92
Tidak  hanya  didukung  oleh  latar  atau  alur  cerita  tempat  tetapi  juga  sangat terlihat sekali dalam surat-menyurat antara Saman dan Yasmin. pengarang sangat
banyak  menggunakan  kata-kata  yang  berhubungan  dengan  keagamaan.  Ia menggunakan cerita Adam dan Hawa untuk menggambarkan kecintaannnya pada
Yasmin atau cerita nabi-nabi lainnya. Seks terlalu indah. Barangkali karena itu Tuhan begitu cemburu sehingga
Ia menyuruh Musa menyuruh merajam orang-orang yang berzina.
77
Aku  menyesal  sekali.  Apakah  kamu  menganggap  aku  hawa  yang  menggoda Adam.
78
Dapat dilihat pada kutipan di atas pengarang menggunakan cerita-cerita yang ada  dalam  cerita  keagamaan  untuk  semakin  menguatkan  tokoh  Saman  yang
sebelum berganti menjadi aktivis adalah seorang pastor. Berdasarkan  penjabaran  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  penggunaan
bahasa oleh pengarang saling berkaitan dan mendukung antara keseluruhan unsur. Kelihaian  pengarang  dalam  menulis  Saman  sangat  diakui  oleh  kritikus  sastra.
Permainan kata, diksi, dan pemilihan katanya sangat mendukung terhadap semua unsur baik itu penokohan, latar tempat, alur, gaya bahasa semua merupakan satu
kesatuan yang saling menguatkan.
B. Fakta  Sejarah dalam Novel Saman karya Ayu Utami
1. Kebijakan Kapitalisme Ekonomi Orde Baru
Kapitalisme  adalah  sebuah  sistem  perekonomian  yang  memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan perekonomian.
Seperti  memproduksi  barang,  menjual  barang,  dan  menyalurkan  barang.  Dalam perekonomian  kapitalis  setiap  warga  dapat  mengatur  nasibnya  sendiri  sesuai
dengan  kemampuannya.  Semua  orang  bebas  bersaing  untuk  dalam  bisnis  untuk memperoleh  laba  sebesar-besarnya.  Dalam  novel  Saman  banyak  penjabaran
mengenai  kebijakan  ekonomi kapital  rezim Orde Baru.  Kebijakan kapital  sendiri telah  menyebabkan  banyak  kesengsaraan  bagi  rakyat  kecil.  Kebijakan  ekonomi
77
Ibid.,h. 188
78
Ibid., 187
93
kapital  telah  mencakup  ke  berbagai  sektor  sumber  daya  alam  Indonesia.  Dalam kutipan  di  bawah  ini,  kebijakan  kapital  telah  mencakup  kedalam  sektor
pertambangan. Perempuan  itu  dipanggil  Laila.  Lelaki  itu  Toni.  Keduanya  datang  setelah
rumah  produksi  kecil  yang  mereka  kelola  CV,  buka  PT  mendapat  kontrak untuk  mengerjakan  dua  hal  yang  berhubungan.  Membuat  profil  perusahaan
Texcoil Indonesia, patungan saham dalam negeri dengan perusahaan tambang yang  berinduk  di  Kanada.  Juga  menulis  buku  tentang  pengeboran  di  Asia
Pasifik atas nama Petroleum Extension service.
79
Peraturan  paling  penting  bagi  pembentukan  struktur  kepemilikan  kapital  di bawah  Orde  Baru  ialah  Undang-Undang  Penanaman  Modal  Asing  PMA  No.1
Januari 1967 dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN Juli 1968.  Undang-undang  Penanaman  Modal  Asing  di  antaranya  yaitu  Jaminan
bahwa  tidak  ada  kehendak  untuk  menasionalisasikan  milik  asing  dan  jaminan adanya  kompensasi  pembayaran  jika  terjadi  nasionalisasi  serta  kebebasan
melakukan  pemindahan  keuntungan,  dana  depresiasi  dan  hasil  penjualan  saham kepada  warga  Negara  Indonesia.  Kebijakan  ekonomi  Soeharto  memberikan
kebebasan  penanaman  modal  Asing  di  Indonesia  melalui  Undang-undang  PMA. Setiap  perusahaan  diatur  kebijakannya  melalui  Undang-undang  tersebut.  Hal  ini
tentu membuat kesempatan negara-negara asing untuk mengeksploitasi kekayaan Sumber  Daya  Alam  Indonesia  terutama  pertambangan  semakin  terbuka  lebar.
