perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
C. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya kerangka berpikir merupakan penalaran dari awal untuk menuju pada pemberian jawaban sementara pada masalah yang dirumuskan.
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Peranan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw II dan STAD untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa .
Pada pembelajaran kooperatif diharapkan siswa secara aktif membangun pengetahuannya bekerja bersama teman sebaya di dalam kelompoknya. Secara
berkelompok siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan tahap- tahap yang mereka lakukan bersama. Dengan demikian diperkirakan bahwa
pembelajaran kooperatif membuat siswa melakukan pembelajaran lebih baik.
Kelebihan dari Model Pembelajaran STAD diantaranya adalah melatih siswa bekerja
secara kelompok berinteraksi sosial , guru berperan sebagai fasilitator, bukan nara sumber utama, melatih siswa bertanggung jawab atas nama tim , pada fase tertentu
lebih menitikberatkan kemandirian siswa karena harus bekerja sendiri lebih kuat dari Jigsaw , memerlukan waktu lebih singkat dari Jigsaw, dan memotivasi siswa
karena penghargaan dari guru. Hal ini juga sesuai dengan teori belajar Vygotsky. Model Pembelajaran Jigsaw memiliki kelebihan sebagai berikut melatih siswa
bekerja secara kelompok berinteraksi sosial, melatih siswa bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing dalam kerangka kerja kelompok, melatih siswa mandiri
walau bekerja dalam tim karena masing-masing harus bertanggungjawab atas tugasnya sebagai ahli dibidangnya, melatih siswa untuk mengemukakan pendapat ,
memotivasi siswa karena penghargaan dari guru, guru bukan merupakan satu-satunya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 73
penyedia pengetahuan , siswa menjadi peserta aktif dalam proses pembelajaran, dan. membangun keterampilan interpersonal dan interaktif diantara sesamanya. Ini sesuai
dengan teori belajar Vygotsky. Model pembelajaran kooperatif STAD maupun Jigsaw II sesuai untuk pembelajaran materi ekosistem karena mencakup banyak
konsep, siswa mengamati, merasakan bahkan mengalami dalam kehidupan sehari- hari, siswa sudah mempunyai ide dalam pikirannya dan mencari sumber belajar, guru
hanya merupakan salah satu sumber belajar sehingga ada kemauan yang kuat pada siswa untuk mengadakan interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi hasratnya
untuk mencapai penguasaan konsep tertentu. Berdasarkan uraian di atas diduga siswa yang diberi model pembelajaran STAD akan memperoleh prestasi belajar lebih tinggi
daripada model pembelajaran Jigsaw II. 2. Peranan Motivasi Belajar Tinggi dan Rendah untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Biologi Siswa. Motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar motivasi
tinggi. Sebaliknya, apabila seseorang kurang motivasi rendah atau bahkan tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Motivasi belajar
tinggi berupa hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan belajar. Sedangkan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah, dia mudah tergoda untuk
mengerjakan hal lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar. Sehingga siswa dengan motivasi belajar
tinggi memiliki kecenderungan mendapat prestasi yang lebih baik dibanding dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Dari ciri-ciri tersebut maka diduga
siswa yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki prestasi belajar biologi yang tinggi pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 74
3. Peranan Tingkat Kreativitas Siswa Tinggi dan Rendah untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa
Bahwa kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana
ia berada, dengan Motivasi Belajar SiswaTinggi dan Rendah untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi jika
belajar dengan model STAD diduga akan memperoleh prestasi yang lebih baik. 4. Peranan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw II dan STAD dengan Motivasi
Belajar Tinggi dan Rendah untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa Penerapan pembelajaran kooperatif mengutamakan peran aktif siswa dalam
setiap kegiatan belajar. Dalam setiap kegiatan, motivasi belajar siswa nampak berbeda-beda antara siswa satu dengan siswa yang lainnya ada yang motivasinya
