Cara Mengatasi Krisis Akhlak

berupaya menciptakan rumah tangga yang harmonis, tenang dan tentram, sehingga si anak akan merasa tenang jiwanya dan dengan mudah dapat diarahkan kepada hal-hal yang positif. 5. Selanjutnya sekolah harus berupaya menciptakan lingkungan yang bernuansa religius, seperti pembiasaan melaksanakan salat berjama’ah, menegakan disiplin, memelihara kebersihan, ketertiban, kejujuran, tolong menolong, dan sebagainya, sehingga nilai-nilai agama menjadi kebiasaan,tradisi dan budaya seluruh siswa. Sikap dan perilaku guru yang kurang terpuji atau menyimpang dari norma-norma akhlak hendaknya tidak segan-segan untuk ditindak. 6. Masyarakat juga harus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan akhlak, seperti menciptakan lingkungan yang tertib, bebas dari obat-obatan terlarang, perkumpulan perjudian dan sebagainya. Masyarakat harus membantu menyiapkan tempat bagi kepentingan pengembangan bakat, hobi, keterampilan dan kesejahteraan bagi para remaja dan warganya. 7. Pendidikan akhlak harus menggunakan seluruh kesempatan, berbagai sarana termasuk tekhnologi modern. Kesempatan berekreasi, pameran, kunjungan, berkemah dan sebagainya harus dilihat sebagai peluang untuk membina akhlak. Demikian pula berbagai sarana peribadatan seperti masjid, mushala, lembaga-lembaga pendidikan, surat kabar, majalah, radio, televisi, internet dan sebagainya dapat di gunakan sebagai sarana untuk membentuk akhlak. Jadi dapat disimpulkan bahwa, usaha mengatasi krisis akhlak merupakan keinginan setiap insan dan seluruh masyarakat. Mereka selalu berusaha agar krisis akhlak tersebut dapat diatasi, yaitu dengan membatasi tempat-tempat yang dapat menjadi sumber krisis akhlak yang terbagi kedalam tiga faktor utama, yaitu, lingkungan rumah atau keluarga, lingkungan sekolah atau pendidikan, dan lingkungan masyarakat.

E. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Krisis Akhlak Siswa

Kemerosotan akhlak adalah akibat langsung dari kegoncangan jiwa. Orang yang sehat mentalnya akan berusaha selalu mencari ketenangan dan kebahagiaan bersama, bukan untuk dirinya saja, tetapi juga untuk orang lain. Tingkah lakunya akan diatur dan dikendalikannya sedemikian rupa, supaya tidak ada orang yang merasa kecil hati olehnya. Maka orang yang sehat, merasa bahwa ia harus menghindari akhlak yang tidak baik, seperti penyelewengan-penyelewengan, merusak hak atau kepentingan dan harta orang lain. Pendidikan akhlak yang paling baik sebenarnya terdapat dalam agama, karena nilai-nilai akhlak yang dapat dipatuhi dengan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan dari luar datangnya dari keyakinan beragama. Keyakinan itu harus ditanamkan dari kecil, sehingga menjadi kepribadian bagi si anak. Karena itu pendidikan akhlak tidak lepas dari pendidikan agama. Pendidikan agama haruslah dilakukan secara intensif, agar ilmu dan amal dapat dirasakan oleh siswa di sekolah. Karena apabila pendidikan agama diabaikan di sekolah, maka didikan agama yang diterimanya di rumah tidaklah berkembang, bahkan mungkin terhalang. Hendaknya segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran baik guru-guru, pegawai-pegawai, buku-buku, peraturan- peraturan dan alat-alat dapat membawa peserta didik kepada akhlak yang baik, dan sekolah harus dibersihkan dari tenaga-tenaga baik tenaga administratif maupun staf pengajar yang kurang baik akhlaknya dan kurang mempunyai keyakinan akan agamanya. Krisis akhlak yang melanda kalangan pelajar di sekolah terjadi karena kurangya penanaman nilai-nilai agama dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari serta kurangnya ketauladanan guru-guru yang akan dijadikan contoh oleh para peserta didik. Jika kita melihat tujuan dari Pendidikan Agama Islam yang berkaitan dengan mengatasi krisis akhlak yaitu memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang agama Islam untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, pengetahuan, dan pengamalan mereka tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam memiliki peranan sebagai berikut: 24 24 Zakiah Daradjat, Peran Agama dalam Kesehatan Mental Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1995, Cet. XIV, h. 56 – 57.