Hubungan Budaya Organisasi dengan Peningkatan Kinerja

2. Faktor Lingkungan Organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai.

2.3.3. Peningkatan Kinerja

Dari pendapat di atas dapat dijelaskan, bahwa faktor individu dan faktor lingkungan organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, menurut Mangkunegara, 2005, terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1 mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja, 2 mengenal kekurangan dan tingkat keseriusan, 3 mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri 4 mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan tersebut, 5 melakukan rencana tindakan tersebut, 6 melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum, dan 7 mulai dari awal apabila perlu. Bila langkah-langkah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka kinerja perawat pelaksana dapat ditingkatkan.

2.3.4. Hubungan Budaya Organisasi dengan Peningkatan Kinerja

Menurut Robbin, 2006, budaya organisasi dapat memengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan. Subjektif karyawan secara keseluruhan terhadap organisasi Universitas Sumatera Utara didasarkan pada beberapa faktor seperti derajat toleransi resiko, tekanan atau perhatian tim serta dukungan masyarakat. Hal yang mendukung atau tidak mendukung ini kemudian mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan, dengan dampak yang lebih besar pada penguatan budaya. Pengaruh budaya organisasi pada kinerja dan kepuasan dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini. Gambar 2.1. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja dan Kepuasan Robbins, 2006 Menurut Kotter dan Heskett dalam Tika, 2008, hubungan budaya organisasiperusahaan dengan kinerja adalah sebagai berikut: 1. Budaya organisasi dapat mempunyai dampak yang berarti terhadap kinerja ekonomi jangka panjang. 2. Budaya perusahaan mungkin menjadi suatu faktor yang bahkan lebih penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam dasawarsa yang akan datang 3. Budaya perusahaan yang menghambat kinerja keuangan jangka panjang cukup banyak, mudah berkembang bahkan dalam perusahaan-perusahaan yang penuh dengan orang-orang pandai dan berakal sehat. Faktor Tujuan 1. Inovatif dan penempatan risiko 2. Perhatian secara jelas 3. Orientasi hasil 4. Orientasi orang 5. Orientasi tim 6. Keagresifan 7. Stabil Budaya Organisasi Tinggi Kuat Rendah Kinerja Kepuasan Berdampak pada Kekuatan Universitas Sumatera Utara 4. Walaupun sulit untuk diubah, budaya perusahaan dapat dibuat agar bersifat lebih meningkatkan kinerja. Beberapa penelitian terdahulu pernah dilakukan menyangkut budaya organisasi rumah sakit dan perusahaan di Indonesia, antara lain hasil penelitian Muluk, 1999, menyatakan bahwa budaya organisasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja dan kepuasan kerja karyawan pada Budaya Organisasi Pelayanan Publik kasus Rumah Sakit X di Malang. Demikian juga hasil penelitian Hartanto, 2004 tentang Analisis Perbedaan Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan PT Sari Warna Asli Textile IV dan PT Kusuma Mulia Textile Karanganyar didapatkan bahwa ada perbedaan kinerja karyawan kedua perusahaan tersebut dengan penerapan variabel– variabel budaya organisasi yang sama. Hasil penelitian Juliani, 2007 di rumah sakit Pirngadi Medan tentang pengaruh motivasi intrinsik terhadap kinerja perawat pelaksana menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kinerja perawat pelaksana dengan motivasi intrinsik. Demikian juga hasil penelitian Zuliani, 2008, menyatakan bahwa ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perawat ruang rawat di Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi. Hasil penelitian Kotter dan Heskett dalam Soetjipto dan Firmansyah 2006, menyatakan bahwa budaya organsasi berpengaruh pada kinerja jangka panjang di PT.Perkebunan Nusantara III Persero. Hasil penelitian Zebua 2009, menyatakan ada pengaruh budaya organisasi dan insentif terhadap kinerja staf Rekam Medik Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Demikian juga hasil penelitian Universitas Sumatera Utara Rosary 2011, menyatakan bahwa ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja petugas Kesehatan Ibu dan Anak KIA dalam Pengelolaan Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.

2.3.5. Penilaian Kinerja Perawat