Pemogokan Buruh Konteks Historis Novel Saman
                                                                                52
menggantungkan  diri  dengan  pemerintah.  Organisasi  LSM  lahir  dan  tumbuh dalam masyarakat.
LSM  memainkan  peranannya  dalam  pemerintahan  Orde  Baru  diantaranya yaitu;  LSM  mendukung  dan  memberdayakan  masyarakat  pada  tingkat  yang
sanagat  esensial  dalam  rangka  menciptakan  pembangunan  yang  berkelanjutan, meningkatkan  pengaruh  politik  secara  luas  melalui  jaringan  kerja  sama  dan  ikut
mengambil bagian dalam menentukan arah dan pembangunan Negara. Di  zaman  Orde  Baru  kebijaksanaan  publik  terutama  dalam  proses
pembentukan  agenda  dan  formulasi  kebijaksanaan  merupakan  domain  dari sejumlah  lembaga  pemerintahan  dan  berkolaborasi  dengan  LSM.  Sehingga
kebijaksanaa  yang  diambil  tidak  mengalami  ketimpangan  dan  mengikutsertakan masyarakat.
LSM  memiliki  karakteristik  yang  bercirikan:  nonpartisan,  tidak  mencari keuntungan ekonomi, bersifat sukarela, dan bersendi pada gerakan moral. Ciri-ciri
ini menjadikan LSM dapat bergerak secara luwes tanpa dibatasi oleh ikatan-ikatan motif  politik  dan  ekonomi.  Ciri-ciri  LSM  tersebut  juga  membuat  LSM  dapat
menyuarakan  aspirasi  dan  melayani  kepentingan  masyarakat  yang  tidak  begitu diperhatikan oleh sektor politik dan swasta.
Kemunculan  LSM  merupakan  reaksi  atas  melemahnya  peran  kontrol lembaga-lembaga  Negara,  termasuk  partai  politik,  dalam  menjalankan  fungsi
pengawasan  ditengah  dominasi  pemerintah  terhadap  masyarakat.  Sehingga  pada awal  sejarah  perkembangan  lahirnya  LSM,  terutama  yang  bergerak  dibidang
sosial  politik,  tujuan  utama  pembentukan  LSM  adalah  bagaimana  mengontrol kekuasaan  Negara,  tuntutan  pers  yang  bebas,  tuntutan  kebebasan  berorganisasi,
advokasi  terhadap  kekerasan  Negara  dan  kebijakan-kebijakan  yang  merugikan rakyat.
Pada masa orde baru LSM menjadi sebuah kelompok kritis yang memberikan tekanan pada pemerintah. Meuthia Ganie-rochman menyebut pola hubungan LSM
pada  masa  ini  sebagai  pola  hubungan  yang  konfliktual,  dimana  dari  sisi
53
pemerintah  juga  berupaya  mencampuri  dan  mempengaruhi  organisasi,  cara  kerja dan orientasi LSM.
Berdasarkan  pemaparan  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  fakta-fakta  historis yang terlihat di dalam novel Saman merupakan konteks historis. Konteks historis
tersebut terdiri dari kebijakan kapitalisme ekonomi Orde Baru, pers pemerintahan Orde  Baru,  Kolusi  dan  nepotisme  rezim  Orde  Baru,  pemogokan  buruh,
penangkapan  aktivis,  dan  kebebasan  pendapat  LSM  terhadap  kebijakan  Orde Baru.
                                            
                