kemampuan petani dalam budidaya paprika sudah baik. Saat ini, masing- masing perusahaan eksportir menempatkan satu orang perwakilan di Desa
Pasir Langu untuk mengawasi produksi dan kualitas paprika yang dihasilkan petani serta memastikan kelancaran pasokan ke perusahaannya.
4.2.3. Sasaran Rantai Pasokan 1. Sasaran Pasar
Paprika yang dihasilkan petani paprika di Desa Pasir Langu dapat digolongkan menjadi empat tingkatan kualitas yaitu grade A, B, C dan
TO. Masing-masing tingkatan kualitas ini memiliki sasaran pasar yang berbeda-beda. Pangsa pasar grade A adalah Singapura. Selain untuk
keperluan ekspor, paprika kualitas A juga di jual di pasar swalayan terkemuka di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Paprika kualitas B dikirim ke packaging house di sekitar Lembang yang nantinya akan di distribusikan ke pasar swalayan, hotel dan restauran.
Konsumen hotel dan restauran biasanya mempunyai pemasok tetap yang terikat dalam perjanjian kerja sama diantara mereka.
Paprika dengan grade C dan TO biasanya langsung dikirim ke pasar tradisional yang berada di sekitar Jakarta, Bogor, Tangerang Bekasi
Jabotabek dan Bandung. Paprika dengan grade C masih banyak diminati oleh konsumen walaupun bentuknya sudah tidak sempurna tetapi harganya
sangat terjangkau. Sedangkan paprika kualitas TO bisanya merupakan paprika sisa panen atau paprika yang terkena penyakit sehingga tidak bisa
tumbuh sempurna. Paprika dengan kualitas TO biasanya dijual dengan harga yang sangat rendah.
2. Sasaran Pengembangan
Permintaan paprika ke petani di Desa Pasir Langu mengalami perkembangan yang cukup pesat, terutama setelah tahun 2000. Permintaan
ekspor ke Singapura dari Emeralindo mencapai 40 ton per bulan tetapi sampai saat ini yang terpenuhi baru sekitar 20 ton per bulan. Sedangkan
untuk permintaan pasar dalam negeri mencapai 30 ton per bulan Salah satu produsen utama paprika dari petani di Desa Pasir Langu
adalah Koperasi Mitra Sukamaju. Nilai penjualan paprika dari Koperasi
Mitra Sukamaju mengalami kenaikan rata-rata 11 persen pada periode 2004-2008 lihat Tabel 7. Sampai saat ini Koperasi Mitra Sukamaju terus
meningkatkan produksi paprika anggotanya guna memenuhi permintaan paprika yang terus meningkat.
Tabel 7. Nilai penjualan paprika Koperasi Mitra Sukamaju
Tahun Nilai penjualan
Jutaan Rupiah 2004
1.876 2005
1.949 2006
2.327 2007
2.708
Koperasi Mitra Sukamaju menambah produksi paprikanya dengan cara bekerjasama dengan para petani di Garut. Saat ini ada beberapa petani
dari Garut yang belajar budidaya paprika dari kebun-kebun milik anggota koperasi. Produksi paprika petani Garut juga disalurkan melalui Koperasi
Mitra Sukamaju. Selain itu para petani juga terus mendapat pelatihan mengenai pengendalian hama terpadu dari Balitsa dengan tujuan untuk
meningkatkan produktivitas petani. Trend
peningkatan permintaan terhadap paprika, harus diantisipasi dengan meningkatkan kapasitas produksi. Petani harus mampu
mengimbangi permintaan tersebut agar konsumen tidak beralih ke produsen lain. Saat ini saingan produsen paprika di Indonesia adalah
Belanda. Sasaran pengembangan utama adalah dengan memperluas area produksi paprika dan menambah sentra-sentra produksi paprika yang baru.
Hal yang diperlukan adalah dukungan modal dan regulasi pemerintah untuk mewujudkan hal di atas.
3. Pengembangan Kemitraan
Kemitraan yang sudah terjalin adalah antara petani dengan koperasi dan kelompok tani dengan bandar-bandar. Selain itu terjalin juga
kemitraan antara koperasi dan bandar dengan perusahaan eksportir. Kemitraan yang terjalin saat ini adalah mitra beli, dimana perusahaan
hanya membeli hasil dari petani tanpa membantu proses budidaya. Melihat permintaan paprika yang terus meningkat dan potensi pasar maka perlu
dijalin kemitraan yang baik antara semua anggota rantai pasok. Kemitraan
yang baik akan menjamin kelancaran pasokan paprika, sehingga mampu memenuhi permintaan pelanggan dalam sekala yang lebih luas.
4.2.4 Manajemen Rantai Pasokan 1. Struktur manajemen