Hakikat Belajar Tinjauan Pustaka

commit to user 17

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hakikat Belajar, teori belajar Kognitif, teori belajar Konstruktivisme, pembelajaran Kooperatif, pembelajaran kooperatif teknik TGT, permainan wordsquare, permainan crossword, media HTML, hakikat Keingintahuan, hakikat Gaya Berpikir, Prestasi Belajar siswa dan bahan ajar alat-alat optik. Dengan adanya teori-teori yang tersusun diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dalam penyusunan kerangka pemikiran yang dijadikan dasar untuk penyusunan hipotesis.

1. Hakikat Belajar

Hakikat belajar menurut Gagne, belajar dapat didefiniskan sebagai “suatu proses di mana suatu individu berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman” Ratna Wilis, 1989:11. Sedangkan menurut pandangan teori belajar bermakna meaningfull learning, Ausubel menjelaskan bahwa “belajar itu merupakan proses bagaimana caranya agar sesuatu yang diketahui seseorang dapat dibentuk secara terstruktur dalam dirinya” Ratna Wilis, 1989 : 112. Dengan demikian belajar dapat diartikan sebagai suatu peristiwa pembentukan suatu kemampuan yang sebelumnya tidak mampu dilakukan. Format t ed: Line spacing: Double Format t ed: Line spacing: single Format t ed: Line spacing: Double commit to user 18 Menurut pendapat yang diutarakan oleh Slameto 1998 : 2, bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hal ini sependapat dengan Ujang Sukandi 2004 : 3, “belajar merupakan proses aktif membangun makna atau pemahaman dari informasi dan pengalaman oleh si pembelajar” Belajar merupakan suatu hal yang sangat mendasar bagi manusia, Belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, apakah belajar itu? Yusuf Hadi Miarso 1986 dalam Thomas Suharmanto 2006 : 13, menyatakan bahwa “belajar adalah proses komunikasi”. Sedangkan menurut konstruktivis, belajar adalah proses pengolahan informasi. Haris Mudjiman 2006 : 28, siswa yang sedang belajar berarti terlibat komunikasi dengan berbagai hal, baik hal-hal yang pernah dialami maupun hal-hal yang bersifat baru informasi baru, proses komunikasi ini tidak terbatas, artinya bersifat bebas. Siswa dapat berkomunikasi dengan benda-benda alam sekitarnya, masyarakat dan lingkungan sosialnya. Di sekolah, siswa dapat berkomunikasi dengan berbagai mata pelajaran melalui guru, teman, sumber belajar buku, internet dan media komunikasi lainnya. Sedangkan untuk pembelajaran adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat, Slameto 2003 : 30. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai skema yang berupa struktur cara menanamkan pengetahuan pada seseorang. Model pembelajaran membuat para pengembang pembelajaran memahami dan merinci masalah ke dalam unit-unit yang lebih mudah diatasi dan menyelesaikan masalah pembelajaran. commit to user 19 Dengan demikian belajar adalah suatu proses yang disengaja untuk mendapatkan perubahan-perubahan pada diri individu yang meliputi sikap, pengertian baru, dan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman baik yang diperoleh melalui latihan-latihan maupun hasil dari pengalaman.

2. Teori Belajar Kognitif