b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi atau data dari terwawancara.
3
Penulis mengadakan wawancara langsung dengan guru bidang studi Pendidikan
Agama Islam untuk memperoleh informasi tentang seputar permasalahan mengenai krisis akhlak yang biasa terjadi di SMA Darussalam.
c. Angket
Menurut Suharsimi Arikunto angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan untuk mendapat keterangan dari sampel dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal yang diketahui. Dengan menggunakan angket ini penulis ingin mendapat data yang objektif dari responden melalui
sejumlah pertanyaan yang telah diberikan alternatif jawabannya. d. Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau data-data berupa catatan, transkrip, agenda dan sebagainya. Teknik ini penulis pergunakan untuk
memperoleh data-data guru, pegawai dan siswa SMA Darussalam Ciputat, yang berhubungan dengan penelitian ini.
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet. 1, h. 128.
Tabel 1 Kisi-kisi instrument penelitian
Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Krisis Akhlak Siswa
No. Variabel dimensi Indikator
No. Item 1.
Peranan pendidikan
agama Islam Penanaman nilai-nilai
agama 2, 8, 23
Pengembangan diri 5
Perbaikan dan perubahan tingkah laku
4, 14, Pencegah
perbuatan buruk
6, 15, 24, 27 2.
Macam-macam Krisis akhlak
siswa Menolong
dengan meminta imbalan
16 Enggan belajar agama
13, 21, Mengambil hak milik
orang lain 17, 20
Berbohong 19
Melalaikan nasehat
guru dan orang tua 18
Sombong 25, 29
Mengejek orang lain 28
Berkelahi 22
3. Cara mengatasi
krisis akhlak Mengikuti
kegiatan keagamaan
1 Mengikuti
pelajaran PAI
3 Melatih kebiasaan baik 7, 9, 11, 13, 26
Melaksanakan nilai-
nilai agama 2, 10, 12, 30
E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data, penulis menempuh beberapa cara sebagai berikut:
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan responden, setelah angket diisi oleh responden dan
diserahkan kepada penulis, lalu penulis memeriksa satu persatu angket tersebut. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau
kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan. b.
Tabulating Tabulating adalah mengolah data dengan memindahkan jawaban
yang terdapat di dalam angket dan telah dikelompokan kedalam bentuk tabel frekuensi yang tujuannya memudahkan penulis dalam
mengolah data yang telah diedit. Tujuan dari tabulasi untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item yang penulis
kemukakan.
4
Untuk itu dibuatlah tebel yang mempunyai kolom setiap bagian angket sehingga terlihat jawaban yang satu dengan yang lain.
2. Analisis Data
Sebelum membuat tabel frekuensi, maka terlebih dahulu nilai pada tiap-tiap alternatif jawaban angket yang dipilih responden, penulis
memberikan skor setiap pilihan sebagai berikut: Apabila orientasi angket yang digunakan bersifat positif, maka
skornya sebagai berikut: a.
Pilihan A dengan skor = 4 b.
Pilihan B dengan skor = 3 c.
Pilihan C dengan skor = 2 d.
Pilihan D dengan skor = 1 Sedangkan untuk orientasi angket yang bersifat negatif, maka skornya
adalah kebalikan dari skor yang positif yaitu:
4
Anas Sujiono, Pengantar Statistik Penelitian, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996, cet. VII, h. 178.
a. Pilihan A dengan skor = 1
b. Pilihan B dengan skor = 2
c. Pilihan C dengan skor = 3
d. Pilihan D dengan skor = 4
Sedangkan jumlah pertanyaan dalam bentuk angket adalah 30 pernyataan, dengan skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah 30.
Lalu data yang diperoleh dari hasil wawancara, angket dianalisa dengan deskriptif analisis yaitu menggambarkan apa adanya, kemudian dianalisis
dengan membuat tabel frekuensi dan dilengkapi dengan prosentase. Setelah didapatkan hasil prosentase dari angket yang disebarkan
kepada responden, maka untuk menentukan kategori penelitian dari hasil penelitian tersebut peneliti merumuskan sebagai berikut:
Tabel 2 Kriteria Perhitungan
No Prosentase
Penafsiran 1
100 Seluruhnya
2 90 - 99
Hampir seluruhnya 3
60 - 89 Sebagian besar
4 51 - 59
Lebih dari setengahnya 5
50 Setengahnya
6 40 - 49
Hampir setengahnya 7
20 - 39 Sebagian kecil
8 10 - 19
Sedikit 9
1 - 9 Sedikit sekali
10 Tidak ada sama sekali
Dalam hal ini rumus yang digunakan adalah : x 100
Keterangan: P
= Angka prosentase untuk setiap jawaban F
= Frekuensi jawaban N
= Jumlah responden 100
= Bilangan tetap konstanta