rantai pasokan. Rantai pasokan menurut Siagian 2005 dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 1. Rantai Pasokan Heizer dan Rander, 2004
Gambar 1. Rantai pasokan Heizer dan Render, 2004
Gambar 2. Rantai pasokan Siagian, 2005
2.2. Manajemen Rantai Pasokan
Menurut Russell dan Taylor 2003, manajemen rantai pasokan mengatur aliran barang dan jasa serta informasi yang diteruskan ke
pesanan untuk mencapai tingkat keselarasan atau sinkronisasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Masing-masing segmen dari rantai
pasokan diatur secara terpisah berdiri sendiri yang lebih fokus pada Pelanggan
Persediaan Perusahaan
Distributor Pemasok
- Arus Informasi - Arus Penjadwalan
- Arus Kas - Arus Pesanan
- Arus Kredit - Arus Bahan Baku
Informasi Penjadwalan Arus Kas
Arus Persediaan Arus Kreatif
Arus Bahan Baku Pemasok
Pemasok
Pemasok Perusahaan
Manufaktur Konsumen
Konsumen
Konsumen Distributor
Persediaan
Persediaan
tujuannya masing-masing. Rantai pasokan mencakup semua aktiftas yang berhubungan dengan aliran transformasi barang dan jasa dari bahan baku
menjadi barang jadi kepada pelanggan. Tujuan dari rantai pasokan adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan. Rantai pasokan mencakup
empat proses penting, yaitu memperoleh pesanan pelanggan, memperoleh bahan baku, dan komponen pendukung dari pemasok,
memproduksi pesanan dan memenuhi pesanan pelanggan. Heizer dan Render 2004 mendefinisikan manajemen rantai
pasok sebagai pengintegrasian aktifitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta
pengiriman ke pelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup kegiatan pembelian dan outsourcing, ditambah fungsi lain yang penting bagi
hubungan pemasok dan distributor. Mentzer 2004 mendefinisikan manajemen rantai pasok sebagai
strategi manajemen dari seluruh fungsi bisnis yang meliputi beberapa aliran hulu atau hilir, untuk beberapa aspek pada sistem rantai pasokan.
Ma’arif dan Tanjung 2006 menyatakan manajemen rantai pasokan adalah perluasan dari manajemen logistik. Kegiatan manajemen logistik
mencakup perusahaan, pemasok, dan pelanggan. Sedangkan cakupan manajemen rantai pasokan lebih luas dari pada manajemen logistik, yaitu
antara pemasok, perusahaan sendiri, pelanggan, grosir dan pengecer yang diintegrasikan agar lebih efisien.
Simichi-Levi et al., 2000 menyatakan manajemen rantai pasokan sebagai sebuah pendekatan yang diterapkan untuk menyatukan
pemasok, pengusaha, gudang, dan tempat penyimpanan lainnya distributor, retailer, dan pengecer secara efisien sehingga produk dapat
dihasilkan dan didistribusikan dengan jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, dan waktu yang tepat untuk menurunkan biaya dan memenuhi
kebutuhan pelanggan. Definisi tersebut didasarkan atas beberapa hal : a.
Manajemen rantai pasok perlu mempertimbangkan bahwa semua kegiatan mulai dari pemasok, manufaktur, gudang, distributor,
retailer, sampai ke pengecer berdampak pada biaya produk yang
diproduksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. b.
Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah agar total biaya dari semua bagian, mulai dari transportasi dan distribusi, persediaan bahan
baku, barang dalam proses, dan barang jadi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mengurangi biaya.
c. Manajemen rantai pasokan berputar pada integrasi yang efisien dari
pemasok, manufaktur, gudang, distributor, retailer, dan pengecer yang mencakup semua aktivitas perusahaan, mulai dari tingkat strategis
sampai tingkat taktik operasional. Siagian 2005 menyatakan terdapat dua hal penting dalam
manajemen rantai pasokan. Pertama, manajemen rantai pasokan adalah kolaborasi usaha bersama antar setiap bagian atau proses dalam siklus
produk. Kedua, manajemen rantai pasokan harus mencakup seluruh kegiatan siklus produk. Ruang lingkup manajemen rantai pasokan
meliputi : a.
Rantai pasokan mencakup seluruh kegiatan arus dan transformasi barang mulai dari bahan mentah, sampai penyaluran ke tangan
pelanggan termasuk aliran informasinya. Bahan baku dan aliran informasi adalah rangkaian dari rantai pasokan.
b. Rantai pasokan sebagai suatu sistem tempat organisasi menyalurkan
barang prduksi.
2.3. Manajemen Rantai Pasok Agroindustri