2. Selective Disortion Disamping individu itu selektif untuk hal-hal yang menarik, individu
juga cenderung lebih mudah menerima hal-hal yang sesuai dengan keyakinan.
3. Selective Retention Konsep ini berhubungan dengan memori. Untuk mengingat suatu
produk, keunggulan, perbedaan atau komunikasi, perlu usaha yang keras agar produk tersebut terpaparkan secara unik, khas, dan
berbeda. c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Konsumen cenderung akan mengulang hal yang sama
apabila dianggap baik. d. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan pada pengetahuan nyata, pendapat,
atau iman dan bisa membawa muatan emosi maupun tidak. Sikap adalah evaluasi, perasaan, atau tendensi yang relatif konsisten dari seseorang
terhadap sebuah objek atau ide. Sikap menempatkan orang untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, untuk menuju atau meninggalkan
sesuatu.
2.7. Kepuasan pelanggan
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin besar. Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak
produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan
pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan dalam
pernyataan misinya, iklan, maupun public relations release. Menurut Schnaars dalam Tjiptono 2008, pada dasarnya tujuan dari suatu
bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya
kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antar perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang
baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut word-of-mouth yang menguntungkan bagi
perusahaan Tjiptono, 1994. Tse dan Wilton dalam Tjiptono 2008 menyatakan bahwa kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan
adalah respon
pelanggan terhadap
evaluasi ketidaksesuaian disconfirmation yang dirasakan antara harapan sebelumnya
atau norma kerja lainnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Amstrong dan Kotler 2008 menandaskan bahwa kepuasan
pelanggan adalah tingkatan di mana kinerja anggapan produk sesuai dengan ekspektasi pembeli.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil
yang dirasakan. Pengertian ini didasarkan pada disconfirmation paradigm dari
Oliver dalam Tjiptono 2008. Konsep kepuasan pelanggan ini dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Konsep kepuasan pelanggan Tjiptono, 2000 Tujuan Perusahaan
Produk
Nilai produk bagi pelanggan
Tujuan Perusahaan
Produk Tujuan Perusahaan
Harapan Pelanggan terhadap Produk
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Nilai produk bagi pelanggan
Produk Tujuan Perusahaan
2.8. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan