Kreativitas a. Definisi Kreativitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 42 biasa menjadi biasa. Bisa juga dikatakan bahwa motivasi belajar adalah usaha memberikan dorongan yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya dengan tujuan agar mereka mau belajar dengan rasa penuh kesadaran, semangat tinggi, keikhlasan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam melaksanakan pembelajaran agar efektif dan efisien yang terpenting adalah memotivasi para siswa untuk belajar giat berdasarkan kebutuhan sendiri.

6. Kreativitas a. Definisi Kreativitas

Diungkapkan oleh Mednick dalam Lefrancois 1996 mendefinisikan Kreativitas sebagai berikut : Creativity is “the forming of associative elements intro new combination which either meet specifed requirements or are in some ways useful. The more mutually remote the elements of the new combination. The more creative the process solution” Kreativitas merupakan bagian dari unsur-unsur asosiatif dalam kombinasi baru yang memenuhi syarat-syarat tertentu atau dengan beberapa cara yang berguna. Makin jauh timbal balik unsur-unsur kombinasi baru, makin kreatif proses untuk pemecahan masalah. Kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia berada, dengan demikian baik perubahan di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Implikasinya adalah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan Rogers 1962 menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 43 kemampuan organisme. Peneliti setuju dengan pendapat di atas karena sumber dari kreativitas tersebut memperlihatkan upaya positif untuk menjadi pribadi yang matang dengan memberdayakan unsur dari dalam jiwa untuk dimunculkan ke luar raga . Sehingga diharapkan kreativitas tetap terjaga untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi belajar. Kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk pengembangan masyarakat, juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia Maslow, 1968. Menurut pendapat peneliti, begitu pentingnya kreativitas sehingga ditempatkan begitu tinggi berkaitan dengan harga diri sebagai suatu individu. Karena kalau sudah menyangkut harga diri sebagai seorang manusia apapun akan dipertaruhkan untuk mempertahankannya. Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan empat aspek, yaitu aspek pribadi, pendorong, proses,dan produk. Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya. Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun dorongan eksternal dari lingkungan. Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance 1988, kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan kemudian menyampaikan hasil- hasilnya. Proses kreatif meliputi beberapa tahap, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Ditinjau mengenai produk, kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas, ialah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 44 Utami Munandar 1995 membuat definisi yang merupakan rangkuman dari beberapa pengertian tentang kreativitas yaitu kreativitas untuk semua usaha produktif yang unik dari individu, seorang dituntut kemampuannya untuk berpikir dan menemukan sesuatu yang baru melalui kondisi lingkungan dan mempertimbangkan aspek-aspek personalitasnya. Proses berpikir kreatif yang berupa penemuan konsep, prinsip dan gagasan-gagasan baru memerlukan kondisi yang kondusif dengan kesempatan yang cukup luas. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas dapat dipandang dari segi : produk, proses, kepribadian, dan kondisi lingkungan. Dari segi produk, kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Dari segi proses, kreativitas adalah aktivitas yang dilakukan seseorang karena adanya kegiatan mental intelektual dalam kognitif seseorang. Dari segi ke pribadian kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya Dari segi kondisi lingkungan, kreativitas terbentuk karena dorongan lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan budaya. Lingkungan keluarga berperan paling besar dalam menentukan kreativitas seseorang.

b. Kepribadian orang yang kreatif

Orang yang kreatif adalah mereka yang mempunyai kemampuan luar biasa untuk menyesuaikan diri dalam segala situasi dan dengan ketrampilannya ia mampu melaksanakan pekerjaan untuk mencapai apa yang diinginkan. Biasanya orang yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, memiliki kegembiraan dan menyukai aktivitas kreatif. Anak dan remaja biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko dengan tetap menggunakan perhitungan dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. Mereka berani perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 45 melakukan inovasi - inovasi agar berbeda, menonjol, membuat kejutan, atau membuat terobosan baru yang menyimpang dari kebiasaantradisi. Rasa percaya diri, keuletan, dan ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan mereka. Treffinger Utami Munandar,2004:35, mengatakan bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul serta implikasinya. Ciri kreatif lainnya adalah kecenderungan untuk lebih tertarik pada hal – hal yang rumit dan misterius, seperti kecenderungan untuk percaya pada paranormal. Mereka lebih sering memiliki pengalaman indra keenam atau kejadian mistik. Sedang minat untuk menikmati seni dan keindahan juga lebih kuat dari rata – rata. Menurut Utami Munandar 2004:36, ciri-ciri kepribadian yang kreatif : berani dalam pendiriankeyakinan, melit ingin tahu, mandiri dalam berpikir dan mempertimbangkan, bersibuk diri terus menerus dengan kerjanya, intuitif, ulet, tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas begitu saja. Sedangkan ciri – ciri siswa kreatif yang dikehendaki pendidik, menurut Utami Munandar 1999 yaitu : 1 imajinatif; 2 mempunyai prakarsa inisiatif ; 3 mempunyai minat luas; 4 mandiri dalam berpikir; 5 meneliti; 6 senang berpetualang; 7 penuh energi untuk belajar; 8 percaya diri; 9 bersedia mengambil resiko; 10 berani dalam pendirian dan keyakinan. Dalam hal ini, E. Mulyasa 2003 menekankan pentingnya upaya pengembangan aktivitas, kreativitas, dan motivasi siswa di dalam proses pembelajaran. Dengan mengutip pemikiran Gibbs, E. Mulyasa 2003 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 46 mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya, adalah : 1 dikembangkannya rasa percaya diri para siswa dan mengurangi rasa takut; 2 memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah; 3 melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya; 4 memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter; 5 melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan. Dimilikinya kemampuan kreatif, siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, namun siswa akan berusaha mencari dan memberikan informasi dalam proses pembelajaran. Siswa yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba- coba, berpetualang, suka bermain dan intuitis. Kemampuan kreatif akan mendorong siswa merasa memiliki harga diri, kebanggaan dan kehidupan yang lebih sehat. Namun menjadi tanggung jawab dan kewajiban guru pula untuk meningkatkan kreatifitas para siswa agar prestasi belajar yang dicapai dapat maksimal dan optimal. Menurut Graham Wallas Colin Rosa, 2007:96 , psikolog Amerika, kreativitas muncul dalam proses empat tahap sebagai berikut : 1 Tahap persiapan, pada tahap persiapan otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset untuk kaya kreatif yang sedang terjadi, 2 Tahap inkubasi, masa inkubasi dikenal luas sebagai tahap istirahat, masa menyimpan informasi yang sudah dikumpulkan, lalu berhenti dan tidak lagi memusatkan diri atau merenungkannya, 3 Tahap pencerahan, tahap pencerahan dikenal luas sebagai pengalaman eureka atau “aha”, yaitu inspirasi ketika sebuah gagasan baru muncul dalam pikiran, seakan-akan dari ketiadaan, untuk menjawab tantangan kreatif yang sedang dihadapi, 4 Tahap pelaksanaan pembuktian, pada tahap ini merupakan titik tolak seseorang memberi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 47 bentuk pada ide atau gagasan baru, untuk menyakinkan bahwa gagasan tersebut bisa diterapkan.

