Hipotesis Ketiga HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user untuk siswa dengan motivasi belajar rendah memperoleh prestasi belajar kimia yang rendah pula.

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi tiga jalan, kreativitas siswa diperoleh p-value sebesar 0,204 yang lebih besar dari batas signifikansi yang ditentukan yaitu a = 0,05. Kreativitas siswa tinggi dan rendah tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Maka kreativitas siswa tinggi dan rendah tidak memberikan efek berbeda terhadap prestasi belajar siswa. Mengapa kreativitas siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar pada materi ekosistem karena nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah masing-masing sebesar 43,73 dan 41,31. Maka kreativitas siswa tinggi dan rendah tidak memberikan efek berbeda terhadap prestasi belajar pada materi ekosistem. Kreativitas siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar pada materi ekosistem karena model pembelajaran kooperatif menggunakan STAD dan Jigsaw II yang dilakukan pada penelitian ini menciptakan situasi dan kondisi yang mengharuskan siswa berkomunikasi satu dengan yang lain sehingga siswa yang memiliki kreativitas rendah secara tidak langsung ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran apalagi bagi siswa yang memiliki kreativitas tinggi. Hal inilah yang menyebabkan kreativitas siswa tidak memberikan pengaruh dalam prestasi belajar pada materi ekosistem. Kreativitas merupakan aspek yang sangat penting dan berharga dalam setiap usaha manusia, sebab melalui kreativitas akan dapat ditemukan dan dihasilkan berbagai teori, pendekatan, dan cara baru yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tanpa adanya commit to user kreativitas, kehidupan akan lebih merupakan suatu yang bersifat pengulangan terhadap pola-pola yang sama Sternberg, 1992; De Bono, 1992. Kreativitas dapat dipahami dengan pendekatan process, product, person, dan press Rhodes, 1961; Torrence, 1995. Sekolah merupakan aspek yang sangat strategis dalam mengembangkan kreativitas siswa Munandar, 1999. Pengembangan kreativitas pada penelitian ini dilaksanakan dalam konteks praktik pendidikan di sekolah. Hal ini merupakan salah satu jawaban terhadap kenyataan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini lebih berorientasi pada hasil yang bersifat pengulangan, penghapalan, dan pencarian satu jawaban yang benar terhadap soal- soal yang diberikan. Proses-proses pemikiran tingkat tinggi termasuk berpikir kreatif jarang sekali dilatihkan Joni, 1992. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah proses pembelajaran yang kurang variatif. Pendapat serupa telah dikemukakan oleh Lie 2004 yang menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia lebih berorientasi pada pengajaran yang bersifat satu arah, verbalistik, monoton, dan hapalan. Padahal, menurut Schmidt 2006 kemampuan kreatif sering muncul pada anak-anak, tapi seiring dengan bertambahnya usia kemampuan tersebut menjadi berkurang dan salah satu faktor yang menyebabkan kurang berkembangnya kreativitas adalah praktik pendidikan yang kurang mengapresiasi terhadap kemampuan kreatif anak. Selanjutnya, penelitian Aziz 2006 tentang kreativitas pada 450 siswa Sekolah Menengah Pertama dengan menggunakan test Torrence yang mengukur aspek berpikir kreatif berupa kelancaran dalam berpikir, fleksibel dalam berpikir, orsinil dalam menemukan ide, dan kemampuan mengelaborasi gagasan menemukan bahwa commit to user siswa MTs Surya Buana mempunyai tingkat kemampuan berpikir kreatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dari sekolah lainnya. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab adalah proses pembelajaran di sekolah ini mengembangkan konsep sekolah alam yang pembelajarannya tidak hanya dilakukan dalam ruangan saja tapi bisa juga dilakukan di luar kelas. Hal ini berakibat pada adanya kesempatan siswa untuk lebih leluasa dalam mengekspresikan potensi kreaatifnya Sternberg Lubart, 1995. Materi ekosistem sebenarnya sangat tepat apabila diberikan di luar kelas namun keterbatasan waktu mungkin menjadi penyebab kurang optimalnya siswa menyerap pelajaran sehingga prestasi belajar rendah. Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Hadi Sutrisno 2009 dengan judul . Pembelajaran Fisika Menggunakan Model STAD dan Jigsaw Ditinjau dari Aktivitas Belajar dan Kreativitas Siswa. Kesimpulan dari penelitian tersebut Tidak ada pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar Fisika pada materi suhu dan kalor.

4. Hipotesis Keempat

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

EKSPERIMEN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimen Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari

0 2 23