondisi normal, besaran totalitas pembiayaan sangat tergantung pada besaran dana yang tersedia baik yang berasal dari pemilik berupa modal sendiri, termasuk cadangan serta dana dari masyarakat luas. Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan. Artinya, apabila jumlah DPK meningkatkan maka penyaluran kredit juga akan meningkat. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydyanawati 2007, Francisca 2008, Arief Wibowo 2007, Nurhayati Siregar 2005 dan Amiranti 2009 yang menyatakan bahwa dana pihak ketiga secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan. Baik giro, deposito maupun tabungan turut memberikan andil di dalam kehidupan Perbankan, pengumpulan atas dana-dana tersebut digunakan Perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga untuk menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan yaitu memberikan pembiayaan kepada masyarakat. Amiranti Marsya, 2009:18. Bank adalah sebagai organisasi Lembaga Keuangan yang berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali pada masyarakat. Jumlah dana yang dihimpun bank syariah dari masyarakat sudah tentu berupa simpanan tabungan, deposito dan giro. Pada umumnya motivasi utama orang menitipkan dana pada bank adalah keamanan dana mereka dan 115 mereka dapat menganmbilnya sewaktu-waktu. Semakin tinggi besar dana yang dihimpun bank syariah dari masyarakat maka jumlah dana bank pun akan meningkat. Seiring dengan hal itu seesuai dengan fungsinya bank harus menyalurkan dananya kembali ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Nilai tukar Rupiah kurs memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembiayaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rossar Maries 2008 dan Ari Cahyono 2009 yang menghasilkan nilai tukar rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan. Apabila kurs naik, maka suatu mata uang melemah terhadap mata uang negara lain, sehingga produsen yang memproduksi produk dengan bahan baku yang berasal dari impor akan menjadi lebih mahal. Hal tersebut mengakibatkan biaya produksi menjadi meningkat, sehingga produsen menetapkan harga jual produk tersebut menjadi lebih mahal. Akibatnya permintaan terhadap barang akan mengalami penurunan dan tidak tertutup kemungkinan adanya penggunaan barang substitusi yang pada akhirnya akan semakin menekan permintaan. Permintaan yang menurun akan disikapi oleh produsen dengan menurunkan pasokan sehingga tercapai keseimbangan baru. Agar permintaan meningkat kembali produsen perlu mengadakan inovasi dan promosi terhadap produknya. Maka dari itu produsen membutuhkan modal dan biaya tambahan untuk melakukan kegiatan inovasi dan promosi tersebut. Kemudian apabila Kurs turun maka suatu mata uang akan menguat terhadap mata uang negara lain. Produsen yang menggunakan bahan baku impor akan menyebabkan biaya produksi menurun sehingga harga jual

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige

2 48 98

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan; studi kasus pada bank umum di Indonesia periode tahun 2001-2009

0 5 153

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Analisis Pengaruh dana Pihak ketiga (DPK), Nilai Tukar, Suku Bunga Serifikat Bank Indonesia (SBI), Inflasi dan Capital Adequacy ratio (CAR) terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Periode 2007-2011

0 18 159

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Infalsi Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit serta Dampaknya Kepada Profitabilitas pada Bank Umum

0 5 192

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, BI Rate, dan kurs rupiah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Persero di Indonesia pada periode 2008-2014

0 13 122

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT MODAL KERJA.

0 3 13

PENDAHULUAN PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT MODAL KERJA.

1 6 8