Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

commit to user 71

C. Kerangka Berpikir

Sebagimana tercakup pada penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka kerangka berpikir pada penelitian menggunakan materi alat-alat optik kali ini adalah : 1. Pengaruh prestasi belajar siswa dengan metode TGT antara penggunaan media permaianan wordsquare dan crossword. Belajar berkelompok membuat siswa mempunyai pengalaman untuk bekerja sama. Karakteristik alat-alat optik adalah materi yang kompleks namun konkrit dalam Piaget, 1989 : 154 tapi dalam penerapannya belum dilakukan pembelajaran kooperatif yang sangat cocok dengan kekomplekan dan kekonkritannya. Pembelajaran fisika alat-alat optik di tingkat SMP selama ini juga kurang memasukkan unsur permainan. Wordsquare adalah permainan dimana siswa lebih mudah karena jawaban pertanyaan sudah tersedia, siswa tinggal mencari. Crossword adalah permainan dimana siswa harus mencari jawaban pertanyaan sendiri kemudian dicocokkan dengan jumlah kotak jawaban yang disediakan. Sehingga dengan metode mengajar TGT menggunakan permainan wordsquare dan crossword diduga siswa dengan permainan wordsquare berprestasi lebih baik daripada yang diberi permainan crossword. 2. Pengaruh prestasi belajar siswa antara keingintahuan tinggi dan keingintahuan rendah. Keingintahuan adalah dorongan nafsu untuk mengetahui sesuatu benda tertentu, bahkan merupakan jiwa dan hakekat belajar. Keingintahuan siswa tinggi akan selalu ingin tahu segala hal, sehingga dengan TGT diharapkan mampu menstimulus siswa untuk ingin Format t ed: Left, Line spacing: single Format t ed: Line spacing: Double commit to user 72 tahu lebih jauh dalam Sujana agus 1983 : 95. Oleh karena itu diduga ada pengaruh keingintahuan tinggi dan keingintahuan rendah terhadap prestasi belajar siswa. Dengan asumsi bahwa siswa yang keingintahuannya tinggi dapat berprestasi lebih baik daripada siswa yang keingintahuannya rendah. 3. Pengaruh prestasi belajar siswa antara gaya berpikir linier dan gaya berpikir acak. Gaya berpikir dibedakan dengan memperhatikan dominasi kemampuan pengaturan otak, yaitu dibedakan otak mampu berpikir linier dan non linier acak. Ciri-ciri siswa mempunyai gaya berpikir linier cenderung memiliki dominasi otak kiri, sedangkan gaya berpikir acak cenderung memiliki domonasi otak kanan. Anthony Gregorc, 2008 : 120. Oleh karena itu diduga ada pengaruh gaya berpikir linier dan acak terhadap prestasi belajar siswa. Karakteristik wordsquare dan crossword sama-sama menulis huruf-huruf sehingga gaya berpikir linier maupun acak memiliki konsep yang sama. 4. Interaksi antara media permainan dengan keingintahuan. Pembelajaran fisika menggunakan metode TGT sangat memperhatikan tingkat keingintahuan siswa. Crossword tampak menarik karena sudah tidak asing lagi sehingga dapat meningkatkan hasrat belajar dan keingintahuannya pun meningkat. Sehingga diharapkan siswa yang keingintahuannya rendah dapat berprestasi sebaik siswa yang keingintahuannya tinggi. Oleh karena itu diduga ada interaksi antara metode TGT menggunakan permainan wordsquare dan crossword terhadap keingintahuan siswa. 5. Interaksi antara media permainan dengan gaya berpikir. Pembelajaran fisika menggunakan metode TGT sangat memperhatikan tingkat gaya berpikir commit to user 73 siswa. Ciri-ciri siswa sesuai gaya berpikirnya Gregorc, menunjukkan bahwa pemikir linier belajar lebih baik jika diberikan segala yang bersifat teratur, sedangkan pemikir acak belajar lebih baik jika diberikan suasana kreatif, sehingga diharapkan siswa pemikir linier dapat berprestasi lebih baik jika diberikan permainan crossword dan pemikir acak berprestasi lebih baik jika diberi permainan wordsquare. Oleh karena itu diduga ada interaksi antara metode TGT menggunakan permainan wordsquare dan crossword terhadap gaya berpikir siswa. 6. Interaksi antara keingintahuan dan gaya berpikir. Penyelesaian masalah pelajaran akan lebih mudah bila setiap siswa mengetahui mempunyai keingintahuan tinggi atau rendah serta gaya berpikir yang sesuai pada tempatnya apakah linier atau acak. Keingintahuan dan gaya berpikir merupakan dua diantara banyak faktor internal siswa dalam berprestasi. Siswa pemikir linier belajar dengan baik jika diperintahkan untuk belajar walaupun keingintahuannya rendah, sedangkan pemikir acak memberikan stimulus tinggi untuk membangkitkan keingintahuannya agar bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu diduga ada interaksi antara keingintahuan dan gaya berpikir. 7. Interaksi antara madia permainan, keingintahuan dan gaya berpikir. Pencapaian prestasi akan memuaskan bila memperhatikan keingintahuan, gaya berpikir serta metode TGT dengan permainan wordsquare dan crossword. Siswa yang keingintahuannya rendah tapi gaya berpikirnya linier, berprestasi sebaik siswa yang keingintahuannya tinggi jika diberi crossword. commit to user 74 Sedangkan siswa yang keingintahuannya rendah tapi gaya berpikirnya acak, berprestasi sebaik siswa yang keingintahuannya tinggi jika diberi wordsquare. Dan siswa yang keingintahuannya tinggi dengan gaya berpikir apapun tetap berprestasi baik walaupun diberi permainan wordsquare maupun crossword. Oleh karena itu diduga ada interaksi antara metode TGT menggunakan permainan wordsquare dan crossword terhadap keingintahuan dan gaya berpikir siswa.

D. Hipotesis