Penangkapan Aktivis Konteks Historis Novel Saman

53 pemerintah juga berupaya mencampuri dan mempengaruhi organisasi, cara kerja dan orientasi LSM. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan fakta-fakta historis yang terlihat di dalam novel Saman merupakan konteks historis. Konteks historis tersebut terdiri dari kebijakan kapitalisme ekonomi Orde Baru, pers pemerintahan Orde Baru, Kolusi dan nepotisme rezim Orde Baru, pemogokan buruh, penangkapan aktivis, dan kebebasan pendapat LSM terhadap kebijakan Orde Baru. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Unsur Instrinsik Novel Saman

1. Tema

Tema yang diangkat oleh pengarang dalam novel Saman adalah perjuangan penegakan hukum yang adil bagi rakyat Indonesia pada zaman Orde Baru. Tema tersebut ditampilkan melalui tokoh-tokoh dalam novel Saman di bawah ini. a. Saman Sebagai tokoh utama yang mewakili tema novel Saman yaitu tentang perjuangan penegakan hukum yang adil bagi rakyat banyak sekali pengarang utarakan dalam novelnya. Pengarang memulai kisah tokoh Saman dengan menjadi Pater hingga menjadi buronan yang dianggap beraliran kiri demi memperjuangkan keadilan bagi rakyat khususnya warga transmigran Sei Kumbang. Terlihat pada kutipan di bawah ini. Wis juga terdiam, kejadian telah begitu ruwet. Siapapun yang memulai, merekalah yang tetap dipersalahkan oleh hukum. Status mereka kini buron. Orang-orang yang membakar Upi, menggagahi istri Anson, merusak rumah kincir, mencabuti pohon-pohon karet muda menjadi tidak relevan untuk dibicarakan hakim. 1 Kutipan di atas adalah klimaks dari perebutan lahan warga Sei Kumbang oleh PT ALM yang dilakukan dengan cara curang seperti merampas hak-hak warga transmigran berlaku semena-mena dengan cara memperkosa tokoh Upi, merusak kincir angin dan mencabuti pohon-pohon karet. Saman yang telah berusaha membela warga malah kemudian menjadi buron. Kutipan di atas di akhiri dengan pernyataan ironi “bahwa itu semua menjadi tidak relevan untuk dibicarakan hakim ” dengan maksud bahwa hukum tetaplah berpihak kepada yang memiliki modal . Terlihat juga melalui kutipan di bawah ini yaitu surat-menyurat antara tokoh Saman dan Yasmin saat penyamaran Saman di New York yang bekerja di Human Rights Watch. Berikut kutipan isi surat Saman kepada Yasmin. 1 Ayu Utami, Saman, Jakarta : KPG, 2014, Cet.32,h. 113