Rantai Pasokan TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rantai Pasokan

Chopra dan Meindl 2004 menyatakan bahwa rantai pasokan melibatkan seluruh bagian, baik secara langsung atau tidak langsung, untuk memenuhi permintaan konsumen. Rantai pasokan tidak hanya berkaitan dengan manufaktur dan pemasok, tetapi juga melibatkan transportasi, gudang, retailer, dan pelanggan itu sendiri. Tujuan dari rantai pasok adalah memaksimalkan keseluruhan nilai. Keseluruhan nilai rantai pasok adalah perbedaan diantara nilai dari produk akhir terhadap pelanggan dan upaya rantai pasokan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Ballou 2004 menyatakan rantai pasokan mencakup semua aktivitas transportasi, pengendalian persediaan, dan sebagainya yang membutuhkan waktu disepanjang jaringan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi serta informasi yang diteruskan ke pelanggan akhir dan memiliki nilai tambah bagi pelanggan. Rantai pasok adalah cara untuk menghasilkan nilai sehingga mencapai keunggulan bersaing, yaitu nilai untuk pelanggan dan pemasok di dalam perusahaan, serta nilai untuk stakeholder perusahaan. Menurut Heizer dan Render 2004 rantai pasokan mencakup seluruh interaksi antara pemasok, manufaktur, distributor dan pelanggan. Interaksi ini juga berkaitan dengan transportasi, informasi, penjadwalan, transfer kredit, dan tunai serta transfer bahan baku antara pihak-pihak yang terlibat. Rantai pasokan menurut Heizer dan Render dapat dilihat pada Gambar 1. Siagian 2005 menyatakan bahwa rantai pasokan berkaitan langsung dengan siklus bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang dan distribusi kemudian sampai ke konsumen. Perusahaan meningkatkan kemampuan bersaing melalui penyesuaian produk, kualitas yang tinggi, pengurangan biaya, dan kecepatan meraih pasar dengan penekanan pada rantai pasokan. Rantai pasokan menurut Siagian 2005 dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1. Rantai Pasokan Heizer dan Rander, 2004 Gambar 1. Rantai pasokan Heizer dan Render, 2004 Gambar 2. Rantai pasokan Siagian, 2005

2.2. Manajemen Rantai Pasokan