Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN

commit to user 149

E. Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini telah direncanakan dengan optimal dan melalui proses evaluasi, tetap tidak dapat luput dari keterbatasan. Baik keterbatasan dalam persiapan, pelaksanaan, pembahasan maupun pelaporan. Adapun beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini antara lain: 1. Pada persiapan, instrumen yang disusun, bukanlah instrumen baku. Sedangkan uji coba hanya satu kali, sehingga masih perlu dilakukan uji coba lagi di tempat lain, untuk meyakinkan kevalidan dan reliabilitas item-item tersebut. 2. Masih pada tahap persiapan, media permainan yang di pakai dalam penelitian ini, merupakan hasil pengembangan sendiri dan belum diedit oleh lembaga standarisasi mutu materi cetak pembelajaran seperti ISBN, sehingga isi dan konstruksinya belum bisa memberikan hasil yang ajeg pada populasi lain. 3. Pada tahap pelaksanaan, terdapat jumlah populasi yang minim, sehingga pengambilan sampel tidak bisa dilakukan secara acak. Namun untuk menghindari asumsi keberpihakan sebelum perlakuan yang berbeda diberikan, maka pemilihan permainan masing-masing kelas dilakukan secara acak. Walaupun demikian, hasil dari kesimpulan belum dapat dipakai sebagai generalisasi pada populasi lain. 4. Keingintahuan siswa hanya dikategorikan ke dalam dua kelompok saja, tinggi dan rendah. Peneliti tidak melibatkan kategori sedang. Hal ini mungkin sedikit berpengaruh terhadap hasil kesimpulan. commit to user 150 5. Masih pada tahap pelaksanaan, jumlah sampel yang minim mengharuskan untuk membagi kategori gaya berpikir menjadi dua saja yaitu linier dan acak. Padahal menurut Gregorc, gaya berpikir terdiri dari empat kategori, yaitu linier konkrit, linier abstrak, acak konkrit dan acak abstrak. 6. Pada tahap pembahasan, terdapat interaksi antara pengaruh ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat. Pembahasan mendetail pada masing-masing sel masih diperlukan, namun karena kekurangan penulis dalam menginterpretasikan hasil statistik, dan keterbatasan literatur, maka hanya menggunakan pembahasan secara sepintas saja. 7. Pada tahap pengambilan data, permainan yang digunakan mestinya terpisah secara khusus setiap kali pertemuan mengikuti materi yang dibahas. Sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. Tetapi dalam penelitian ini masing- masing poermainan hanya memiliki satu permainan yang dipakai setiap pertemuan, sehingga sedikit banyak ada kebocoran jawaban pertanyaan. 8. Pada tahap pelaporan, terdapat kekurangan pada tata cara penulisan, maupun keruntutan penyajian. Sehingga perlu perbaikan pada pelaporan-pelaporan selanjutnya. Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut, penulis berharap, kepada peneliti-peneliti berikut, untuk dapatnya meminimalisirnya lagi, sehingga kesimpulan yang konsisten dapat dipertanggungjawabkan. commit to user 151

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengamatan selama pelaksanaan perlakuan, dapat dilaporkan, bahwa ketika siswa diberikan permainan wordsquare dan permainan crossword dengan teknik pembelajaran team game and toutnament, tampak antusias dan senang. Apalagi dipadu dengan gambar-gambar bigrount yang menarik. Sehingga berpengaruh pada rasa ingin tahu dan gaya berpikir siswa pada peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan harapan penulis, yaitu dengan bermain sambil belajar serta sesuai dengan hipotesis, yaitu permainan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Teknik pembelajaran team game and tournament dengan menggunakan permainan wordsquare dan crossword mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini permainan wordsquare lebih meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa rata-rata 77 jika dibandingkan permainan crossword rata-rata 67 pada materi pelajaran alat-alat optik. 2. Tingkat keingintahuan siswa berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Sehingga dapat diperoleh bahwa siswa yang tingkat keingintahuan tinggi selalu berprestasi lebih baik daripada siswa yang tingkat keingintahuannya rendah.