commit to user
terik, diafragma harus diafragma dibesarkan, c
biasanya ditulis angka-an angka-angka tersebut da
lamanya penyinaran caha Angka 2 : berarti lamany
dengan 12 detik, 3. masukperekaman gamba
Gambar 2.
Pola kerja kamera terbalik dan diperkecil. H
berada di bagian depan ditempatkan dibagian b
menunjukkan persamaan temukan bahwa perbandi
masuk ke mata melalui s dikecilkan. Sebaliknya pada pemotretan
c. Pengatur lamanya penyinaran shutter, angka 1, 2, 5, 10. 25, 100, 259 dan seterusnya. M
dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Angka ahaya masukperekaman gambar sama dengan
anya penyinaran cahaya masukperekaman ga 3. Angka 5 : berarti lamanya penyinara
ar sama dengan 15 detik, dan seterusnya.
2.6 Proses pembentukan bayangan pada Kamera
era sama dengan mata, yaitu mengambil baya . Hal itu dapat terwujut karena kerja lensa cem
pan kamera, hingga bayangan tepat jatuh pada n belakang dalam kamera. Dari gambar 2.
an dan perbedaan antara kamera dan mata. ndingan itu tidak betul. Mari kita lihat. Berkas c
lui pusat optik lensa, karena itu tidak dibia 54
n malam hari , pada shutter
a. Maksud dari gka 1 : berarti
an 1 detik, 2. gambar sama
naran cahaya
ayangan nyata, cembung yang
ada film yang 2.2 dan 2.6.
a. Tetapi, kita as cahaya yang
biaskan. Tidak
commit to user
55
demikian halnya pada kamera. Tidak ada satu berkas pun yang melewati pusat lensa kamera.
3 Lup
Lup adalah lensa positif yang dipergunakan untuk melihat benda-benda kecil. Dengan lup lensa positif yang bersifat mengumpulkan sinar konvergen,
maka benda seolah-olah menjadi didekatkan ke mata, sehingga akan tampak lebih jelas dan lebih besar dari pada jika dibandingkan tidak menggunakan lup seperti
pada gambar 2.7. Bayangan yang dihasilkan lup bersifat maya, tegak, diperbesar, karena benda diletakkan diruang I atau diantara titik pusat kelengkungan lensa O
dan titik fokus lensa F. Ukuran tampak apparent size sebuah obyek ditentukan atas dasar ukuran bayangannya di retina, ukuran bayangan ini jika mata tidak
memakai alat bantu penglihatan bergantung pada sudut yang dibentuk obyek itu pada mata. Bila ingin melihat sebuah obyek kecil dengan teliti, seseorang harus
mendekatkannya ke matanya, supaya sudut yang terbentuk dan bayangan di retina sebesar mungkin Sears Zemansky, 1987 : 967.
Gambar 2.7 Lup untuk melihat objek agar
nampak lebih jelas.
commit to user
Lup atau kaca pem Untuk mendapatkan perb
titik pusat optik dengan semumaya sepihak den
biasanya digunakan oleh benda kecil. Lup adalah a
satu lensa cembung. Pada gambar 2.8
membuat sudut θo denga membentuk bayangan di
dan mata adalah θ.
Gambar 2.8 Per
Perbesaran Sudut lup θ
o
dan tanpa lup θ. seberapa besar benda yan
yang bergerak mendekati A
B pembesar, digunakan untuk memperbesar sud
erbesaran maksimum benda diletakkan diruang n fokus f sehingga bayangan di ruang IV did
dengan tempat benda dan tegak. Lup atau kac eh tukang reparasi arloji jam atau untuk me
h alat optik yang paling sederhana karena hany
2.8 A, jika obyek terletak di titik-dekat mata 25 ngan mata dan gambar 2.8 B lup diposisikan di
di jauh tak terhingga dengan sudut yang dibent
Perbedaan melihat obyek menggunakan lup dan tidak
ut M yaitu perbandingan antara sudut pengliha dan tanpa lup θ. Ukuran anguler berperan dalam hal mem
ang dilihat mata. Sebagai contoh: perhatikan se ati kita; ketika masih jauh mobil tersebut kel
56
udut pandang. ruang I antara
didepan lensa, kaca pembesar
melihat benda- nya terdiri atas
25 cm benda didepan mata
entuk oleh lup
idak
lihatan dengan emberi kesan
n sebuah mobil elihatan kecil,
Format t ed: Line spacing: single gle
commit to user
tetapi semakin dekat den Padahal ukuran mobil ya
diagram benda pada gamb
Gambar 2
Pada gambar 2.9 tingginya, namun karena
berbeda, OA yang pa dibandingk
an OB dan OC, α1 α2 α3, dan bayangan yang dibentuk diretina, OC yang paling dekat t
matematis, dari definisi menggunakan persamaan
………………… Jika seorang peng
titik O dan F di ruang I dekat mata pengamat s’
maka mata pengamat bera dengan kita, maka mobil tersebut kelihatan me
yang kita lihat sebenarnya adalah tetap. Atau mbar 2.9.
2.9 Perbandingan Anguler Untuk Tinggi Benda