Gambaran Umum Lokasi Penelitian

53 V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Bandung merupakan salah sentra pengembangan sapi perah dan produksi susu sapi potensial di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bandung termasuk wilayah dataran tinggi. Secara geografis letaknya berada pada 6 41’ – 7 19’ Lintang Selatan dan diantara 107 22’ – 108 5’ Bujur Timur. Sebagian besar wilayah Bandung adalah pegunungan. Sampai akhir tahun 2010, produksi susu sapi di Kabupaten Bandung telah mampu memberikan kontribusi sebesar 23,86 persen terhadap susu nasional. Jumlah populasi sapi perah di Kabupaten Bandung pada tahun 2010 tercatat 29.702 ekor yang menghasilkan susu sebanyak 62.876 ton. Selain digunakan untuk bahan baku Industri Pengolahan Susu IPS, susu sapi di Kabupaten Bandung sebagian diolah oleh masyarakat dijadikan susu pasteurisasi, dodol, caramel, yoghurt, kerupuk susu, dan tahu susu. Perkembangan sapi perah di Kabupaten Bandung paling dominan terdapat di tujuh kecamatan. Ketujuh kecamatan tersebut adalah kecamatan Pangalengan, Arjasari, Kertasari, Ciwidey, Pasirjambu, Rancabali, dan kecamatan Cilengkrang. Kecamatan-kecamatan tersebut sangat cocok untuk pengembangan sapi perah karena memiliki dataran tinggi mencapai 900 sampai dengan 1.500 m diatas permukaan laut. Usaha peternakan sapi perah di Kecamatan Bandung, hampir 90 persen dilakukan oleh peternakan rakyat yang memperoleh binaan dalam wadah koperasi susu. Sampai saat ini, jumlah kelembagaan persusuan di Kabupaten Bandung tercatat ada 10 kelembagaan. Masing-masing berada di Kecamatan Arjasari, Cilengkrang, Pasirjambu, Ciwidey, Kertasari dan Pangalengan. Potensi peternakan di Kabupaten Bandung dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Jumlah Populasi Ternak di Kabupaten Bandung Tahun 2006 – 2007 No Ternak Jumlah Populasi ekor 2006 2007 1 Sapi Potong 8.586 13.496 2 Sapi Perah 53.203 53.965 3 Kerbau 5.680 6.687 4 Kuda 7.423 7.360 5 Kambing 60.145 51.111 Sumber : http:www.jabarprov.go.id [15 Juni 2011] 54 Berdasarkan Tabel 10, populasi sapi perah di Kabupaten Bandung cukup besar dan mengalami peningkatan pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan populasi sapi perah di Kabupaten Bandung sangat baik dibandingkan dengan ternak yang lainnya. Kecamatan Pasirjambu merupakan salah satu kecamatan yang berada di sebelah selatan wilayah Kabupaten Bandung dan memiliki potensi untuk mengembangkan usaha sapi perah. kondisi suhu udara di Kecamatan Pasirjambu 20 – 22 C, sehingga cuacanya cukup sejuk dengan dikelilingi pegunungan dan perkebunan. Secara geografis, Kecamatan Pasirjambu merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 1.050 m diatas permukaan laut, yang mendukung untuk memelihara sapi perah. Batas wilayah Kecamatan Pasirjambu adalah sebagai berikut. Sebelah Utara : Kecamatan Cililin Sebelah Barat : Kecamatan Ciwidey Sebelah Timur : Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Soreang Sebelah Selatan : Kabupaten Garut Keadaan Kecamatan Pasirjambu secara umum terdiri atas 80 persen Tanah Darat dengan topografi bervariasi dari dataran yang bergelombang dan berbukit. Luas wilayah Kecamatan Pasirjambu yaitu 36.067 Ha. Untuk mengetahui kondisi penggunaan lahan di Kecamatan Pasirjambu dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Penggunaan Lahan di Kecamatan Pasirjambu Tahun 2010 Lahan Luas Lahan Ha Tanah Sawah 20.286 Tanah Kering 1.908 Tanah Basah 25 Tanah Hutan 7.246 Tanah Perkebunan 6.568 Tanah Fasilitas Umum 31 Lain-lain 3 Sumber : Data Topografi Kecamatan Pasirjambu 2010 Wilayah Kecamatan Pasirjambu terdiri dari 10 desa, yaitu desa Sugihmukti, Tenjolaya, Margamulya, Pasirjambu, Cisondari, Cibodas, Cukagenteng, Cikoneng, Mekarsari, dan Mekarmaju. Secara kseluruhan, Kecamatan Pasirjambu meliputi 140 RW, 558 RT dan 29 Dusun. Jumlah 55 penduduk Kecamatan Pasirjambu tercatat sebanyak 96.731 jiwa, dengan komposisi pria 49.291 jiwa dan wanita 47.440 jiwa. Data penduduk di Kecamatan Pasirjambu dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah Penduduk Kecamatan Pasirjambu Tahun 2010 No DesaKelurahan Pria Wanita Jumlah 1 Sugihmukti 3.924 3.352 7.276 