Kebebasan Pendapat LSM Terhadap Kebijakan Orde Baru

54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Unsur Instrinsik Novel Saman

1. Tema

Tema yang diangkat oleh pengarang dalam novel Saman adalah perjuangan penegakan hukum yang adil bagi rakyat Indonesia pada zaman Orde Baru. Tema tersebut ditampilkan melalui tokoh-tokoh dalam novel Saman di bawah ini. a. Saman Sebagai tokoh utama yang mewakili tema novel Saman yaitu tentang perjuangan penegakan hukum yang adil bagi rakyat banyak sekali pengarang utarakan dalam novelnya. Pengarang memulai kisah tokoh Saman dengan menjadi Pater hingga menjadi buronan yang dianggap beraliran kiri demi memperjuangkan keadilan bagi rakyat khususnya warga transmigran Sei Kumbang. Terlihat pada kutipan di bawah ini. Wis juga terdiam, kejadian telah begitu ruwet. Siapapun yang memulai, merekalah yang tetap dipersalahkan oleh hukum. Status mereka kini buron. Orang-orang yang membakar Upi, menggagahi istri Anson, merusak rumah kincir, mencabuti pohon-pohon karet muda menjadi tidak relevan untuk dibicarakan hakim. 1 Kutipan di atas adalah klimaks dari perebutan lahan warga Sei Kumbang oleh PT ALM yang dilakukan dengan cara curang seperti merampas hak-hak warga transmigran berlaku semena-mena dengan cara memperkosa tokoh Upi, merusak kincir angin dan mencabuti pohon-pohon karet. Saman yang telah berusaha membela warga malah kemudian menjadi buron. Kutipan di atas di akhiri dengan pernyataan ironi “bahwa itu semua menjadi tidak relevan untuk dibicarakan hakim ” dengan maksud bahwa hukum tetaplah berpihak kepada yang memiliki modal . Terlihat juga melalui kutipan di bawah ini yaitu surat-menyurat antara tokoh Saman dan Yasmin saat penyamaran Saman di New York yang bekerja di Human Rights Watch. Berikut kutipan isi surat Saman kepada Yasmin. 1 Ayu Utami, Saman, Jakarta : KPG, 2014, Cet.32,h. 113 55 Kukira negeri kita bukan yang seperti kamu bilang, mesin yang menindas melainkan sesuatu yang penuh ketidakpastian di mana hukum berayun- ayun sepert bandul jam: disatu sisi ada ketidakefektifan atau mungkin keengganan. Terserah kamu mau bilang apa, tapi orang menyebutnya “kebijaksanaan” ditengah-tengah ada “penegakan hukum” dan sisi yang lain ada “kelewatan” atau over acting. Tak ada perlakuan yang sama bagi orang yang tidak sama. 2 Isi surat di atas adalah balasan Saman terhadap surat Yasmin. Saman mengatakan bahwa memang keadilan dan hukum di Indonesia seperti bandul jam yang tidak jelas arahnya. Ini merupakan salah satu kritik Saman terhadap rezim Orde Baru pada waktu itu. Ia dapat mengatakan hal itu karena tuduhan-tuduhan yang telah ditudingkan kepadanya tanpa bukti dan pembelaan. Di kalimat terakhir dia juga mengatakan ” Tak ada perlakuan yang sama bagi orang yang tidak sama”. Pemikiran serta kritik Ayu Utami dalam novelnya sangat terlihat jelas melalui kutipan ini. Di mana hukum bisa dibeli dan dipermainkan asal pada mereka yang berkuasa. b. Yasmin Tokoh Yasmin adalah orang yang paling banyak membantu tokoh Saman dalam perjuangannya menegakkan keadilan hukum yang adil antara si miskin dan kaya, antara penguasa dan rakyat. Ia sendiri merupakan seorang pengacara yang bekerja di kantor Ayahnya di Joshua Moningka dan Partners. Yasmin adalah yang paling berprestasi dan paling kaya diantara teman terdekat saya. Kami menjulukinya the girl who has everything. Ia kini menjadi pengacara di kantor Ayahnya sendiri, Joshua Moningka dan Partners. Namun ia kerap bergabung dalam tim lembaga bantuan hukum untuk orang- orang miskin atau tertindas. 3 Dalam kutipan di atas adalah ucapan Laila ketika pertemuannya dengan Saman dan Yasmin. Dalam kutipan diatas seakan pengarang menjelaskan bagaimana representasi tokoh Yasmin yang ini memiliki porsi cukup banyak dalam membantu perjuangan tokoh Saman. Di kalimat terakhir kutipan di atas pengarang mengatakan bahwa Yasmin adalah orang yang kerap membantu orang-orang miskin atau tertindas. Hal ini terlihat pada beberapa cerita Yasmin 2 Ibid., h. 171-172 3 Ibid., h. 24 56 yang kerap memberikan bantuan hukum kepada mereka tertindas. Seperti kutipan di bawah ini. Hari-hari dan bulan berikutnya, kami mengurus perkara ini. Saman dan Yasmin berhasil mengorganisasi teman-temannya di media massa untuk membongkar persoalan ini. Memang tidak mudah. Kami semua menduga, pada permulaan Texcoil berusaha menutupi kasus ini dengan menyogok polisi dan jaksa agar perkara ini tidak diusut. 4 Pada kutipan di atas Yasmin memberikan bantuan hukum atas kasus kecelakaan kerja di perusahaan Texcoil yang menyebabkan tiga orang meninggal. Kejadian ini terjadi akibat kecerobohan Rosano petinggi di pertambangan Texcoil, tempat Sihar dan Laila bekerja. Kasus ini tidak memberikan keadilan hukum yang seadil-adilnya karena tersangka atas kasus ini dapat berkeliaran dengan leluasa karena memberikan sogokan terhadap polisi dan jaksa. Hukum terhadap penguasa yang memiliki uang sangat tidak adil dengan hukum yang diberikan terhadap si miskin. Atas penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa tema dari novel Saman adalah perjuangan penegakan hukum yang adil bagi rakyat Indonesia pada pemerintahan Orde Baru.

