commit to user seimbang. Diharapkan pembelajaran kooperatif model STAD dan Jigsaw dengan
meninjau motivasi belajar dan kreativitas siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ninik Agustin 2010 dengan judul “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Division STAD Dengan Tipe Jigsaw Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMP Kelas VIII SMP
Negeri Sukoharjo” menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menghasilkan prestasi yang lebih baik dibanding dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Berdasarkan uraian di atas pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw II pada materi ekosistem merupakan model pembelajaran yang baik digunakan untuk melatih siswa dalam belajar memahami
ekosistem serta melatih siswa mengembangkan cara berpikir kooperatif. Pembelajaran model ini merupakan inovasi pembelajaran biologi agar proses
pembelajaran tidak membosankan sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan.
2. Hipotesis Kedua
Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi tiga jalan, motivasi belajar tinggi dan rendah diperoleh p-value sebesar 0,531 yang lebih besar dari batas
signifikansi yang ditentukan yaitu a = 0,05. Motivasi belajar tinggi dan rendah tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Mengapa motivasi belajar tidak
commit to user berpengaruh terhadap prestasi belajar pada materi ekosistem, karena pada siswa
yang diberi pembelajaran menggunakan model Jigsaw II akan lebih baik prestasi belajarnya tidak peduli siswa tersebut memiliki motivasi belajar baik tinggi
maupun rendah. Menurut Ngalim Purwanto 1990:73, motivasi merupakan usaha yang didasari untuk menggerakkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia
terdorong untuk bertindak dan beraktifitas sehingga dapat mencapai hasil atau tujuan tertentu. Seseorang akan melakukan suatu perbuatan betapa pun beratnya
jika ia mempunyai motivasi tinggi baik yang berasal dari dalam dirinya atau dari luar dirinya. Demikian pula dalam belajar, motivasi memegang peranan cukup
besar terhadap pencapaian hasil belajar. Tanpa motivasi seseorang tidak dapat belajar. Mengapa dalam penelitian ini motivasi belajar tinggi dan rendah tidak
berpengaruh terhadap prestasi siswa ? Motivasi mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu: majemuk, dapat berubah-ubah, berbeda untuk setiap individu,
dan beberapa tidak disadari. Alasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya: 1 Perbedaan fisiologis
physiological needs, seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual; 2 Perbedaan rasa aman safety needs, baik secara mental, fisik, dan intelektual; 3 Perbedaan
kasih sayang atau afeksi love needs yang diterimanya; 4 Perbedaan harga diri self esteem needs. Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah,
jabatan, dan lain-lain; 5 Perbedaan aktualisasi diri self actualization, tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang
terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu: 1
commit to user Motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena
kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan berupa hasrat dan keinginan berhasil
dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita; 2 Motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan
sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan yang berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan
belajar yang menarik. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila siswa
dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan. Ada berbagai faktor yang kemungkinan mempengaruhi siswa yaitu kurang tertarik pada materi,
hal ini yang menyebabkan motivasi belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Tidak adanya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa dapat dijelaskan sebagai berikut : siswa belajar hanya bertujuan agar naik kelas bukan mencari ilmu pengetahuan, pada saat pengisian angket siswa kurang
serius dalam memberi jawaban hanya untuk mengisi waktu saja, sehingga jawaban tidak sesuai dengan yang ada pada diri siswa tersebut bahkan kadang
terpengaruh jawaban teman karena enggan berpikir, siswa kurang menguasai materi yang dimotivasi. Dari beberapa masalah tersebut maka motivasi belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar biologi. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini Ernawati 2004 bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar, yaitu untuk siswa dengan motivasi belajar tinggi memperoleh prestasi belajar kimia yang tinggi dan
commit to user untuk siswa dengan motivasi belajar rendah memperoleh prestasi belajar kimia
yang rendah pula.
3. Hipotesis Ketiga