4.4. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh variabel independen yaitu budaya organisasi terhadap kinerja perawat pelaksana di Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan menggunakan uji chi square dengan 95 Confidence Interval CI.
Budaya organisasi yang diteliti dalam penelitian ini meliputi indikator inovatif memperhitungkan risiko, memberi perhatian pada setiap masalah detail, berorientasi
terhadap hasil, berorientasi pada semua perawat pelaksana, agresif dalam bekerja, dan mempertahankan stabilitas kerja. Hasil analisis bivariat antara budaya organisasi
inovatif memperhitungkan risiko
Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat
inap Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan bahwa proporsi tertinggi kategori kuat sebanyak 44 orang 67,7 dan perawat pelaksana yang mempunyai kinerja baik
sebanyak 30 orang 68,2.
inovatif memperhitungkan risiko terhadap kinerja perawat pelaksana diperoleh nilai p = 0,000 0,005 artinya ada pengaruh yang sinifikan antara budaya organisasi
inovatif memperhitungkan risiko terhadap peningkatan kinerja perawat pelaksana, Analisis lebih lanjut diperoleh juga nilai OR odds ratio sebesar 20,36 dengan 95
CI 4,155-99,740 artinya perawat pelaksana yang kinerjanya baik 20,36 kali kemungkinan mendapat budaya organisasi inovatif memperhitungkan risiko yang
kuat dibandingkan dengan perawat pelaksana yang kinerjanya kurang. Oleh karena nilai p pada uji statistik 0,25, maka variabel ini diikutsertakan dalam analisis
multivariat.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis bivariat antara budaya organisasi memberi perhatian pada setiap masalah detail terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan bahwa proporsi tertinggi kategori budaya organisasi kuat sebanyak 35 orang 53,8 dan 20 orang 62,5 mempunyai kinerja yang baik.
Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa pengaruh budaya organisasi memperhitungkan risiko terhadap kinerja perawat pelaksana diperoleh nilai p
0,005 artinya ada pengaruh yang sinifikan antara budaya organisasi memperhitungkan risiko
Tabel 4.16. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2012
terhadap peningkatan kinerja perawat pelaksana. Analisis lebih lanjut diperoleh nilai OR sebesar 2,000 dengan 95 CI 0,743-5,387 artinya
perawat pelaksana yang kinerjanya baik 20,36 kali kemungkinan mendapat dibandingkan dengan perawat pelaksana yang kinerjanya kurang. Oleh karena nilai p
pada uji statistik 0,25, maka variabel ini diikutsertakan dalam analisis multivariat. Hasil uji statistik lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.16.
No Budaya Organisasi
Kinerja Perawat Total
P OR 95
CI Kurang
Baik Baik
n n
n
1 Inovatif memperhitungkan risiko
Lemah Kuat
19 14
57,6 42,4
2 30
6 94
21 44
32,3 67,7
0,000 20,36
4,15- 99,74
Jumlah 33 100
32 100 65 100
2 Memberi perhatian pada setiap
masalah detail Lemah
Kuat 18
15 54,5
45,5 12
20 37,5
62,5 30
35 46,2
53,8 0,259
2,00 0,74-5,39
Jumlah 33 100
32 100 65 100
3 Berorientasi pada hasil
Lemah Kuat
25 8
75,8 24,2
15 17
46,9 53,1
40 25
61,5 38,5
0,033 3,54
1,23- 10,18
Jumlah 33 100
32 100 65 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16. Lanjutan
No Budaya Organisasi
Kinerja Perawat Total
P OR 95
CI Kurang
Baik Baik
n n
n
4 Berorientasi pada semua perawat
pelaksana Lemah
Kuat 18
15 54,5
45,5 12
20 37,5
62,5 30
35 46,2
53,8 0,259
2,00 0,74-5,39
Jumlah 33 100
32 100 65 100
5 Agresif dalam bekerja
Lemah Kuat
7 26
21,2 78,8
6 26
18,8 81,3
13 52
20 80
1,000 1,17
0,34-3,94
Jumlah 33 100
32 100 65 100
6 Mempertahankan stablitas kerja
Lemah Kuat
28 5
84,8 15,2
7 25
21,9 78,1
35 30
53,8 46,2
0,000 20,00
5,63- 71,08
Jumlah 33 100
33 100 65 100
Hasil Penelitian, 2012 data diolah
4.5. Analisis Multivariat