Tema Unsur Instrinsik Novel Saman
                                                                                57
kebenaran.  Wisanggeni  kemudian  berganti  nama  menjadi  Saman  ketika  menjadi buronon. Saman artinya adalah dakwaan yang sangat mewakili keadaan tokoh.
Tokoh  Saman  adalah  tokoh  dinamis  yaitu  tokoh  yang    kepribadiannya berkembang.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  tuturan    narator  yang  menjelaskan
karakteristik  tokoh Saman. Terlihat seperti kutipan di bawah ini : “Sejak  hari  itu,  orang-orang  memanggil  mereka  pater.  Dan  namanya
menjadi Pater Wisanggeni, atau Romo Wis.
5
Pada  kutipan  di  atas  narator  memperkenalkan  karakteristik  awal  Saman adalah  sebagai  pelayan  umat  dan  mengabdikan  diri  sepenuhnya  kepada  Gereja.
Namun  kemudian  karakteristik    Saman  mengalami  perubahan.  Dari  seseorang yang  hanya  bertugas  pelayan  umat  Kristen  perlahan-lahan  mulai  memikirkan
keadaab warga Sei Kumbang. Seperti kutipan di bawah ini. Tetapi  hanya  tujuh  puluh  kilometer  dari  kota  minyak  Perabumulih,
seorang  gadis  teraniaya,  bukan  sebagai  ekses  keserakahan  melainkan  karena orang-orang tak mampu mencapai kemodrenan. Sementara itu aku hanya bisa
berbaring di kasur ini?
6
Kutipan  di  atas  narator  mulai  menunjukkan  karakteristik  perubahan  tokoh utama  Saman  secara  perlahan.  Bermula  dari  pertemuannya  dengan  tokoh  Upi,
representasi  kesengsaraan  warga  Sei  Kumbang.  Hingga  kemudian  tokoh  Saman menjadi  seorang  buron  karena  dianggap  sebagai  orang  yang  beraliran  kiri  yang
mengganggu pemerintahan. Seperti kutipan di bawah ini. “Kepala  Dinas  Penerangan  Polda  Sumbagsel  menyebut-nyebut  aktor
intelektual  di  belakang  perlawanan  warga  Sei  Kumbang  :  Ada  indikasi bahwa  dalang  aksi  tersebut  adalah  seorang  rohaniawan  yang  di  susupi
pandangan- pandangan kiri”.
7
Kutipan  di  atas  adalah  transformasi  perubahan  Saman  dari  seorang rohaniawan  menjadi  seorang  aktivis  yang  dianggap  beraliran  kiri  yang
membahayakan  pemerintah.  Jadi,  dapat  disimpulkan  bahwa  tokoh  Saman merupakan tokoh dinamis yang kepribadiannya berkembang.
5
Ibid.,h. 40
6
Ibid.,h. 75
7
Ibid.,h. 114
58
Secara  fisik  tokoh  Saman  digambarkan    melalui  tokoh  lain  berbicara tentangnya yaitu melalui tokoh laila. Seperti kutipan di bawah ini.
“Baru  saya  sadari  bahwa  Saman,  lelaki  itu  sudah  begitu  lama  hidup  di perkebunan  di  sana.  Sudah  begitu  panjang  perpisahan  kami.  Karena  suatu
peristiwa, beberapa tahun dia menghilang dan surat saya tak pernah di balas. Saya  hampir  tak  mengenalinya.  Ia  begitu  hitam  dan  kurus,  seperti  petani.
Rambutnya  yang dulu  hampir sebahu kini terpangkas.  Dagunya tak tercukur rapi
”.
