Penangkapan Aktivis Fakta Sejarah dalam Novel Saman karya Ayu Utami

113 Tidak hanya kasus kematian Marsinah yang ada dalam novel Saman. Peristiwa 15 Januari 1974 atau yang kita kenal dengan peristiwa Malari menyisakan begitu banyak pertanyaan. Mahasiswa turun ke jalan. Mereka berdemonstrasi menentang kedatangan Perdana Menteri Kakuei Tanaka dari Jepang. Tanaka dianggap sebagai simbol modal asing yang mesti dienyahkan. Aksi berupa long march dari Salemba menuju Univeritas Trisakti di Grogol, Jakarta Barat, itu mengusung tiga tuntutan: pemberantasan korupsi, perubahan kebijakan ekonomi mengenai modal asing, dan pembubaran lembaga Asisten Pribadi Presiden. Ratusan ribu orang ikut turun ke jalan. Tetapi aksi ini kemudian berujung pada kerusuhan. Hal itu juga disinggung dalam novel Saman seperti terlihat dalam kutipan dibawah ini. Bukankah sudah sering kita mengatakan bahwa itu yang terjadi dalam peristiwa Malari? Ada yang berteriak bakar toko-toko cina atau hancurkan mobil-mobil Jepang dan ratusan orang ramai-ramai melakukannya. Kita memang bekerja dalam suasana yang sulit, sebab kita tidak menyukai kekerasan. Dan kita pun tak punya alat pembenar untuk melakukannya, sehingga kekerasan hanya akan menjadi senjata makan tuan. 98 Kutipan di atas menggambarkan peristiwa Malari yang diceritakan oleh Saman kepada Yasmin tentang penyiksaan terhadap banyak aktifis semasa Orde Baru. Peristiwa Malari awalnya adalah peristiwa terhadap penolakan kedatangan PM Jepang yang kemudian berujung pada kekerasan serta pembakaran gedung yang memakan korban jiwa dan kerugian. Kekerasan di Indonesia hanya dapat dirasakan, tidak untuk diungkap tuntas. Berita di koran hanya mengungkap fakta yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Pada kasus 15 ja nuari 1974 yang lebih dikenal “Peristiwa Malari” tercatat sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusakdibakar, 144 bangunan rusak. Sebanyak 160 kg emas hilang dari sejumlah took perhiasan. Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri PM Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta 14-17 Januari 1974. Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim 98 Ibid.,h. 173 114 Perdana Kesuma. Karena dijaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk pangkalan udara. 99 Usai terjadi demontrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, Jakarta berasap. Soeharto menghentikan Soemitro sebagai Pamkomtib, langsung mengambil alih jabatan itu. Aspri presiden dibubarkan. Kepala BAKIN Soetopo Juwono “didubeskan” diganti Yoga Sugama. Dari sudut ini, peristiwa 15 Januari 1974 dapat disebut sebagai salah satu tonggak sejarah kekerasan Orde Baru. Sejak itu represi dijalankan secara lebih sistematis. 100

