Bidang-bidang Akhlak Krisis Akhlak Siswa

c. Akhlak yang baik terhadap sesama manusia Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain. Untuk itu ia perlu bekerjasama dan saling tolong menolong dengan orang lain. Oleh karenanya ia perlu menciptakan suasana yang baik, satu dan yang lainnya saling berakhlak yang baik. d. Akhlak dengan makhluk lain Meliputi antara lain menyayangi binatang, merawat tumbuh- tumbuhan dan memelihara kelestarian alam. 2 Akhlak al-Mazmumah atau akhlak yang tercela Akhlak al-Mazmumah akhlak yang tercela adalah kebalikan dari akhlak yang baik sebagaimana tersebut diatas. Namun ajaran Islam tetap membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar dapat difahami dengan benar dan dapat difahami cara-cara menjauhinya. Berdasarkan petunjuk Islam dapat dijumpai berbagai macam akhlak tercela, diantaranya: a. Berbohong Berbohong adalah memberikan atau menjumpai informasi yang tidak sesuai, tidak cocok dengan yang sebenarnya. Berbohong ada tiga macam: berdusta dengan perbuatan, berdusta dengan lisan, berdusta dalam hati. 20 b. Takabur sombong Takabur merupakan salah satu akhlak yang tercela juga, arti takabur ialah merasa mengaku diri besar, tinggi, mulia, melebihi orang lain. Pendek kata merasa diri lebih hebat. c. Dengki Dengki atau kata arabnya hasad jelas termasuk akhlak al- Majmumah. Dengki itu ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain, dan berusaha untuk 20 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam LIPPI, 1970, Cet. I, h. 208. menghilangkan kenikmatan itu dari orang lain, tersebut, baik dengan maksud supaya kenikmatan itu ketangan sendiri atau tidak. 21 d. Bakhil Pada umumnya sifat bakhil dihubungkan dengan hak milik berupa harta benda. Kebakhilan termasuk sifat yang buruk, dan termasuk akhlak al-Mazmumah.

C. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Krisis Akhlak Siswa

Akar-akar penyebab timbulnya krisis akhlak tersebut cukup banyak. Yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut: 22 1. Krisis akhlak terjadi karena longgarnya pegangan terhadap agama yang menyebabkan hilangnya pengontrol diri dari dalam self control. Selanjutnya alat pengontrol berpindah kepada hukum dan masyarakat. Namun karena hukum dan masyarakat juga sudah lemah, maka hilanglah seluruh alat kontrol. Akibatnya manusia dapat berbuat sesuka hati dalam melakukan pelanggaran tanpa ada yang menegur. 2. Krisis akhlak terjadi karena pembinaan moral yang dilakukan oleh orang tua, sekolah dan masyarakat sudah kurang efektif. Ketiga institusi pendidikan ini sudah terbawa oleh arus kehidupan yang lebih mengutamakan materi tanpa diimbangi dengan pembinaan mental spiritual. 3. Krisis akhlak terjadi disebabkan karena derasnya arus budaya hidup materialistik, hedonistik, dan sekularistik. Derasnya arus budaya yang demikian itu didukung oleh para penyandang modal yang semata-mata mengeruk keuntungan material dengan memanfaatkan para remaja tanpa memperhatikan dampaknya bagi kerusakan akhlak. Berbagai produk budaya yang bernuansa demikian itu dapat dilihat dalam bentuk semakin banyaknya tempat-tempat hiburan yang mengundang selera biologis, 21 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak ..., h. 161. 22 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia …, h. 221-222. peredaran obat-obatan terlarang, buku-buku porno, alat-alat kontrasepsi dan sebagainya. Dari faktor-faktor penyebab timbulnya krisis akhlak tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa krisis akhlak yang terjadi pada kalangan pelajar diakibatkan oleh kurangnya pendidikan agama Islam dan pembinaan akhlak oleh para pendidik, orang tua dan masyarakat kepada generasinya baik di sekolah maupun di masyarakat.

D. Cara Mengatasi Krisis Akhlak

Sejalan dengan sebab-sebab timbulnya krisis akhlak yang melanda kalangan pelajar perlu dicarikan solusi untuk mengatasinya, caranya dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 23 1. Pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan menetapkan pelaksanaan pendidikan agama baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Hal yang demikian diyakini, karena inti dari ajaran agama adalah akhlak yang mulia yang bertumpu pada keimanan kepada Tuhan dan keadilan sosial. Zakiah Daradjat lebih lanjut mengatakan, jika kita ambil ajaran agama, maka akhlak adalah sangat penting, bahkan yang terpenting, dimana kejujuran, kebenaran, keadilan dan pengabdian adalah diantara sifat-sifat yang terpenting dalam agama. Fazlur Rahman berpendapat bahwa agama adalah moral yang bertumpu pada kepercayaan kepada Tuhan, dan hubungan dengan manusia. Tentang eratnya hubungan agama dan akhlak dapat dianalisis dari seluruh ajaran dalam agama. 2. Dengan mengintegrasikan antara pendidikan dan pengajaran. Hampir semua ahli pendidikan sepakat, bahwa pengajaran hanya berisikan pengalihan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang ditujukan untuk mencerdaskan akal dan memberikan keterampilan. Sedangkan pendidikan tertuju kepada upaya membantu kepribadian, sikap dan pola hidup yang berdasrkan nilai-nilai luhur. 3. Pendidikan akhlak bukan saja menjadi tanggung jawab guru agama saja, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh guru bidang studi. Mereka dapat ikut serta dalam membina akhlak para siswa melalui nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada seluruh bidang studi yang diajarkannya. 4. Pendidikan akhlak harus didukung oleh kerjasama yang kompak dan usaha yang sungguh-sungguh dari orang tua keluarga, sekolah dan masyarakat. Orang tua di rumah harus meningkatkan perhatiannya kepada anak-anaknya dengan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, keteladanan dan pembiasaan yang baik. Orang tua juga harus 23 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia…, Cet. I, h. 223.