Analisis Model Rantai Pasokan Analisis Nilai Tambah

menyebabkan fluktuasi harga yang seringkali merugikan petani. Bobot ketersediaan produk adalah 5. f. Potensi pasar domestik dan ekspor Potensi pasar domestik dan ekspor dapat dilihat dari seberapa besar tingkat permintaan pasar dan seberapa besar pemenuhannya. Potensi pasar juga dapat diukur dari trend permintaan pasar. Bobot untuk potensi pasar domestik dan ekspor adalah 5. g. Marjin keuntungan Marjin keuntungan yaitu seberapa besar keuntungan yang diperoleh tiap-tiap anggota rantai pasok dari petani sampai konsumen institusi. Bobot untuk marjin keuntungan adalah 5. h. Risiko Maksudnya adalah risiko yang dihadapi petani dalam budidaya komoditas tersebut dan seberapa besar risiko yang mungkin dihadapi anggota rantai pasokan yang lainnya. Bobot untuk risiko adalah 5. i. Kemitraan Kemitraan yang terjalin antara petani dan prosesor, dan peluang kemitraan yang dapat dikembangkan selanjutnya. Bobot untuk kemitraan adalah 4.

3.6.2. Analisis Model Rantai Pasokan

Model rantai pasokan dibahas secara deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang didasarkan data deskripsi dari status, keadaan, sikap, hubungan atau sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi objek penelitian. Manajemen rantai pasokan dianalisis menggunakan metode pengembangan rantai pasok hortikultura yang dicanangkan oleh Asian Productivity Organization APO, Jepang.

3.6.3. Analisis Nilai Tambah

Nilai tambah bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh oleh setiap anggota rantai pasokan, yang terdiri atas tenaga kerja, modal, dan manajemen yang diusahakannya. Besarnya nilai tambah tersebut dinyatakan secara matematik dengan menggunakan metode Hayami Hayami dalam Sudiyono 2002. Nilai tambah = f {K, B, T, U, H, h, L} .......................................................2 K = Kapasitas produksi B = Bahan baku yang digunakan T = Tenaga kerja yang digunakan U = Upah tenaga kerja H = Harga output h = Harga bahan baku L = Nilai input lain nilai dan semua pengorbanan yang terjadi selama proses perlakuan untuk menambah nilai Perhitungan analisis nilai tambah dengan metode Hayami dijelaskan dalam Tabel 3. Tabel 3. Variabel input, output nilai tambah. No Variabel output, input Nilai 1. Output Kgperiode 1 2. Input bahan baku Kgperiode 2 3. Tenaga kerja langsung HOKperiode 3 4. Faktor konversi 4 = 12 5. Konversi tenaga kerja HOKKg 5 = 32 6. Harga produk RpKg 6 7. Upah tenaga kerja per HOK 7 Variabel penerimaan dan keuangan 8. Harga input bahan baku RpKg 8 9. Sumbangan input lainnya RpKg 9 10. Nilai produk RpKg 10 = 4 x 6 11. a. Nilai Tambah Rp 11a = 10 – 9 – 8 b. Rasio nilai tambah 11b = 11a10 x 100 12. a. Pendapatan tenaga kerja Rp 12a = 5 x 7 b. Pangsa tenaga kerja 12b = 12a11bx100 13. a. Keuntungan Rp 13a = 11a – 12a b. Persentase keuntungan 13b = 13a10 x 100 14. Marjin Pemasaran 14 = 10 – 8 a. Pendapatan tenaga kerja 14a = 12a14 x 100 b. Sumbangan input lain 14b = 914 x 100 c. Keuntungan perusahaan 14c = 13a14 x 100 Sumber : Sudiyono 2002 Keterangan : HOK = Hari Orang Kerja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN