Hipotesis Keempat Pembahasan Hasil Analisis Data Prestasi Kognitif

commit to user 142 itu, masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut di luar kegiatan pembelajaran. Kesimpulan bahwa cara otak menyerap dan memproses informasi sesuai dengan gaya berpikir seseorang, pada penelitian ini tidak terjadi. Jadi pengetahuan yang diperoleh siswa dalam pembelajaran akan diserap dan diproses oleh otak sesuai gaya berpikir siswa tersebut, tetapi gaya berpikir tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Kemungkinan ada vaktor lain yang mempengaruhi gaya berpikir siswa. Hasil uji statistik anava menunjukkan bahwa ada perbedaan mean rerata prestasi kognitif antara dua kelompok, yakni kelompok gaya berpikir linier lebih baik dibandingkan dengan gaya berfikir acak jika diberikan permainan crossword, hal ini dikarenakan siswa pemikir linier dapat belajar dan lebih bisa memproses hasil belajar secara teratur, linier dan skuensial, meskipun bentuk permainannya sangat acak.

d. Hipotesis Keempat

H : tidak ada interaksi antara teknik pembelajaran team game and tournament dengan menggunakan permainan wordsquare dan crossword, dengan tingkat keingintahuan siswa, terhadap prestasi belajar siswa. H 1 : ada interaksi antara teknik pembelajaran team game and tournament dengan menggunakan permainan wordsquare dan crossword, dengan tingkat keingintahuan siswa, terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis interaksi media dengan keingintahuan menunjukkan bahwa interaksi antara faktor media dan keingintahuan siswa diperoleh harga F obs = 4,0829 Fα atau P-value 0,000 0,05, commit to user 143 maka Ho tidak terdapat interaksi antara pembelajaran metode team game and tournament dengan menggunakan permainan wordsquare dan crossword, dengan tingkat keingintahuan siswa, terhadap prestasi belajar siswa ditolak P 0,05 diterima berarti terdapat interaksi antara pembelajaran metode team game and tournament dengan menggunakan permainan wordsquare dan crossword, dengan tingkat keingintahuan siswa, terhadap prestasi belajar siswa. Dari hipotesis keempat, disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara pembelajaran metode team game and tournament dengan menggunakan permainan wordsquare dan crossword, dengan tingkat keingintahuan siswa, terhadap prestasi belajar fisika siswa. Adanya interaksi ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Siswa yang mempunyai keingintahuan rendah, pada perbedaan media menunjukkan prestasi yang berbeda pula. Dari data amatan siswa yang diberi permainan wordsquare berprestasi lebih baik daripada yang diberikan permainan crossword. Menurut Oemar Hamalik siswa yang keingintahuannya rendah kurang peka terhadap rangsang yang datang padanya. Tapi dengan diberi permainan crossword membuat siswa yang keingintahuannya rendah mampu meningkatkan prestasi karena sudah pernah tahu akan permainan tersebut. Siswa dengan permainan wordsquare, siswa keingintahuannya tinggi berprestasi lebih baik daripada siswa yang keingintahuannya rendah. Hal ini terjadi karena wordsquare kurang menarik dan membantu siswa yang keingintahuannya rendah untuk termotivasi belajar tentang materi alat-alat optik, begitu juga dengan siswa yang diberikan permainan crossword, siswa yang keingintahuannya tinggi berprestasi lebih baik dari yang keingintahuannya rendah. commit to user 144 Dikarenakan siswa yang keingintahuannya tinggi mudah menerima rangsang, sehingga ketika diberi media baru -tidak seperti biasa- maka keingintahuannya muncul, dan motivasi untuk tahu lebih banyak juga akan muncul. Dengan demikian akan mendorong siswa berprestasi lebih baik. Siswa yang keingintahuannya tinggi, prestasinya lebih baik ketika diberi permainan wordsquare daripada ketika diberi crossword. Hal ini terjadi karena wordsquare merupakan stimulus baru yang lebih menarik minatnya daripada crossword, sebab siswa sudah sering melihat bahkan digunakan untuk mengisi waktu luang, sehingga crossword kurang kuat memberikan rangsangan siswa untuk lebih ingin tahu.

e. Hipotesis Kelima