2. Tokoh dan Penokohan

a. WisanggeniSaman Wisanggeni atau Saman merupakan tokoh utama primer dalam novel Saman. Saman dapat dikatakan sebagai tokoh utama karena ia adalah tokoh yang diutamakan penceritaannnya dalam novel. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Nama Wisanggeni berasal dari bahasa Jawa artinya adalah bisanya api berasal dari Wisa dan geni. Wisa artinya bisa dan geni artinya adalah api. Nama Wisanggeni terdapat dalam wiracarita Mahabrata merupakan sosok manusia edan yang berbicara kebenaran tanpa perduli siapa yang dihadapi. Nama ini merupakan perlambangan dari sosok Wisanggeni yang edan dalam artian berbicara 4 Ibid.,h. 35 57 kebenaran. Wisanggeni kemudian berganti nama menjadi Saman ketika menjadi buronon. Saman artinya adalah dakwaan yang sangat mewakili keadaan tokoh. Tokoh Saman adalah tokoh dinamis yaitu tokoh yang kepribadiannya berkembang. Hal ini dapat dilihat dari tuturan narator yang menjelaskan karakteristik tokoh Saman. Terlihat seperti kutipan di bawah ini : “Sejak hari itu, orang-orang memanggil mereka pater. Dan namanya menjadi Pater Wisanggeni, atau Romo Wis. 5 Pada kutipan di atas narator memperkenalkan karakteristik awal Saman adalah sebagai pelayan umat dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Gereja. Namun kemudian karakteristik Saman mengalami perubahan. Dari seseorang yang hanya bertugas pelayan umat Kristen perlahan-lahan mulai memikirkan keadaab warga Sei Kumbang. Seperti kutipan di bawah ini. Tetapi hanya tujuh puluh kilometer dari kota minyak Perabumulih, seorang gadis teraniaya, bukan sebagai ekses keserakahan melainkan karena orang-orang tak mampu mencapai kemodrenan. Sementara itu aku hanya bisa berbaring di kasur ini? 6 Kutipan di atas narator mulai menunjukkan karakteristik perubahan tokoh utama Saman secara perlahan. Bermula dari pertemuannya dengan tokoh Upi, representasi kesengsaraan warga Sei Kumbang. Hingga kemudian tokoh Saman menjadi seorang buron karena dianggap sebagai orang yang beraliran kiri yang mengganggu pemerintahan. Seperti kutipan di bawah ini. “Kepala Dinas Penerangan Polda Sumbagsel menyebut-nyebut aktor intelektual di belakang perlawanan warga Sei Kumbang : Ada indikasi bahwa dalang aksi tersebut adalah seorang rohaniawan yang di susupi pandangan- pandangan kiri”. 7 Kutipan di atas adalah transformasi perubahan Saman dari seorang rohaniawan menjadi seorang aktivis yang dianggap beraliran kiri yang membahayakan pemerintah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tokoh Saman merupakan tokoh dinamis yang kepribadiannya berkembang. 5 Ibid.,h. 40 6 Ibid.,h. 75 7 Ibid.,h. 114