Hasil Penelitian terdahulu mengenai Analisis Kepuasan Petani

21 Mandiri dan DDI adalah apabila tingkat protein susu sebesar 2,5 persen, maka KAUM Mandiri akan memperoleh harga sebesar Rp 1.300,002,5 persen tingkat protein yaitu Rp 3.250liter. Semakin tinggi tingkat protein susu, maka semakin tinggi harga dasar susu per liter.

2.5 Hasil Penelitian terdahulu mengenai Analisis Kepuasan Petani

terhadap Produk Input Penelitian tentang Analisis Tingkat Kepuasan Peternak Sapi Perah Anggota Koperasi Aneka Usaha Mitra KAUM Mandiri terhadap Penggunaan Pakan Cargill di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung belum pernah dilakukan sebelumnya. Akan tetapi, penelitian mengenai kepuasan petani telah cukup banyak dilakukan. Penelitian ini membahas tentang kepuasan petani yang mencakup peternak terhadap produk input yang digunakan yaitu pakan sapi perah. Irawati 2009 menganalisis sikap dan kepuasan petani padi terhadap benih padi varietas unggul di kota Solok. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang karakteristik responden, petani responden lebih banyak perempuan dibanding laki-laki, sebagian besar berusia antara 41 – 50 tahun dan telah berkeluarga dengan jumlah keluarga suami, istri dan anak umumnya sebanyak lima orang. Tingkat pendidikan terakhir petani sebagian besar adalah SD dengan bertani sebagai matapencaharian utama yang sebagian besar dilakukan dilahan sendiri. Responden telah melakukan budidaya padi sawah sendiri lebih dari 21 tahun. Berbeda dengan karakteristik petani di Desa Seseupan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi yang seluruhnya adalah laki-laki berusia antara 46-51 tahun. Namun, tingkat pendidikan terakhir petani sama yaitu hingga tingkat SD Subekti 2008. Perilaku petani dalam proses pengambilan keputusan membeli dan menggunakan produk input adalah adanya motivasi untuk meningkatkan pendapatan mereka. Irawati 2009 dan Subekti 2009 membahas mengenai proses pengambilan keputusan petani dalam menggunakan benih padi varietas unggul dan benih jagung pioner varietas P12. Berdasarkan hasil yang didapat, motivasi petani untuk menggunakan produk input adalah kinerja produk input tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan oleh petani, sehingga dapat 22 meningkatkan keuntungan bagi mereka. Harapan tersebut muncul ketika adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh produk input yang lain. Dengan demikian, proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh petani terhadap produk input tergantung dari kebutuhan atas kinerja produk yang belum terpenuhi. Motivasi utama petani dalam pembelian benih jagung hibrida varietas P12 adalah produksi jagung yang tinggi, sehingga mereka menganggap bahwa penggunaan benih jagung P12 sangat penting Subekti 2009. Lain halnya dengan proses keputusan pembelian pada petani terhadap benih padi varietas lokal pandan wangi di Cianjur yang menunjukkan bahwa motivasi antara petani yang menggunakan benih bersertifikasi dan tidak bersertifikasi adalah harga jual gabahmalai yang tinggi Saheda 2008. Kepuasan yang didapat petani setelah menggunakan produk input dapat dianalisis dengan Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Analysis CSI. Penilaian kepuasan tersebut berdasarkan evaluasi dari atribut kepentingan dengan kinerja yang dihasilkan setelah penggunaan produk input. Berdasarkan hasil IPA, atribut-atribut yang dirasakan petani padi di Kabupaten Kediri yang memiliki kinerja rendah adalah harga GKG, umur tanaman, tahan hama penyakit dan tahan rebah. Sedangkan, atribut yang memiliki kinerja yang baik adalah produktivitas, pemasaran hasil panen, rasa nasi, ketersediaan dan harga benih Fahmi 2008. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Saheda 2008, atribut kinerja benih padi pandan wangi yang menjadi prioritas utama untuk diperbaiki adalah umur tanaman dan harga jual gabah. Irawati 2009 dan Fahmi 2008 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil CSI yang diperoleh petani yaitu pada rentang indeks kepuasan antara 0.66 sampai dengan 0.88 yang berarti petani merasa puas terhadap kinerja atribut-atribut benih padi varietas unggul. Berdasarkan penelitian Kaliky dan Nur Hidayat 2002 tentang karakteristik peternak sapi perah di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, karakteristik peternak yang diamati adalah umur, pendidikan dan pemilikan sapi perah induk. Selain itu, pendapatan keluarga per bulan, pengalaman beternak sapi perah dan kekosmopolitan mobilitas peternak untuk bepergian. Hasil penelitian yang diperoleh adalah umumnya peternak di Kecamatan Cangkringan berada pada 23 tingkat usia produktif. Skala usaha peternak masih dalam kategori berskala usaha kecil. Rendahnya pemilikan sapi induk diantaranya disebabkan oleh pengalaman berusaha ternak sapi perah yang relatif baru yaitu rata-rata lima tahun dengan kisaran satu hingga delapan tahun. Mobilitas responden bepergian keluar sistem sosial umumnya rendah dan dikategorikan sebagai lokalit, dimana intensitas bepergian berkisar antara nol hingga satu kali dalam satu bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa analisis deskriptif dapat digunakan untuk menganalis karakteristik responden. Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Analysis CSI dapat menjadi salah satu alat analisis untuk mengukur tingkat kepentingan, tingkat kinerja, dan tingkat kepuasan responden. Oleh karena itu, alat analisis tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini. Produk input yang diteliti berbeda dengan kajian terdahulu yaitu benih padi atau benih jagung, sedangkan penelitian ini membahas mengenai pakan sapi perah. Dengan demikian, terdapat perbedaan dalam atribut-atribut yang akan digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan peternak terhadap produk input yang dalam hal ini adalah pakan Cargill. Analisis kepuasan peternak terhadap penggunaan pakan Cargill diharapkan dapat memberikan informasi mengenai atribut-atribut yang dipertimbangkan untuk dalam proses keputusan pembelian pakan sapi perah, sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat dan memperoleh kepuasan seperti apa yang diharapkan oleh peternak. 24 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis