commit to user
6. Hipotesis Keenam
Hasil perhitungan analisis variansi tiga jalan, interaksi pembelajaran dengan menggunakan motivasi belajar tinggi dan rendah dengan kreativitas siswa
tinggi dan rendah diperoleh p-value sebesar 0,838 yang lebih besar dari batas signifikansi yang ditentukan yaitu a = 0,05. Motivasi belajar siswa tinggi dan
rendah tidak terdapat interaksi dengan kreativitas siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil ini menjelaskan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah serta siswa yang memiliki kreativitas baik tinggi maupun rendah tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa karena pembelajaran dengan model pembelajaran Jigsaw II selalu menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik tidak
peduli siswa tersebut memiliki motivasi belajar dan kreativitas baik tinggi maupun rendah. Mengapa bisa demikian ? Pemberian motivasi oleh guru dalam
pembelajaran dapat terdiri atas pemberian penghargaan, yang dapat menumbuhkan inisiatif, kemampuan-kemampuan yang kreatif dan semangat
berkompetisi yang sehat, pemberian penghargaan sebagai upaya pembinaan motivasi tidak selalu harus berwujud atau barang, tetapi dapat juga berupa pujian-
pujian dan hadiah-hadiah im-material. Pemberian perhatian yang cukup terhadap siswa dengan segala potensi yang dimilikinya merupakan bentuk motivasi yang
sederhana, karena banyak yang tidak memiliki motivasi belajar diakibatkan tidak dirasakannya adanya perhatian. Ajakan Berpartisipasi, pada diri manusia ada
sesuatu perasaan yang dihargai apabila dia dilibatkan pada sesuatu kegiatan yang dianggap berharga. Oleh karena itu guru, harus selalu mengajak dan mengulurkan
commit to user tangan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran guna lebih
bergairah dalam belajar dan memperkaya proses interaksi antar potensi siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, E. Mulyasa 2003 menekankan
pentingnya upaya pengembangan aktivitas, kreativitas, dan motivasi siswa di dalam proses pembelajaran. Dengan mengutip pemikiran Gibbs, E. Mulyasa
2003 mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya, adalah : 1 dikembangkannya rasa percaya diri para
siswa dan mengurangi rasa takut; 2 memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah; 3 melibatkan siswa
dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya; 4 memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter; 5 melibatkan mereka secara aktif dan
kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan. Sedangkan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, menurut E. Mulyasa 2003 perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1 bahwa siswa akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajarinya menarik dan berguna bagi dirinya; 2 tujuan
pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada siswa sehingga mereka mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai. Siswa juga
dilibatkan dalam penyusunan tersebut; 3 siswa harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya; 4 pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman,
namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan; 5 manfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu siswa; 6 usahakan untuk memperhatikan perbedaan
individual siswa, seperti : perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau subyek tertentu; 7 usahakan untuk memenuhi kebutuhan
commit to user siswa dengan jalan memperhatikan kondisi fisiknya, rasa aman, menunjukkan
bahwa guru peduli terhadap mereka, mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan
pengalaman belajar kearah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan mempunyai kepercayaan diri.
7. Hipotesis Ketujuh