Perumusan Masalah Analisis tingkat kepuasan peternak sapi perah koperasi aneka usaha mitra (KAUM) mandiri terhadap penggunaan pakan cargil di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung

6 Koperasi Aneka Usaha Mitra KAUM Mandiri merupakan salah satu koperasi susu yang berada di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Produksi susu dan kualitas susu yang dihasilkan masih rendah. Hal ini disebabkan penggunaan pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi sapi perah. Untuk meningkatkan kemampuan berproduksi susu, mereka mencoba menggunakan pakan Cargill. Penggunaan pakan Cargill tersebut dilakukan peternak dengan harapan dapat meningkatkan produksi dan kualitas susu.

1.2 Perumusan Masalah

Industri Pengolahan Susu IPS merupakan asosiasi produsen susu besar di Indonesia dan penyerap susu terbesar dari peternak. Sekitar 80-90 persen produksi susu peternak Indonesia dipasok kepada IPS. Produksi susu dalam negeri saat ini sekitar 1,3 juta liter atau hanya memberi kontribusi 30 persen kebutuhan nasional. Seiring dengan dibebaskannya perusahaan pengolahan susu untuk tidak selalu menyerap susu dari peternak dan diberikannya kebebasan impor susu, maka para peternak harus mampu bersaing dengan produk susu dari luar negeri. Selama ini, 80 persen susu dari peternak diserap oleh IPS. Hal yang menjadi permasalahan adalah harga dasar susu yang diterima oleh IPS. Harga beli susu yang diterima peternak dari IPS belum mengalami peningkatan, padahal biaya produksi sudah semakin meningkat. tentunya standar harga susu yang ditetapkan oleh IPS dikaitkan dengan upaya kualitas susu yang diterima peternak. Sampai saat ini syarat standar susu segar yang diterima IPS haruslah memiliki nilai Total Plate Count TPC atau kandungan bakteri di dalam susu dibawah 1 jutacc serta nilai Total Solid TS di atas 11,3 persen. Akan tetapi, tidak semua IPS mengutamakan persyaratan tersebut. Hal ini tergantung dengan kebutuhan produksi susu yang akan diolah. Saat ini para peternak mengalami beberapa permasalahan utama untuk memenuhi syarat standar susu segar yang diterima IPS, terutama terkait dengan ketersediaan bibit dan pakan. Kedua hal tersebut berimplikasi pada rendahnya produktivitas dan kualitas susu para peternak. Peternak belum siap untuk memenuhi permintaan dan syarat standar susu yang diterima IPS karena produktivitas dan kualitas susu yang masih rendah. 7 Koperasi Aneka Usaha Mitra KAUM Mandiri merupakan salah satu koperasi susu yang berada di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Koperasi ini menyalurkan susunya kepada Industri Pengolahan Susu IPS yaitu Danone Dairy Indonesia DDI sejak tahun 2007. Syarat standar susu yang diterima DDI adalah tingkat protein susunya minimal 2,5 persen. Syarat yang ditetapkan berbeda dari IPS lain yang biasanya melihat pada Total Solid TS. Menurut pihak DDI hal tersebut karena disesuaikan dengan kebutuhan produksi olahan susu. Produksi dan kualitas susu peternak KAUM Mandiri masih belum memenuhi standar tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produksi susu baik kuantitas maupun kualitasnya, maka anggota koperasi tersebut mencoba menggunakan pakan Cargill yaitu berupa pakan konsentrat yang diproduksi oleh PT Cargill. DDI yang memiliki hubungan kerjasama baik dengan PT Cargill, meminta PT Cargill untuk memproduksi pakan konsentrat untuk sapi perah guna meningkatkan produktivitas dan kualitas susu sapi perah. Pakan Cargill yang dibuat oleh PT Cargill hanya didistribusikan kepada koperasi-koperasi yang menyalurkan susunya kepada DDI, dan KAUM Mandiri menjadi salah satu tujuan pendistribusian pakan Cargill. Produksi susu yang dihasilkan peternak KAUM Mandiri sejak tahun 2004 cenderung fluktuatif. Hal tersebut berdasarkan pada data yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Produksi Susu Peternak KAUM Mandiri Tahun 2004 – 2009 Tahun Produksi Susu Liter 2004 2.234.668 2005 2.688.153 2006 1.727.208 2007 3.397.854 2008 3.767.242 2009 2.505.474 Sumber : Profil KAUM Mandiri 2011 Berdasarkan Tabel 3, kecenderungan produksi susu yang mengalami fluktuatif mengindikasikan adanya permasalahan, salah satunya pada tingkat produktivitas sapi perah. 