Hakikat Novel LANDASAN TEORI

21 Tokoh dinamis adalah tokoh kepribadian nya selalu berkembang. Tokoh statis adalah tokoh yang mempunyai kepribadian tetap. Tokoh yang mempunyai karakter sederhana adalah tokoh yang mempunyai karakter atau tunggal. 24 Dilihat dari watak yang dimiliki oleh tokoh, dapat dibedakan atas tokoh protagonis dan tokoh antagonis. 25 Ada beberapa cara memahami watak tokoh. Cara itu adalah melalui; a. Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya b. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun cara berpakaiannya c. Menunjukkan bagaimana perilakunya d. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri e. Memahami bagaimana jalan pikirannya f. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya g. Melihat tokoh lain berbincang dengannya h. Melihat bagaimana tokoh-tokoh yang lain itu memberi reaksi terhadapnya, dan i. Melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain. 26 Penokohan dan perwatakan merupakan salah satu hal yang kehadirannya dalam sebuah fiksi amat penting dan bahkan menentukan karena tidak akan mungkin ada suatu karya fiksi tanpa adanya tokoh yang bergerak yang akhirnya membentuk alur cerita. 27 Berdasarkan Kamus Istilah Sastra, tokoh adalah orang yang memainkan peran dalam karya sastra. Penokohan adalah proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, sifat, atau kebiasaan tokoh pemeran suatu cerita. 28 Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan : “siapakah tokoh utama novel itu?” atau ada berapa orang jumlah pelaku novel itu?’ dan sebagainya. Watak, perwatakan, dan karakter, 24 Ibid. 25 Melani Budianta.,dkk,Membaca Sastra, Magelang: Indonesia Tera, 2006,cet.3,h.86. 26 Siswanto, op.cit., h.145. 27 Semi, op.cit., h 36. 28 Zaidan, Abd, Anita K. Rustapa dan Hani’ah. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka. 2007, h 206. 22 menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjukkan pada kualitas pribadi seorang tokoh. 29 Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Istilah penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh dan perwatakan sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. 30 2. Tema Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita. Tema berperan sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakannya. Tema merupakan kaitan hubungan antara makna dengan tujuan pemaparan prosa rekaan oleh pengarangnya. 31 Seorang pengarang memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan proses kreatif penciptaan, sementara pembaca baru dapat memahami tema bila mereka telah selesai memahami unsur-unsur yang menjadi media pemapar tema tersebut, menyimpulkan makna yang dikandung serta mampu menghubungkan dengan tujuan penciptaan pengarangnya. 32 Seperti yang diungkapkan Walter Loban dalam Siswanto, dalam mengungkapkan masalah kehidupan dan kemanusiaan lewat karya prosa, pengarang berusaha memahami keseluruhan masalah itu secara internal dengan jalan mendalami sejumlah masalah itu dalam hubungannya dengan keberadaan suatu individu maupun dalam hubungan antara individu dengan kelompok masyarakatnya. Perolehan nilai itu sendiri umumnya sangat beragam sesuai dengan daya tafsir pembacanya. 33 Nilai-nilai yang ada di dalam cerita rekaan bisa dilihat dari diri sastrawan dan pembacanya. Dari sudut sastrawan , nilai ini biasa disebut amanat. Amanat adalah 29 Nugiyanto,op. cit., h. 165. 30 Ibid., h 166. 31 Siswanto, op.cit., h 161. 32 Ibid. 161-162 33 Ibid., h 162.