Metode Pe Pengolahan d

tambah melib 4 bandar papri

3.6. Pengolahan d

Pengolaha eksponensial, eksponensial d tinggi. Analis pasokan. Meto petani, kopera

3.6.1. Metode Pe

Pemilihan menggunakan M salah satu meto dengan kriteria individu penga model yang tela Formulasi TN i = Tota RK ij = deraj TKK j = deraj n = juml m = juml Data dipe pihak yang ah berpengaruh da dengan menggu wawancara men tiga orang dose didapatkan dari ibatkan responden yang terdiri dari 12 orang prika, dan 11 karyawan Koperasi Mitra Sukama dan Analisis Data han dan analisis data menggunakan metod l, analisis deskriptif dan metode hayami. Metod l digunakan untuk memilih produk sayuran u lisis deskriptif digunakan untuk mengetahu etode hayami digunakan untuk menghitung ni rasi dan bandar. Perbandingan Eksponensial an produk unggulan dan alternatif pema Metode Perbandingan Eksponensial MPE. M etode untuk menentukan urutan prioritas alter ria jamak. Teknik ini digunakan sebagai gambilan keputusan untuk menggunakan r elah terdefinisi dengan baik pada tahapan prose asi perhitungan skor untuk setiap alternatif dala .................................... tal nilai alternatif ke -i rajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada piliha rajat kepentingan kritera keputusan ke-j; TKK j mlah pilihan keputusan mlah kriteria keputusan peroleh melalui observasi lapangan dan waw ahli dalam bidang sayuran dataran tinggi. dalam pemilihan sayuran unggulan dataran t gunakan metode Delphi. Dalam hal ini, pen endalam in deph interview terhadap pakar y sen IPB dan manajer kemitraan Saung Mirwa ari masing-masing pakar tersebut dikumpulk 18 ng petani paprika, maju. ode perbandingan tode perbandingan unggulan dataran hui model rantai nilai tambah pada masok dilakukan . MPE merupakan ternatif keputusan i pembantu bagi rancang bangun ses. alam MPE adalah: ........................1 ihan keputusan i 0; bulat wancara terhadap gi. Kriteria yang n tinggi diperoleh eneliti melakukan r yang terdiri dari an. Kriteria yang lkan dan disusun oleh peneliti menjadi kriteria penilaian MPE. Selanjutnya, peneliti membawa kembali hasil kriteria yang telah diperoleh untuk dikonfirmasi dan dikoreksi. Kesimpulan yang diperoleh menghasilkan delapan pilihan sayuran unggulan. Sayuran tersebut memiliki potensi pengembangan pasar yang baik dan memberikan marjin keuntungan yang tinggi. Kedelapan sayuran tersebut adalah kubis bunga, wortel, kol, pakcoy, kentang, brokoli, lettuce, dan paprika. Selain itu, kesimpulan yang terkait dengan kriteria keputusan dalam memilih sayuran unggulan dataran tinggi diperoleh sembilan kriteria yaitu : a. Ketersediaan bibit Ketersediaan bibit merupakan faktor yang sangat penting dalam budidaya sayuran. Tanpa adanya pasokan bibit yang lancar maka budidaya sayuran akan terganggu. Bobot untuk ketersediaan bibit adalah 5. b. Ketersediaan sarana produksi Sarana produksi merupakan semua hal yang diperlukan dalam budidaya sayuran selain bibit. Sarana produksi meliputi alat-alat pengolah lahan, sarana tanam, pupuk dan alat-alat lainnya. Bobot untuk ketersediaan sarana produksi adalah 4. c. Kualitas produk Kualitas produk merupakan faktor utama suatu produk dapat diterima di pasar. Dalam dunia pertanian kualitas produk sangat ditentukan oleh kualitas panen, pengangkutan dan penyimpanan. Bobot dari kualitas produk adalah 3. d. Kontinuitas Kontinuitas adalah keberlanjutan produk yang dibudidayakan. Maksudnya adalah produk tersebut dibudidayakan secara tetap dan berkala atau hanya bersifat temporer. Bobot dari kontinuitas adalah 5. e. Ketersediaan produk Ketersediaan produk sangat dipengaruhi oleh budidaya yang dilakukan oleh petani. Produk yang ketersediaannya di pasar tidak tetap akan menyebabkan fluktuasi harga yang seringkali merugikan petani. Bobot ketersediaan produk adalah 5. f. Potensi pasar domestik dan ekspor Potensi pasar domestik dan ekspor dapat dilihat dari seberapa besar tingkat permintaan pasar dan seberapa besar pemenuhannya. Potensi pasar juga dapat diukur dari trend permintaan pasar. Bobot untuk potensi pasar domestik dan ekspor adalah 5. g. Marjin keuntungan Marjin keuntungan yaitu seberapa besar keuntungan yang diperoleh tiap-tiap anggota rantai pasok dari petani sampai konsumen institusi. Bobot untuk marjin keuntungan adalah 5. h. Risiko Maksudnya adalah risiko yang dihadapi petani dalam budidaya komoditas tersebut dan seberapa besar risiko yang mungkin dihadapi anggota rantai pasokan yang lainnya. Bobot untuk risiko adalah 5. i. Kemitraan Kemitraan yang terjalin antara petani dan prosesor, dan peluang kemitraan yang dapat dikembangkan selanjutnya. Bobot untuk kemitraan adalah 4.

3.6.2. Analisis Model Rantai Pasokan