organisasi sesuai standard dan kriteria yang ditetapkan untuk perkerjaan tesebut sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Perawat pelaksana adalah tenaga profesional yang diberikan wewenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap. Adapun persyaratan
perawat pelaksana mempunyai ijazah formal atau yang berwenang. Tugas pokoknya melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien atau keluarga di ruang rawat
Depkes, 1999; Swanburg, 2000. Merujuk dari beberapa penjelasan mengenai
pengertian kinerja, maka kinerja perawat pelaksana dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja perawat pelaksana adalah perilaku kerja atau hasil kerja perawat pelaksana
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang harus dicapai dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien atau keluarga di ruang rawat inap.
2.3.2. Faktor –faktor yang Memengaruhi Kinerja
Faktor-faktor penentu pencapaian prestasi kerja atau kinerja individu dalam organisasi menurut Mangkunegara, 2005 adalah sebagai berikut:
1. F
aktor Individu, secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis rohani dan fisiknya
jasmaniah. Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik
ini merupakan modal utama manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan
atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor Lingkungan Organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam
mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang,
pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
2.3.3. Peningkatan Kinerja
Dari pendapat di atas dapat dijelaskan, bahwa faktor individu dan faktor lingkungan organisasi
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, menurut Mangkunegara, 2005, terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1 mengetahui adanya
kekurangan dalam kinerja, 2 mengenal kekurangan dan tingkat keseriusan, 3 mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang
berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri 4 mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan
tersebut, 5 melakukan rencana tindakan tersebut, 6 melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum, dan 7 mulai dari awal apabila perlu.
Bila langkah-langkah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka kinerja perawat pelaksana dapat ditingkatkan.
2.3.4. Hubungan Budaya Organisasi dengan Peningkatan Kinerja