17 Keuntungan yang rendah dapat disebabkan karena skala usaha yang tidak
memadai atau pengoperasian usaha yang tidak efisien. Besar kecilnya skala usaha dapat dengan jumlah ternak yang diusahakan dalam Satuan Ternak, luas tanah
tang digunakan, jumlah tenaga kerja tetap dan jumlah kekayaan yang diperoleh Ronald 1981.
2.3 Pengaruh Pakan Konsentrat Terhadap Produktivitas Sapi Perah
Pakan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan sapi perah. Pakan sapi yang diberikan hendaknya memenuhi
persyaratan, yaitu mengandung nilai gizi yang lengkap, disukai ternak, dan mudah dicerna oleh sapi. Kriteria utama kualitas pakan ternak sangat ditentukan oleh
tingkat kecernaannya. Kualitas pakan akan sangat ditentukan oleh bahan baku dan proses produksinya. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 3148.1:2009
tentang pakan konsentrat bagian sapi perah, pakan konsentrat adalah pakan yang kaya akan sumber protein dan atau sumber energi serta dapat mengandung
pelengkap pakan dan atau imbuhan pakan. Mutu konsentrat didasarkan atas kandungan zat gizi dan ada tidaknya zat atau bahan lain yang tidak diinginkan
serta digolongkan dalam satu tingkatan mutu. Persyaratan mutu meliputi kandungan zat gizi, batas toleransi kandungan aflatoksin, logam berat, kandungan
bahan imbuhan dan bahan berbahaya lainnya. Penelitian oleh Alpian 2010 menyatakan bahwa salah satu faktor yang
menentukan berhasilnya peternakan sapi perah yaitu pemberian pakan. Cara pemberian pakan yang salah dapat menyebabkan produktivitas menurun.
Responden umumnya menyadari bahwa pakan yang diberikan mempengaruhi produktivitas susu, sehingga responden berusaha mencukupi kebutuhan bagi sapi.
Selanjutnya, Alpian 2010 menyatakan dalam hasil penelitiannya, pemberian pakan hijauan yang dilakukan responden adalah tanpa takaran atau mengira-ngira
jumlah pakan yang diberikan. Pakan hijauan diberikan tiga kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari setelah pemerahan, siang hari dan sore hari setelah
pemerahan. Pakan hijauan diberikan setelah pemberian pakan konsentrat.
18 Hasil penelitian yang diperoleh Haryati 2003 di Kelurahan Kebon Pedes
mengalami perbedaan dengan Alpian 2010. Haryati 2003 menyatakan bahwa pemberian pakan yang biasa dilakukan oleh peternak untuk hijauan dua kali sehari
yaitu pada pagi dan sore hari. Pakan hijauan umumnya diberikan sebelum pemerahan. Pakan konsentrat diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
Pemberian pakan konsentrat dilakukan setelah pemerahan pada pagi hari dan beberapa saat sebelum pemerahan di sore hari. Hasil penelitian serupa diperoleh
Kusminah 2003 di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor dimana peternak memberi pakan dua kali sehari. Untuk pemberian minum pada
sapi perah dilakukan oleh peternak sepanjang hari, mengingat kondisi kandang rata-rata peternak menyediakan tempat minum ternak, baik yang permanen
maupun yang hanya berupa ember-ember plastik. Menurut Sudono 1999, untuk memperoleh ransum yang murah dan
koefisien cernanya tinggi digunakan pakan hijauan dengan perbandingan lebih besar dari konsentrat yaitu 60 persen hijauan dan 40 persen konsentrat. Pada
penelitian Kusminah 2003, manajemen pemberian makanan pada ternak sapi perah di Desa Cilebut Barat sudah baik, yaitu dengan perbandingan antara hijauan
dan konsentrat sebesar 59 persen dan 41 persen dengan rataan makanan hijauan yang diberikan adalah 7,21 kgSThari bahan kering, sedangkan makanan
konsentrat adalah 5,04 kgSThari. Makanan konsentrat ini terdiri dari ampas tahu sebanyak 2,89 kgSThari bahan kering dan konsentrat sebanyak 2,15 kgSThari.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Haryati 2003 yang menunjukkan bahwa perbandingan jumlah hijauan dengan konsentrat yang
diberikan di Kelurahan Kebon Pedes rata-rata 42,80 persen dan 57,20 persen. Dengan demikian, jumlah pemberian pakan di Kelurahan Kebon Pedes belum
memenuhi standar pemberian pakan seperti yang dianjurkan Sudono 1999. Dengan demikian, prosedur dalam pemberian pakan sangat penting untuk usaha
sapi perah, karena dapat mempengaruhi produktivitas sapi perah dalam menghasilkan susu.
19
2.4 Pengaruh Pakan Konsentrat Terhadap Pendapatan Peternak