2 Tenjolaya 2.824 2.753 5.577 3 Margamulya 4.397 4.422 8.819 4 Pasirjmbu 3.115 3.010 6.125 5 Cisondari 5.852 5.520 11.372 6 Cibodas 7.953 7.649 15.602 7 Cukanggenteng 1.591 1.481 3.072 8 Cikoneng 5.635 5.491 11.126 9 Mekarsari 7.008 6.800 13.808 10 Mekarmaju 6.992 6.962 13.954 Jumlah 49.291 47.440 96.731 Sumber : Data Monografi Kecamatan Pasirjambu 2010 Sektor peternakan yang paling berkembang di Kecamatan Pasirjambu adalah peternakan sapi perah. Data Kecamatan Pasirjambu menunjukkan bahwa jumlah peternak sapi perah ada 596 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Kecamatan Pasirjambu menggantungkan hidupnya dari beternak sapi perah, selain dari beberapa kegiatan pertanian lainnya. Kondisi iklim juga mendukung usaha pemeliharaan sapi perah. Selain itu, lahan perkebunan dan hutan yang masih luas memudahkan peternak untuk memperoleh pakan hijauan bagi sapi perah. Peternak sapi perah di Kecamatan Pasirjambu umumnya menjadi anggota koperasi susu. Hal ini dikarenakan, koperasi dapat menjadi lembaga untuk memasarkan susu. Peternak tidak mempunyai cukup jaringan untuk memasarkan susu. Saat ini, kapasitas produksi susu segar di Kecamatan Pasirjambu sehari kurang lebih 20 ton liter susu. Koperasi susu yang berada di Kecamatan Pasirjambu adalah KAUM Mandiri dan KUD Pasirjambu. KAUM Mandiri menghasilkan 7 – 7,2 ton liter susu per hari, sedangkan KUD Pasirjambu kurang lebih menghasilkan 7 ton liter susu per hari. Selain dua koperasi tersebut, ada juga sebagian peternak yang berada dalam wilayah Kecamatan Pasirjambu yang 56 menjual susunya kepada KUD Ciwidey, namun jumlah tidak terlalu besar yaitu kurang lebih sebesar 4 ton liter susu per hari. Selain koperasi susu, saat ini muncul KPPC yang merupakan pengumpul susu milk collector. Dengan adanya KPPC milk collector di daerah Pasirjambu, membuat industri persusuan menjadi penuh persaingan. Hal tersebut dikarenakan kehadiran KPPC dengan harga yang melampaui harga pasaran dan bahkan melampaui harga KAUM Mandiri yang selama ini menjadi koperasi yang memberikan harga tertinggi kepada peternak. Dampak dengan munculnya KPPC ini adalah terjadi perpindahan penjualan susu pada KUD Pasirjambu dan KAUM Mandiri yang akhirnya menyebabkan turunnya kapasitas produksi masing-masing koperasi. KAUM Mandiri mendistribusikan susunya pada Dairy Danone Indonesia, sedangkan KUD Pasirjambu mendistribusikan susunya pada PT Frisian Flag. Posisi strategis Kecamatan Pasirjambu yang berdekatan dengan Kabupaten Bandung memberikan keuntungan secara ekonomi dibanding kecamatan lainnya di Kabupaten Bandung. sektor jasa pariwisata juga berkembang dengan memanfaatkan kemudahan akses seperti kedekatan dan rendahnya jarak tempuh antara sentra pariwisata Kecamatan Pasirjambu dengan pemukiman masyarakat. Kecamatan Pasirjambu memiliki beberapa potensi wisata unggulan diantaranya wisata alam kuliner, sentra wisata tersebut tersebar di beberapa desa. Mayoritas Kecamatan Pasirjambu adalah beragama islam, sehingga keberadaan tempat ibadah didominasi oleh mesjid dan mushola, keberadaan tempat ibadah ini apabila difungsikan dengan baik dapat memperkuat kebersamaan masyarakat sehingga dapat melestarikan budaya gotong royong, disamping itu keberadaan tempat ibadah diyakini mampu menyaring budaya luar yang perkembangannya semakin cepat. Indikator pendidikan dapat diukur dari angka melek huruf pendidikan dewasa serta rata-rata lama sekolah. Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Bandung dari tahun 2006 sampai dengan 2009 mempunyai kecenderungan yang meningkat, walaupun rata-rata kenaikannya relatif kecil. Angka Melek Huruf di Kecamatan Pasirjambu pada tahun 2009 sebesar 98,88. Jumlah penduduk usia diatas 25 tahun yang bisa membaca dan menulis sebesar 57 63,839 dari jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yaitu 64,553. Rata-rata lama sekolah tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 di Kcamatan Pasirjambu mengalami peningkatan walaupun sedikit. Tahun 2009 meningkat sebesar 7,67 dibandingkan dengan tahun 2006 yang rata-rata lama sekolahnya sebesar 7,49 IPM BPS Kabupaten Bandung.

5.2 Profil Koperasi Aneka Usaha Mitra KAUM Mandiri