8 Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas sapi perah adalah pakan, baik pakan hijauan maupun pakan konsentrat. Akan tetapi, pakan konsentrat memiliki pengaruh paling tinggi untuk produktivitas. Hal ini dikarenakan penambahan pakan konsentrat dalam ransum sapi perah perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas ransum yang diberikan sehingga kebutuhan sapi perah terhadap nutrien pakan dapat terpenuhi dan dapat meningkatkan produktivitasnya. Nilai gizi dari hijauan pada umumnya rendah bila dibandingkan dengan konsentrat, sehingga pemberian hijauan yang berlebih akan mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan zat-zat makanan untuk produksi. Pakan konsentrat yang umumnya digunakan oleh peternak KAUM Mandiri adalah pakan HBM. Selain itu, ampas tahu juga digunakan peternak untuk pakan konsentrat. Pakan HBM umumnya digunakan oleh peternak karena mereka menilai bahwa pakan HBM adalah pakan yang berkualitas saat itu dibandingkan dengan penggunaan ampas tahu dan juga harganya yang terjangkau yaitu Rp 1.450,00 per kg. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan waktu, peternak merasakan terjadi penurunan kualitas pada pakan HBM. Penurunan kualitas yang dinilai peternak adalah dilihat dari daya tahan pakan HBM yang singkat. Persediaan pakan HBM untuk 15 hari, tetapi hari ketiga pakan tersebut sudah menggumpal dan bahan-bahan pakan tercampur dengan bahan-bahan yang tidak seharusnya seperti pasir. Hal ini yang menyebabkan kondisi kesehatan sapi menurun dan berpengaruh pada produktivitas sapi perah, sehingga produksi susu pun fluktuatif. DDI sebagai IPS yang menyerap susu dari peternak KAUM Mandiri menginginkan susu yang diterimanya memenuhi standar kualifikasinya, yaitu tingkat protein minimal 2,5 persen. Tingkat protein inilah yang juga menentukan harga dasar susu yang diterima oleh peternak KAUM Mandiri. Harga susu yang ditetapkan adalah Rp 1.300 dikalikan dengan minimal tingkat protein yaitu 2,5 persen. Semakin tinggi tingkat protein susu yang dihasilkan maka harga susu pun semakin meningkat. Hal inilah yang menjadi salah satu motivasi peternak untuk dapat meningkatkan produksi susu, baik kuantitas maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penggunaan pakan Cargill merupakan upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas susu peternak KAUM Mandiri. 9 Pakan Cargill merupakan pakan konsentrat sapi perah yang baru diproduksi oleh PT Cargill di Indonesia dan diujicobakan pada KAUM Mandiri sebagai salah satu penyuplai susu segar kepada DDI. Harga jual yang ditetapkan oleh PT Cargill sebesar Rp 3.100,00 per kg. Peternak yang menggunakan pakan Cargill memiliki harapan bahwa setelah menggunakan pakan tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas susu. Untuk menilai kinerja yang dihasilkan pakan Cargill, maka perlu dianalisis tingkat kepuasan peternak terhadap penggunaan pakan Cargill. Penilaian dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kepentingan atau harapan peternak dari pakan Cargill dan tingkat kinerja atau aktual setelah mereka menggunakan pakan Cargill. Dengan demikian, evaluasi dalam menilai kinerja pakan Cargill dapat menunjukkan tingkat kepuasan peternak terhadap penggunaan pakan Cargill. Penilaian tingkat kinerja yang melebihi tingkat kepentingan menunjukkan bahwa peternak puas dengan kinerja yang dihasilkan pakan Cargill. Sebaliknya, apabila tingkat kinerja lebih rendah dibandingkan tingkat kepentingan, maka peternak tidak puas dengan kinerja yang dihasilkan pakan Cargill. Atribut-atribut yang digunakan untuk menilai kinerja pakan Cargill mengacu pada faktor-faktor yang mendorong kepuasan konsumen, kemudian disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Faktor pendorong utama kepuasan konsumen adalah kualitas produk yang meliputi performance kinerja, durability usia produk, feature fitur, reliability keandalan, consistency ketepatan, dan design ; service quality; harga; emotional factor dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa Irawan 2004. Penelitian mengenai kepuasan peternak terhadap penggunaan pakan Cargill sangat penting dilakukan karena dapat mengidentifikasi atribut-atribut yang dinilai penting oleh peternak dalam menggunakan pakan berdasarkan karakteristik peternak. Selain itu, untuk mengukur indeks kepuasan peternak, sehingga dapat menjadi indikator untuk memantau kemajuan perkembangan pakan dari waktu ke waktu. 10 Berdasarkan penjelasan tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakteristik peternak KAUM Mandiri di Kecamatan Pasirjambu? 2. Bagaimana proses keputusan pembelian peternak pada pakan Cargill di Kecamatan Pasirjambu? 3. Bagaimana tingkat kepuasan peternak KAUM Mandiri terhadap penggunaan pakan Cargill berdasarkan atribut yang telah ditetapkan di Kecamatan Pasirjambu?

1.3 Tujuan