8
Dari kutipan di atas dapat diidentifikasi bagaimana fisik Saman melalui Laila yang  berbicara  tentang  Saman.  Ia    berperawakan  kurus  dan  hitam,  rambut  yang
terpangkas rapi serta dagu tak tercukur rapi.   Penggambaran fisik ini tentu untuk mendukung  Saman  sebagai  Aktivis.  Ia    yang  telah  lama  tinggal  di  daerah
pertanian Sei  Kumbang dan hidup  dalam kesusahan. Dalam penggambaran fisik, pengarang  menggunakan  tuturan  tokoh  sampingan  yaitu  Laila  yang  bertalian
dengan  tokoh utama cerita. Watak  dan  sikap  Saman  dapat  dilihat  melalui  bagaimana    perilakunya
terhadap  orang  lain.  Saman  digambarkan  oleh  narator  sebagai  orang  yang mempunyai  perilaku  kepedulian  tinggi  terhadap  masyarakat  yang  tertindas  dan
tertinggal. Dapat dilihat pada kutipan dibawah ini. “Saman  telah  memutuskan  :  meringankan  penderitaan    si  gadis  dengan
membangun sangkar yang lebih sehat dan menyenangkan ”.
9
Pada  kutipan  di  atas  adalah  peristiwa  di  mana  saat  Saman  membantu membangun tempat yang layak untuk Upi,  gadis gila yang mengalami gangguan
mental. Dari  sinilah awal  mula Saman  banyak ikut  terlibat  ke dalam penderitaan warga  Sei  Kumbang  hingga  ditetapkan  menjadi  seorang  buron.  Penyiksaan-
penyiksaan  yang  dia  terima  selama  di  penjara  tidak  menyurutkan  langkahnya untuk tetap membantu yang lemah dan menegakkan keadilan.
Saman juga digambarkan oleh narator sebagai orang yang begitu teguh dalam menegakkan  keadilan  hukum.  Baginya  hukum  yang  tidak  berkeadilan  adalah
8
Ibid.,h. 32
9
Ibid.,75
59
cacat  bagi sebuah bangsa. Maka dari itu ia terus menegakkan keadilan dan hukum yang seimbang antara pemerintah dan rakyat kecil. Seperti kutipan di bawah ini.
“Kukira  negeri  kita  bukan  seperti  yang  kamu  bilang,  mesin  yang menindas,  melainkan  sesuatu  yang  penuh  ketidakpastian  di  mana  hukum
berayun- ayun seperti bandul jam”
10
Kutipan  di  atas  adalah  surat  Saman  kepada  Yasmin  dari  tempat persembunyiannya di New York. Penggalan surat ini seakan mewakili bagaimana
Saman  begitu  geram  dengan  hukum  di  Indonesia  yang  penuh  ketidakpastian. Sebagai  orang  yang  pernah  terjun  langsung  dalam  penderitaan  rakyat  di  Sei
Kumbang  dan  mengalami  ketidakadilan  hukum  maka  sangat  pantas  Saman memperjuangkan hukum yang adil.
Sebagai aktivis Saman digambarkan oleh narator  sebagai orang yang analitik, cerdas  dan  pemikiran  yang  mendalam.  Hal  ini  dapat  dipahami  bagaimana  jalan
pikiran Saman melalui penceritaan narator. Tentu ini akan sangat mendukung atau memperkuat  Saman  sebagai  aktivis  yang  membutuhkan  kecerdasan  akal  dan
pemikiran yang dalam. Seperti kutipan di bawah ini. “Memang  persoalannya  tidak  sesederhana  pertarungan  antara  dua  kelas,
perusahaan versus petani. Di masing-masing kelompok ada orang-orang rakus yang  mengeruk  keuntungan  sebanyak-banyaknya.  Saya  kira  perusahaan
memang  ingin  memiliki  sendiri  perkebunan  itu  agar  efisien  dan  mudah  di kontrol.
11
Kutipan  di  atas  adalah  surat  Saman  kepada  bapaknya  atas  permintaan maafnya  karena  telah  menjadi  buron.  Dia  menceritakan  detail  mengapa  dia  bisa
menjadi  buron dari seorang pastor.   Dari kutipan ini dapat  di  pahami bagaimana pemikiran  saman  adalah  pemikiran  yang  sangat  analitik  dan  cerdas.  Dia  begitu
paham  dengan  jalan  licik  yang  digunakan  PT  ALM  terhadap  lahan  warga  Sei Kumbang.
Wis juga mempunyai pikiran yang sangat dalam dan penuh pertimbangan. Ia digambarkan oleh narator bukan sebagai orang  yang cepat mengambil keputusan
tanpa melalu pertimbangan logika. Seperti kutipan di bawah ini.
10
Ibid.,h. 171
11
Ibid.,h. 167
                                            
                