24
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau
teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun kerangka pemikiran teoritis penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1.1 Definisi Konsumen
Menurut Sumarwan 2003, istilah konsumen diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen
individu membeli barang dan jasa yang digunakan sendiri atau digunakan oleh anggota keluarga yang lain, misalnya susu formula untuk bayi. Sedangkan,
konsumen organisasi adalah konsumen yang membeli barang atau jasa untuk seluruh kegiatan-kegiatan sosial.
Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik dari segi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
3.1.2 Perilaku Konsumen
Menurut Sumarwan 2002, perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan evaluasi. Sedangkan menurut
Prasetijo 2005, perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan decision units, baik individu, kelompok, ataupun organisasi membuat
keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengonsumsinya.
25
3.1.3 Karakteristik Konsumen
Beberapa karakteristik demografi yang sangat penting untuk memahami konsumen adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa,
pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial Sumarwan 2003. Memahami usia konsumen adalah penting, karena konsumen
yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Perbedaan usia juga akan mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek.
Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang konsumen. Tempat dimana konsumen itu tinggal akan mempengaruhi konsumsinya.
Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah. Pendapatan umumnya
diterima dalam bentuk uang. Pendapatan adalah sumberdaya material yang sangat penting bagi konsumen. Hal tersebut karena dengan pendapatan itulah konsumen
dapat membiayai kegiatan konsumsinya. Besarnya jumlah pendapatan akan menggambarkan daya beli dari seorang konsumen. Daya beli akan
menggambarkan banyaknya produk dan jasa yang bisa dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya.
Menurut Sumarwan 2003, kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda. kelas
sosial akan mempengaruhi jenis produk, jenis jasa, dan merek yang dikonsumsi konsumen. Kelas sosial juga mempengaruhi pemilihan toko, tempat pendidikan
dan tempat berlibur dari seorang konsumen. Konsumen juga sering memiliki persepsi mengenai kaitan antara satu jenis produk atau sebuah merek dengan kelas
sosial konsumen. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan
menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, kepemilikan harta benda, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianut.
26
3.1.4 Proses Keputusan Pembelian