commit to user
22
diperoleh bila dalam pembelajaran seseorang berinteraksi secara aktif dilingkungannya. 2. Orang mengkonstruksikan pengetahuannya dengan cara
menghubungkan informasi yang tersimpan yang telah diperoleh sebelumnya. Urutan penyajian harus memperhatikan tingkat kesulitan materi, tingkat
perkembangan anak, dan sifat materi itu sendiri. Menurut Bruner perkembangan intelektual bergerak dari penyajian enaktif, ikonik dan simbolik, karena itu urutan
optimal dalam penyajian materi adalah mengikuti arah yang sama. Pada penelitian ini urutan penyajiannya secar ekonik dan simbolik.
Belajar penemuan menunjukkan beberapa kebaikan. Pertama, pengetahuan itu akan bertahan lama dalam ingatan siswa. Kedua, belajar penemuan
mempunyai efek transfer yang lebih baik, artinya konsep-konsep dan prinsip- prisip yang menjadi kognitif siswa lebih mudah diterapkan dalam situasi-situasi
baru. Ketiga, secara menyeluruh belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas dan mandiri. Belajar penemuan yang
murni memerlukan banyak waktu, sehingga dalam penggunaan penemuan Bruner menyarankan hanya sampai batas-batas tertentu.
c. Teori Vygotsky
Proses perkembangan mental menurut Vygotsky lebih menekankan pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran dimana pembelajar tinggal yakni interaksi
sosial melalui dialog dan komunikasi verbal. Vygotsky memperkenalkan gagasan Zone Proximal Development ZPD. Menurut Vygotsky bahwa “pembelajaran
terjadi apabila siswa bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum
Format t ed: Line spacing: Double
Format t ed: Line spacing: Double
commit to user
23
dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan kemampuan siswa atau tugas-tugas itu berada dalam ZPD siswa, yaitu tingkat perkembangan
intelektual yang sedikit lebih tinggi di atas perkembangan intelektual siswa yang dimiliki saat ini”.
Vygotsky dalam Slavin 1994 : 37, memberikan batasan tentang teori perkembangan ZPD, yakni sebagai berikut : jarak antara tingkat perkembangan
sesungguhnya didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai
kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman sebaya yang lebih mampu. Vygotsky sangat yakin bahwa
“kemampuan yang tinggi pada umumnya akan muncul dalam dialog dan kerjasama antar individu siswa, sebelum kemampuan yang lebih tinggi itu terserap
ke dalam individu siswa”. Implikasi utama dari teori Vygotsky dalam pendidikan yakni menghendaki
seting kelas melalui pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran kooperatif, sehingga siswa dapat berinteraksi dengan temannya dalam tugas-tugas
dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam masing-masing ZPD-nya.
d. Teori Ausubel
Ausubel berpendapat bahwa “guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar yang bermakna”. Inti dari teori belajar
bermakna Ausubel adalah proses belajar akan mendatangkan hasil atau bermakna apabila guru dalam menyajikan materi-materi pelajaran yang baru dapat
Format t ed: Line spacing: single Format t ed: Line spacing: Double
commit to user
24
menghubungkannya dengan konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognisi siswa.
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan guru untuk menerapkan belajar bermakna Ausubel adalah sebagai berikut: Advance organizer, Progressive
differensial, integrative reconciliation, dan consolidation http:zalfaasatira. blogspot.com 1 Advance organizer: Penyampaian awal tentang materi yang akan
dipelajari siswa. Diharapkan siswa secara mental akan siap untuk menerima materi kalau mereka mengetahui sebelumnya materi apa yang akan disampaikan
guru. Contoh: handout sebelum perkuliahan, 2 Progressive Differensial: Materi pelajaran yang disampaikan guru hendaknya bertahap. Diawali dengan hal-hal
atau konsep yang umum, kemudian dilanjutkan ke hal-hal yang khusus, disertai dengan contoh-contoh, 3 Integrative reconciliation: Penjelasan yang diberikan
oleh guru tentang kesamaan dan perbedaan konsep-konsep yang telah mereka ketahui dengan konsep yang baru saja dipelajari, 4 Consolidation: Pemantapan
materi dalam bentuk menghadirkan lebih banyak contoh atau latihan sehingga siswa bisa lebih paham dan selanjutnya siap menerima materi baru.
Dalam penelitian ini digunakan pembelajaran kooperatif TGT melalui pembelajaran kooperatif ini siswa dituntut belajar untuk mengembangkan
ketrampilan sosial dan komunikasi diantara siswa dan menerima akan segala perbedaan,
meliputi ras,
status sosial,
budaya, kemampuan
dan ketidakmampuannya.
Format t ed: I ndent: First line: 0.5, Dont add space between paragraphs of the same style,
Line spacing: Double, Tab stops: Not at 0.49
Format t ed: Line spacing: Double
Format t ed: Line spacing: single
commit to user
25
3. Teori Belajar Konstruktivisme