II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Restoran
Restoran adalah suatu industri yang melayani makanan dan minuman kepada semua orang yang jauh dari rumahnya, maupun yang dekat dengan
rumahnya. Industri makan dan minuman sangat berhubungan erat dengan persiapan dan penyajian dari beratus jenis makanan dan minuman yang disajikan
kepada berjuta-juta manusia sepanjang hidup dan merupakan bagian dari hidup seseorang. Disebut bahwa industri penyajian makanan dan minuman adalah suatu
industri “people to people”, yaitu industri yang berhubungan dengan manusia,
suatu industri yang melayani kebutuhan orang lain yang jauh dari rumah atau kantor Arief, 2005.
Menurut Torsina 2000 usaha restoran meliputi usaha yang terus menerus melibatkan semua bidang pengadaan peralatan dan bahan mentah, quality control
untuk bahan dan produksi standarisasi resep dan proses, berurusan dengan segi- segi hukum, reklame, promosi dan publisitas, mengenai pegawai, keluhan
langganan, dekorasi, identitas dan ciri restoran, merendahkan kebocoran uang dan barang, menetapkan menu yang seimbang, kalkulasi harga-harga pokok dan
tingkat waste kerusakan makanan, strategi harga, sampai kepada penanganan sampah, air, listrik, dan lain-lain.
Kotler 2000 mengungkapkan bahwa usaha restoran termasuk pada pengolahan pelayanan jasa yang bersifat campuran. Menurutnya usaha restoran
merupakan suatu bentuk usaha yang dalam pelaksanaannya mengkombinasikan antara produk dan jasa. Industri jasa makanan dan minuman ini pun akan selalu
mengalami perubahan dari tahun ke tahun, seiring berkembangnya zaman dan pola hidup masyarakat. Adapun tujuan dari operasional restoran adalah untuk
mencari keuntungan dan memberikan kepuasan kepada para konsumen.
2.2 Jenis Restoran
Dalam segi usaha di bidang restoran ini, para pelaku akan saling menonjolkan keunggulan dan keunikannya masing-masing. Mereka menyesuaikan
keadaan dengan memperhatikan, misalnya dekorasi ruangan, menu-menu yang disajikan, pelayanan service dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan sesuai
dengan target pasar dan tujuan bidang usahanya. Dalam hal ini, menurut Torsina 2000, membagi jenis restoran kedalam sepuluh jenis restoran yang ada sekarang
yaitu : 1. Family Conventional
Restoran yang ditujukan pada tradisi keluarga. Prioritas utama menyediakan menu makanan dan minuman yang enak, suasana yang nyaman dan
harga yang bersahabat. Restoran ini menawarkan pelayanan dan dekorasi yang sederhana.
2. Fast Food Restoran ini lebih menekankan pada kecepatan penyajian. Makanan dan
minuman yang dipesan akan segera tersedia dalam waktu yang paling singkat. Jenis menu relatif terbatas dan harga yang ditawarkan relatif tidak mahal. Lebih
mengutamakan banyak pelanggan. Dekorasi tempat dengan warna-warna utama dan terang. Restoran jenis ini erat kaitanya dengan eat-in makan direstoran dan
take-out dibawa keluar. Restoran jenis ini lebih mengutamakan turnover yang tinggi dari pengunjung.
3. Speciality Restaurants Restoran ini menyajikan menu yang khas, berkualitas dan menarik
perhatian, harga yang relatif mahal, tempat dan lokasi biasanya jauh dari pusat keramaian yang ditujuan utamanya untuk wisatawan atau orang-orang yang ingin
menteraktir teman bisnis, keluarga dalam suasana yang khas dan unik. 4. Kafetaria
Restoran jenis ini dapat dilihat dengan jelas dari tempatnya berada. Biasanya terletak diperkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah dan pabrik-pabrik.
Target konsumen utama sesuai dengan lingkunganya berada. Menu terbatas, harga murah dan berganti-ganti setiap hari seperti menu makanan yang berada di rumah.
5. Coffee Shop Ciri khas dari jenis restoran ini adalah tempat duduk yang berganti-ganti
dengan cepat untuk menandakan suasana tidak formal.pelayanan pesanan makanan yang cepat, lokasi dan tempat utama berada di sekitar gedung
perkantoran, pabrik-pabrik dan puast perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. Menu utama ditujukan untuk coffee break.
6. Gourmet Restoran yang memiliki suasana sangat nyaman dengan dekorasi tempat
yang sangat artistik. Restoran ini yang termasuk restoran yang berkelas ditunjukan untuk konsumen yang menuntut standar penyajian yang tinggi dan bergengsi.
Biasanya restoran ini membidik target pasar dengan standar prestise yang tinggi. 7. Etnik
Restoran ini dicirikan dengan menyajikan menu makanan yang berasal dari daerah tertentu yang spesifik. Pakaian seragam dari pelayannya di sesuaikan
dengan asal daerah makanan dan minuman. Dekorasi tempat dan ruangan menggambarkan suasana etnik tertentu.
8. Snack Bar Restoran ini ditunjukan untuk orang-orang yang ingin jajan dan makanan
kecil. Banyak menawarkan pesanan take-out. Dekorasi tempat sederhana serta berukuran kecil hanya untuk beberapa orang.
9. Buffet Ciri utama buffet yaitu berlakunya satu harga untuk makanan sepuasnya
apa yang disajikan pada buffet. Produk minuman berupa wine, linquor dan bir yang dapat dipesan dengan khusus. Display makanan cukup memegang peranan
penting dalam promosi. 10. Drive In Drive Thru or Parking
Restoran jenis ini melayani pembelian dengan diantar hingga ke mobil pelayan untuk eat-in sementar parkir atau take away dengan kemasan makanan
yang dibungkus dengan praktis. Dalam melakukan usahanya, terdapat beberapa hal yang juga harus
diperhatikan oleh sebuah restoran agar usahanya dapat berhasil. Menurut Mukhtar 2004, keberhasilan operasional restoran dapat dilihat dari lima hal yang disebut
G-factors, yaitu : 1. Good Food G-1
Makanan yang disajikan kepada tamu dalam keadaan segar dan sistem pengelolaan yang baik, penyimpanan bahan baik, peralatan dan perlengkapan
berkualitas tinggi dan higienis, cita rasa makanan baik dan sesuai dengan selera konsumen.
2. Good Location Parking Facilities G-2 Lokasi restoran harus strategis, dimana lokasi merupakan pedoman dalam
mendirikan restoran. Luas tempat parkir juga menentukan kenyamanan konsumen. Oleh sebab itu restoran harus mudah terlihat, mudah dijumpai,
memiliki daya tarik dengan pemilihan warna atau ornamen khusus serta letaknya tidak terlalu jauh dari pusat keramaian.
3. Good Atmsphere G-3 Suasana yang nyaman dan menyenangkan perlu diciptakan melalui
penampilan interior yang seimbang, dekorasi yang digunakan, pemilihan warna dan fasilitas lengkap seperti toilet, kursi dan meja yang berkulitas baik
dan table set up yang lengkap. 4. Good Reputation G-4
Restoran harus memiliki reputasi yang baik yang meliputi pelayanan, pengelolaan dan prestasi yang mempengaruhi pendapat masyarakat.
5. Good Pleasant Courteous Service G-5 Tata saji dilakukan dengan begitu mengesankan, menyenangkan dan
memuaskan. Pramusaji harus mampu memberikan masukan bagi tamu mereka yang kurang memahami keinginannya dan menyajikan makanan dengan tata
saji yang berkualitas, sopan dan ramah.
2.3 Pastel