tinggi ada yang rendah. Siswa bermotivasi tinggi selalu semangat dan antusias. Sedangkan siswa dengan motivasi rendah kadang enggan dan kurang serius dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga diduga siswa dengan motivasi belajar tinggi jika diberi pembelajaran kooperatif akan memperoleh prestasi yang lebih baik dibanding
dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. 5. Peranan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw II dan STAD dengan Kreativitas
Siswa Tinggi dan Rendah Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa. Pembelajaran kooperatif menuntut siswa berperan aktif, karena berdasarkan
proses ilmiah didasarkan pada cara berpikir logis dan cara berpikir kooperatif untuk memecahkan permasalahan dalam pembelajaran. Dengan didukung tingkat kreativitas
siswa yang tinggi maka melalui pembelajaran kooperatif baik Jigsaw II dan STAD menyebabkan prestasi belajar biologi siswa akan meningkat. Hal ini karena siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 75
yang memiliki tingkat kreativitas tinggi akan lebih mudah beradaptasi dengan temannya dibanding dengan siswa yang kreativitasnya rendah. Sehingga ketika
diberlakukan model pembelajaran kooperatif siswa tersebut akan lebih cepat mengambil peran dibanding siswa yang berasal dari tingkat kreativitas yang rendah.
Pembelajaran kooperatif mengutamakan peran aktif siswa maka dapat diduga siswa yang memiliki kreativitas tinggi jika belajar dengan model pembelajaran kooperatif
akan memperoleh prestasi yang lebih baik. 6. Peranan Tingkat Motivasi Belajar Tinggi dan Rendah dengan Kreativitas Siswa
Tinggi dan Rendah untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa. Dalam model pembelajaran kooperatif
yang mendahulukan suatu pembelajaran dari aspek individual sekaligus kelompok, memerlukan kondisi yang
harus mampu menyesuaikan antara satu anggota dengan anggota lain. Siswa yang memiliki tingkat kreativitas tinggi akan lebih mudah bersosialisasi dengan temannya
dibanding dengan siswa yang kreativitasnya rendah. Dan siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih teruji untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapinya. Sehingga ketika diberlakukan model pembelajaran kooperatif siswa tersebut akan lebih cepat mengambil peran dibanding siswa yang berasal dari tingkat
kreativitas rendah. Peranan motivasi belajar dapat dijelaskan dengan hal sebagai berikut, bahwa
dengan diketahuinya motivasi belajar siswa oleh siswa itu sendiri dan oleh guru maka guru dan siswa dapat merancang pembelajaran bersama-sama sesuai dengan
keinginan yang dikehendaki sebagian besar siswa. Siswa dengan kreativitas tinggi pula mampu mengelola diri dalam memanfaatkan motivasi belajarnya. Perpaduan ini
jika dimaksimalkan maka akan berperan dalam meningkatkan prestasi belajar biologi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 76
Diduga siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan kreativitas tinggi akan memilliki prestasi yang tinggi.
6. Peranan Model Pembelajaran Kooperatif, Motivasi Belajar dan Kreativitas Siswa dengan Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa.
Model pembelajaran kooperatif dapat mengaktifkan siswa dalam setiap kegiatan belajar. Pada materi ekosistem siswa mempunyai pengalaman pengetahuan
pada jenjang pendidikan sebelumnya dengan siswa belajar bersama akan lebih mengaktifkan atau bisa berdiskusi dengan siswa lain ketika memperoleh kesulitan
sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi belajar diantaranya motivasi belajar dan kreativitas siswa. Dapat
diduga pada penerapan model pembelajaran kooperatif siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan kreativitas tinggi akan memperoleh prestasi yang lebih baik.
Dari kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, diduga bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif model Jigsaw II dan STAD dengan motivasi belajar
dan kreativitas Siswa merupakan faktor keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang dapat
meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian dapat ditarik dugaan bahwa ada interaksi antara penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw II dan STAD
dengan motivasi belajar dan kreativitas siswa.
D. Hipotesis Penelitian