Materi Pendidikan Agama Islam

sesuai dengan isi kandungan al- Qur’an surat al-Isra ayat 26-27 dan al- Baqarah ayat 177. Dari materi ini diharapkan siswa mampu mengidentifikasi perilaku menyantuni kaum dhuafa, mampu mempraktikkan perilaku menyantuni kaum dhuafa serta mampu menunjukan perilaku menyantuni kaum dhuafa. Kemudian di semester II pelajaran al- Qur’an membahas masalah tentang perintah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup yang terdapat dalam surat Ar-Rum ayat 41-42, Q. S. Al- A’raf: 56-58 dan Q. S. As-Shad: 27, dari materi ini siswa mampu membaca dan menterjemahkan ayat-ayat tersebut, kemudian siswa mampu mengidentifikasi, mempraktikan dan menunjukan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup. b. Akidah Semester I menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah, menunjukan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah dan menampilkan perlaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah dan meneladani sifat-sifat mulia Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari. Semester II materi pembelajaran tentang iman kepada kitab-kitab Allah dan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah. Dari materi ini diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah, menunjukan iman kepada kitab-kitab Allah dan siswa mampu menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah. c. Akhlak Semester I menjelaskan tentang membiasakan berperilaku terpuji. materi yang diajarkan adalah taubat dan raja’, tujuan yang dicapai adalah siswa mampu menjelaskan, menunjukan dan terbiasa berperilaku bertaubat dan raja’ dalam kehidupan sehari-hari. Semester II juga masih menjelaskan mebiasakan perilaku terpuji. Materi yang diajarkan yaitu mengenai menghargai karya orang lain. Dari materi ini diharapkan siswa mampu menjelaskan, menampilkan dan membiasakan perilaku menghargai karya orang lain. Kemudian membahas masalah menghindari perilaku tercela, materi pembelajarannya tentang dosa besar, dari materi ini diharapkan siswa dapat menjelaskan, menyebutkan serta menghindari diri dari perbuatan dosa besar. d. Fiqih Semester I menjelaskan tentang pemahaman hukum Islam tentang mu’amalah. Materi yang diajarkan yaitu tentang transaksi ekonomi dalam Islam. Tujuannya adalah siswa dapat menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam hal jual beli, simpan pinjam, dan sewa menyewa. Semester II materi pembelajaran tentang tata cara pengurusan jenazah. Dari materi ini siswa diharapkan mampu menjelaskan dan memperagakan tata cara mengurus jenazah. Kemudian materi tentang pengertian dan tata cara khutbah, tabligh dan dakwah. Dari materi ini diharapkan siswa mampu menjelaskan tata cara khutbah, tabligh dan dakwah, serta siswa mampu menyusun teks khutbah dan dakwah agar dapat diperagakan. e. Tarikh dan Kebudayaan Islam Semester I materi yang diajarkan adalah perkembangan Islam pada abad pertengahan. Tjuan dari materi ini diharapkan siswa mampu menjelaskan dan menyebutkan peristiwa perkembangan Islam pada abad pertengahan. Semester II materi pembelajarannya adalah tentang perkembangan Islam pada masa modern dan contoh-contoh peristiwa perkembangan Islam pada masa modern. Dari materi ini diharapkan siswa mampu menjelaskan dan menyebutkan beberapa contoh dari peristiwa perkembangan Islam pada masa modern.

B. Krisis Akhlak Siswa

1. Pengertian Krisis Akhlak

Sebelum penulis menjelaskan pengertian dari krisis akhlak, terlebih dahulu dijelaskan mengenai pengertian krisis dan pengertian akhlak. Krisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya keadaan yang berbahaya, keadaan yang genting, kemelut dan suram tentang ekonomi, moral dan sebagainya. 10 Sedangkan kata “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. 11 Sedangkan Ahmad Amin mengemukakan bahwa: “akhlak adalah kebiasaan kehendak.” 12 Adapun pengertian akhlak dari segi terminologi, diantaranya sebagaimana yang tertulis dalam ensiklopedi pendidikan bahwa: “Akhlak adalah budi pekerti, watak, kesusilaan kesadaran, etika dan moral, yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap yang benar terhadap sesama manusia”. 13 Menurut K.H. Abdullah Salim, “Akhlak adalah perangkat tata nilai bersifat samawi dan azali yang mempunyai cara berfikir, bersikap dan bertindak seorang muslim terhadap dirinya dan lingkungannya”. 14 Imam Ghazali men uturkan bahwa: “Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan ”. 15 Menurut Sahilun A. Nasir akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun. Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriah manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan ethicos atau ethos, artinya adab kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi etika. 16 Jelaslah, bahwa sumber penggerak akhlak yang dapat menimbulkan perbuatan adalah jiwa. Jiwa yang tidak bersih akan menimbulkan perbuatan 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1982, Cet. III, h. 465. 11 A Mustafa, Akhlak Tasawuf Jakarta: Pustaka Setia, 1999, Cet. III, h. 11. 12 Ahmad Amin, Ilmu Akhlak Jakarta: Bulan Bintang, 1991, Cet. Ke VI, h. 62. 13 Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan Jakarta: Gunung Agung, 1976, h.9 14 Abdullah Salim, Akhlak Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat Jakarta: PT. Media Da’wah, 1994, Cet. IV, h.11. 15 M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif al- Qur’an, Jakarta: Amzah, 2007, h. 4. 16 Sahilun A. Nasir, Tinjauan Akhlak Surabaya: Al-Ikhlas, 1991, h. 14