Data Kreativitas Siswa Uji Normalitas

commit to user Berdasarkan tabel 4.3 di atas deskriptif nilai motivasi belajar dapat juga ditampilkan dengan grafik histogram. Gambar 4.2 Histogram Frekuensi motivasi belajar Siswa Model STAD Diskripsi histogram pada gambar 4.2 menggambarkan frekuensi penyebaran hasil motivasi belajar siswa sebelum diberi tindakan, untuk kelas kooperatif Jigsaw II dan STAD ternyata dari data histogram menunjukan distribusi terbesar adalah pada interval 112-121 pada kelas Jigsaw II.

2. Data Kreativitas Siswa

Tingkatan kreativitas siswa ada dua yaitu tinggi dan rendah. Siswa memiliki kreativitas tinggi jika mempunyai skor di atas rata-rata skor kreativitas siswa, sedangkan siswa yang memiliki kreativitas rendah jika mempunyai skor di bawah atau sama dengan rata-rata skor kreativitas siswa. Skor rata-rata kreativitas dari seluruh sampel yaitu 53,08 dengan skor minimum 32 dan skor maksimum 73 Tabel 4.4. Deskripsi Data Kreativitas Siswa Kreativitas Siswa Kelas X.5 Jigsaw II Kelas X.4 STAD Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase Tinggi 21 60 23 63,88 Rendah 14 40 13 36,12 Jumlah 35 100 36 100 2 4 6 8 10 12 F re k ue n s i 97-102 103-109 110-116 117-123 124-130 131-137 commit to user Berdasarkan tabel 4.4. terlihat bahwa pada kelas X.5 dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw II siswa yang memiliki kreativitas siswa tinggi mempunyai frekuensi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas siswa rendah. Demikian halnya pada kelas X.4 dengan model pembelajaran kooperatif STAD siswa yang memiliki kreativitas tinggi memiliki frekuensi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kreativitas rendah. Tabel 4.5 Dristribusi Frekuensi kreativitas siswa kelas Jigsaw II Interval Frekuensi Mutlak Frekuensi Relatif 32-39 3 8,57 40-47 6 17,14 48-55 11 31,42 56-63 11 31,42 64-71 3 8,57 72-77 1 2,85 35 100 Gambar 4. 3 Histogram Frekuensi Kreativitas siswa 2 4 6 8 10 12 F re k ue n s i 32-39 40-47 48-55 56-63 64-71 72-77 commit to user Tabel 4.6 Dristribusi Frekuensi Kreativitas Kelas Model STAD Interval Frekuensi Mutlak Frekuensi Relatif 34-38 1 2,78 39-44 3 8,33 45-49 5 13,89 50-54 11 30,56 55-59 9 25 60-64 7 19,44 36 100 Gambar 4 4 Histogram Frekuensi Kreativitas Siswa