c. Pengukuran Kreativitas

Untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa dilakukan dengan menggunakan tes kreativitas. Tes ini berlandaskan pada struktur intelek dari Galiford, terdiri dari enam sub tes yang semuanya mengukur operasi berpikir divergen, dengan dimensi konten verbal. Kreativitas atau berpikir kreatif secara operasional tercermin dari kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas dalam berpikir Utami Munandar, 1999 . Keenam sub tes dari tes kreativitas verbal 1 Permulaan Kata yaitu Pada subtes ini subyek harus memikirkan sebanyak mungkin kata yang dimulai dengan susunan huruf tertentu sebagai rangsangan. Tes ini mengukur kelancaran dengan kata, yaitu kemampuan untuk menentukan kata yang memenuhi persyaratan struktural tertentu. 2 Menyusun Kata yaitu Pada subtes ini subyek harus memikirkan menyusun sebanyak mungkin kata yang mulai dengan susunan huruf tertentu sebagai rangsangan. dalam kepustakaan tes ini juga disebut anagram. Seperti tes permulaan kata, tes ini mengukur “kelancaran kata”, tetapi tes ini juga menuntut kemampuan dalam reorganisasi persepsi. 3 Membentuk Kalimat Tiga Angka yaitu Pada subtes ini subyek harus menyusun kalimat yang terdiri dari tiga kata, huruf pertama untuk setiap kata diberikan sebagai rangsangan, akan tetapi urutan dalam penggunaan ketiga huruf tersebut boleh berbeda-beda, menurut kehendak subyek. 4 Sifat-sifat yang Sama yaitu Pada subtes ini, subyek harus menemukan sebanyak mungkin obyek yang semuanya memiliki dua sifat yang ditentukan. Tes ini merupakan ukuran dari “kelancaran dalam memberikan gagasan”, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam waktu yang terbatas. 5 Macam- perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 48 macam Penggunaan yaitu Pada subtes ini subyek harus memikirkan sebanyak mungkin penggunaan yang tidak lazim dari benda sehari-hari. Tes ini merupakan ukuran dari “kelenturan dalam berpikir”, karena dalam tes ini banyak subyek harus didapat. Creative Thinking Skill Pendekatan Melalui Problem- Based Learning: Pedagogi dan Praktik di Kelas Teknik oleh Halizah Awang dan Ishak Ramly S dalam International Journal of Social Sciences 3 : 1 2008 mengemukakan sebagai berikut; Apa yang menyebabkan kreativitas dalam individu? Dapatkah kreativitas diidentifikasi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu mendapatkan jawaban agar dalam proses pembelajaran dapat dimaksimalkan. Maka digunakan tes kreativitas Torrance Tests of Creative Thinking TTCT. Tiga kemampuan kreatif yang diukur adalah a orisinilitas yaitu kemampuan untuk mempunyai gagasan,pengetahuan. Dan belajar mengidentifikasi masalah, self – directed, grup diskusi. b kefasihan yaitu kemampuan untuk menghasilkan sejumlah besar ide. c fleksibilitas yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai tema ideasional atau kategori. 6 Apa akibatnya yaitu Pada sub tes ini, reponden harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi sebagai akibat dari suatu kejadian hipotesis yang telah ditentukan. Tes ini merupakan ukuran dari “kelancaran dalam memberikan gagasan” yang dikombinasikan dengan “elaborasi”. Setiap jawaban yang menunjuk pada akibat yang masuk akal dari kejadian hipotesis yang dilukiskan mendapat skor satu, dan jawaban yang terperinci mendapatkan skor empat.

7. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

EKSPERIMEN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimen Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari

0 2 23