6. Kebebasan Pendapat LSM Terhadap Kebijakan Orde Baru

Lembaga swadaya masyarakat LSM atau sering disebut dengan nama lain Non Government Organization NGO atau organisasi non pemerintah Ornop dewasa ini keberadaanya sangat mewarnai kehidupan politik di Indonesia. Diperkirakan saat ini lebih dari 10.000 LSM beroperasi di Indonesia baik ditingkat nasional, propinsi maupun di tingkat kabupatenkota, dimana dari tahun ke tahun jumlah ini semakin bertambah. Perkembangan politik, demokrasi, pembangunan ekonomi dan kemajuan teknologi informasi merupakan faktor- faktor yang mendorong terus bertambahnya jumlah LSM di Indonesia. Bergulirnya era reformasi menggantikan era Orde Baru dikuti pula dengan peningkatan jumlah LSM. Jika pada tahun 1997 ditaksir ada sekitar 4000-7000 LSM, maka pada tahun 2002 jumlah LSM menurut Departemen Dalam Negeri menjadi sekitar 13.500 LSM. Di dalam novel Saman Ayu banyak sekali menyinggung tentang LSM menggunakan tokoh Saman yang merupakan seorang aktivis dalam memperjuangkan hak petani karet di Sei Kumbang. Terlihat pada kutipan dibawah ini. “Karena merasa persoalan tak akan segera selesai, Wis pergi ke Palembang, Lampung, dan Jakarta, setelah memotret desa dan 99 Asvi Warman Adam, Membongkar Manipulasi Sejarah, Jakarta: Kompas, 2009,h. 126 100 Ibid.,h. 127 115 mengumpulkan data-data tentang dusun mereka yang tengah maju. Ia mengunjungi kantor-kantor surat kabar dan LSM. 101 Kutipan di atas adalah salah satu pernyataan tokoh Saman ketika konflik antara petani Sei Kumbang dengan PT ALM dalam proses kepemilikan lahan. Dia merasa bahwa persoalan yang cukup pelik ini harus dibantu oleh LSM dan pers agar dia mendapat dukungan hukum yang mampu menyelesaikan persoalan warga dan pihak swasta yang menggunakan kekerasan. Dalam kutipan ini terlihat Ayu mengatakan bahwa LSM cukup punya peran penting dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pemerintah Orde Baru. Kebebasan menyampaikan pendapat, berekspresi, berserikat dan berkumpul dijamin penuh oleh undang- undang. Dominasi pemerintah pada masa orde baru yang dijalankan melalui depolitisasi atau partisipasi terkontrol yang bertujuan untuk menjamin hegemoni pemerintah dan mengontrol masyarakat melalui pembatasan kegiatan partai politik dan organisasi sosial dengan tujuan menciptakan kestabilan politik. Di lain pihak meningkatkan kemandirian masyarakat dalam segala aspek kehidupan yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial-budaya dan bidang-bidang lainnya. Pada kutuipan dibawah ini terlihat kebebasan mendirikan LSM yang dilakukan oleh Saman. “Saya sedang melobi beberapa organisasi diluar negeri untuk mendanai sebuah lembaga swadaya masyarakat yang saya hendak dirikan bersama beberapa kawan. LSM yang mengurusi perkebunan. 102 Kutipan di atas adalah surat Saman terhadap Ayahnya dalam menjelaskan mengapa dia sudah lama tidak juga pulang. Saman mengatakan bahwa ia sedang berusaha untuk mendirikan LSM bersama teman-temannya. Hal ini jelas Ayu merepresentasikan bahwa mendirikan LSM pada masa Orde Baru punya kesempatan seluas-luasnya. Ini artinya bahwa pemerintahan Orde Baru membebaskan kesempatan berpendapat melalui organisasi LSM. 101 Ibid.,h. 95 102 Ibid.,h. 167 116 Ruang politik yang semakin terbuka lebar pada era Orde Baru, seiring dengan diberikannya kebebasan yang luas memberikan kesempatan pada kelompok- kelompok masyarakat untuk berekspresi dalam berbagai bentuk organisasi sosial politik non pemerintah dengan mengusung berbagai asas dan tujuan masing- masing. Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi setiap organisasi seperti pada masa orde baru yang menyebabkan aktifitas LSM dan organisasi sosial politik lainnya berada dalam ruang yang lebih luas., Partai-partai politik dengan latar belakang berbagai ideologi bermunculan, dengan dimulainya era kebebasan ini. Organisasi-organisasi sosial politik termasuk LSM tumbuh dengan subur. Pada kutipan di bawah ini terlihat bagaimana kebebasan LSM tumbuh begitu cepat pada masa Orde Baru. Dinamika perkembangan LSM lahir seiring dengan lahirnya Orde Baru awal tahun 1970-an. Lahirnya Orde Baru ini dengan paradigma pembangunan ekonomi sebagai mainstreamnya serta memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi, membawa dampak pada rencana jangka pendek, menengah, dan panjang pembangunan nasional yang diimplementasikan dalam repelita. LSM sebagai salah satu partner pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan nasional dalam segala bidang. Pertumbuhan dan peran LSM di Indonesia semakin berkembang dengan menguatnya proses demokratisasi yang ditandai dengan penguatan masyarakat sipil dalam transformasi pembangunan. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kebebasan mendirikan serta menyatakan pendapat melalui lembaga swadaya masyarakat pada Orde Baru mempunyai kesempatan yang sama bagi semua masyarakat yang hal ini terpresentasikan melalui novel Saman.

C. Implikasi terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Kesusastraan suatu bangsa adalah hasil buah pikiran, lukisan, jiwa, getaran sukma suatu bangsa yang berkebudayaan dan berkepribadian sendiri, bangsa yang ingin meninggikan derajat bangsanya masa kini dan masa yang akan datang. Beberapa tujuan umum pengajaran bahasa dan sastra Indonesia yang salah 117 satunya menyebutkan bahwa tujuan umum pengajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah agar siswa mampu mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan sastra, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Tujuan umum tersebut dijabarkan lagi dalam tujuan khusus yaitu agar siswa mampu menikmati, menghayati, dan memahami dan menarik manfaat-manfaat karya sastra. Cara yang ditempuh guru bahasa Indonesia untuk membimbing dan mengarahkan kepribadian siswa agar bertingkah laku baik adalah memanfaatkan karya sastra dan salah satunya membaca karya sastra yang mengandung nilai sejarah. Melalui peristiwa sejarah yang terdapat dalam novel, siswa dapat mengetahui peristiwa-peristiwa masa lampau yang terdapat dalam novel. Dengan berpijak pada fakta sejarah sehingga dapat dianalisis untuk memahami masa kini. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan pembelajaran yang dapat menambah wawasan peserta didik terhadap permasalahan kehidupan. Membaca karya sastra seperti novel menjadikan peserta didik lebih peka terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Nilai-nilai yang dapat diperoleh peserta didik dalam membaca karya sastra salah satunya dapat berupa fakta sejarah. Dengan demikian, mengetahui sejarah dapat dilakukan dengan melakukan pembacaan terhadap novel. Kajian terhadap novel sejarah ini membuktikan fakta peristiwa sejarah dengan novel Saman. Dalam hal ini perlu dituntut secara ilmu pengetahuan sejarah. Namun bukan berarti novel sejarah itu sebagai buku sejarah melainkan yang terpenting adalah penciptaan karya seni. Novel Saman karya Ayu Utami memiliki banyak fakta sejarah yang dapat menambah pengetahuan siswa mengenai sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Fakta sejarah yang terdapat dalam novel memiliki kelebihan tersendiri yakni penarasian yang dapat mengolah kepekaan siswa terhadap rasa kemanusiaan. Selain itu, siswa mendapatkan pengalaman baru dalam membandingkan penyajian sejarah. Di sisi lain, guru juga dapat menjelaskan lebih mendetail mengenai. kaitan unsur ekstrinsik yang membangun sebuah karya sastra. Skripsi tentang fakta sejarah dalam novel Saman karya Ayu Utami dapat diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas XI SMA semester 2 dengan