3. Data Prestasi belajar

Sebaran nilai prestasi belajar siswa pada aspek kognitif hasil penelitian dari masing-masing kelas disajikan pada tabel 4.3. Tabel 4.7. Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa Kelompok Jumlah Data Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Standar Deviasi Jigsaw II 35 88 33 61 13,7 STAD 36 80 30 54 12,4 Berdasarkan tabel 4.7 nampak bahwa pada kelas Jigsaw II terdapat 35 siswa dan pada kelas STAD ada 36 siswa. Nilai tertinggi dan terendah untuk prestasi belajar dari kelas Jigsaw II yaitu 88 dan 33, sedangkan pada STAD yaitu 80 dan 30. Pada kelas Jigsaw II nilai rata-rata siswanya adalah 61 dan standar deviasinya adalah 13,7. Untuk kelas STAD memiliki nilai rata-rata 54 dan standar 2 4 6 8 10 12 F re k u e n s i 34-38 39-44 45-49 50-54 55-59 60-64 commit to user deviasinya 12,4. Bila dilihat dari nilai rata-rata kelas, maka kelas yang diberi perlakuan menggunakan pembelajaran Jigsaw II memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran STAD. Data selengkapnya terdapat pada lampiran. Distribusi frekuensi nilai prestasi belajar siswa kelas Jigsaw II disajikan pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Siswa Kelas JigsawII Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif 33-42 2 5,71 43-52 10 28,57 53-62 4 11,43 63-72 14 40 73-82 3 8,57 83-92 2 5,71 jumlah 35 100 Dari tabel 4.8 terlihat bahwa frekuensi terbanyak terletak pada interval 63- 72 dengan jumlah 14 siswa. Sedangkan nilai terendah pada interval 33 - 42 yang berjumlah 2 siswa dan untuk nilai tertinggi berada pada interval 83-92 yang berjumlah 2 siswa. Frekuensi interval yang terletak di atas nilai rata-rata lebih banyak jumlahnya dari frekuensi interval yang terletak di bawah nilai rata-rata. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai prestasi belajar biologi siswa pada kelas Jigsaw II lebih baik pada nilai di atas rata-rata dibanding nilai di bawah rata-rata untuk memperjelas distribusi frekuensi prestasi siswa disajikan histogram pada gambar 4.5. Berdasarkan pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa prestasi belajar biologi siswa kelas Jigsaw II nilai terbanyak pada interval 63-72. Sedangkan nilai terendah pada interval 33 - 42 dan untuk nilai tertinggi berada pada interval 83-92. commit to user Gambar 4.5 Histogram Prestasi Belajar Siswa Kelas JigsawII Distribusi frekuensi nilai prestasi belajar siswa kelas STAD disajikan pada tabel 4.9 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Siswa Kelas STAD Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif 30-38 4 11,11 39-47 10 27,78 48-56 8 22,22 57-65 5 13,89 66-74 4 11,11 75-83 5 13,89 jumlah 36 100 Dari tabel 4.9 terlihat bahwa frekuensi terbanyak terletak pada interval 39- 47 yaitu berjumlah 10 siswa. Frekuensi interval yang terletak di atas nilai rata- rata lebih banyak jumlahnya dari frekuensi interval yang terletak di bawah nilai rata-rata. Sedangkan nilai terendah pada interval 30- 38 yang berjumlah 4 siswa dan untuk nilai tertinggi berada pada interval 75-83 yang berjumlah 5 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai prestasi belajar biologi siswa pada kelas STAD lebih baik pada nilai di atas rata-rata dibanding nilai di bawah 2 4 6 8 10 12 14 16 Fr ek ue ns i Nilai 33-42 43-52 53-62 63-72 73-82 83-92 commit to user rata-rata untuk memperjelas distribusi frekuensi prestasi siswa disajikan histogram pada gambar 4.2. Gambar 4.6 Histogram Prestasi Belajar Siswa Kelas STAD Berdasarkan pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa prestasi belajar biologi siswa kelas STAD nilai terbanyak pada interval 39-47. Sedangkan nilai terendah pada interval 30-38 dan untuk nilai tertinggi berada pada interval 75-83.

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap data prestasi kognitif. Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan minitab 15 berdasarkan kriteria Ryan Joiner RJ. Data dinyatakan normal jika p-value0,05. Hasil uji normalitas Prestasi Kognitif dapat disajikan sebagai berikut. 2 4 6 8 10 12 Fr ek ue ns i Nilai 30-38 39-47 48-56 57-65 66-74 75-83 commit to user Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian NO Variabel P-value Keputusan Kesimpulan 1 A1 0,100 H ditolak Normal 2 A2 0,100 H ditolak Normal 3 B1 0,100 H ditolak Normal 4 B2 0,100 H ditolak Normal 5 C1 0,100 H ditolak Normal 6 C2 0,100 H ditolak Normal 7 A1B1C1 0,100 H ditolak Normal 8 A1B1C2 0,100 H ditolak Normal 9 A1B2C1 0,100 H ditolak Normal 10 A1B2C2 0,100 H ditolak Normal 11 A2B1C1 0,100 H ditolak Normal 12 A2B1C2 0,100 H ditolak Normal 13 A2B2C1 0,100 H ditolak Normal 14 A2B2C2 0,100 H ditolak Normal Berdasarkan tabel 4.10 memperlihatkan hasil uji normalitas pada tes kognitif siswa. p-value semua variabel menghasilkan nilai 0,001. Angka yang digunakan bukan p-value 0,050 tetapi p-value0,100. Hal ini menunjukkan bahwa p-value jauh lebih besar dari 0,050 sebagai titik kritis. P-value 0,100 menghasilkan keputusan H yang menyatakan bahwa data tidak berdistribusi normal ditolak. Sehingga berdasarkan hasil uji tersebut, maka dapat diambil keputusan data prestasi berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

EKSPERIMEN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimen Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari

0 2 23