Semakin luas terbentang jarak kemiskinan antara si pemilik modal dengan rakyat miskin yang tidak dapat berbuat banyak.
Pemerintah  memainkan  peran  sangat  penting  dalam  pembentukan  dan perkembangan kapitalisme Indonesia pasca zaman kolonial. Pengaruhnya bersifat
menentukan,  bukan  saja  dalam  memberikan  kondisi  politik  bagi  pertumbuhan kaum kapitalis tetapi juga menyediakan kerangka pendapatan negara dan bahkan
investasi  kapital  yang  sangat  besar.  Kaum  kapitalis  tumbuh  subur  di  negeri  ini zaman  pemerintahan  Soeharto.  Terbuka  lebarnya  kesempatan  pihak  swasta  dan
modal  Asing  untuk  menanamkan  modalnya  di  Indonesia  terlihat  dalam  kutipan novel di bawah ini.
79
Ibid.,h. 8
94
Di Bantargebang manusia hidup bersama sampah-sampah Jakarta yang kaya  dan  rakus,  dan  orang-orang  gila  bisa  berjalan-jalan  di  Taman  Suropati
yang  rapi  dan  teduh.  Tetapi  hanya  tujuh  puluh  kilometer  dari  kota  minyak Perabumulih,  seorang  gadis  teraniaya,  bukan  sebagai  ekses  keserakahan
melainkan  karena  orang-orang  yang  tak  mampu  mencapai  kemodernan. Sementara itu aku hanya bisa berbaring dikasur ini.
80
Kutipan  novel  di  atas  menceritakan  kesenjangan  ekonomi  di  kota Perabumulih  yang  membuat  Indonesia  ketinggalan  adalah,  selain  angka  awal
starting  base-nya  rendah,  kualitas  sumber  daya  manusia  serta  pendidikan  jauh terbelakang  oleh  karena  sejak  kemerdekaan  tidak  banyak  dikucurkan  dana  dan
daya  kepada  sektor  yang  sangat  strategis  ini.  SDM  Indonesia  kekurangan  dasar, maka  industrialisasi  di  Indonesia  juga  tidak  bisa  bersifat  mandiri  kurang
tergantung  dari  impor  seperti  di  Taiwan  dan  Korea  Selatan.  Kedua  negara  itu mewarisi  kultur  yang  lebih  pro-pendidikan  dasar  dari  penjajah  Jepangnya
sebelum Perang Dunia Kedua. Gambaran  jelas  dari  rezim  Orde  Baru  dalam  perkembangannya  selama  18
tahun ialah pemerintahan militer yang otoriter, pengambil alihan Negara oleh para pejabat  dan  di  singkirkannya  partai-partai  politik  dari  proses  pengambilan
keputusan.  Disebabkan  karena  tidak  adanya  partai  politik  yang  kuat  dominasi politik  dipegang  oleh  pemerintahan  pada  saat  itu.  Karena  dominasi  politik
tersebut,  maka  tindakan  serta  pengambilan  keputusan  ekonomi  berada  ditangan petinggi  yang  berkuasa.  Sumber  Daya  Manusia  yang  tidak  mendukung  juga
menyebabkan rakyat Indonesia tidak mampu mencapai kemajuan hidup walaupun dihadapkan dengan Sumber Daya Alam yang berlimpah.
Intervensi  dan  campur  tangan  swasta  pemilik  modal  dalam  negeri  dalam pengelolaan  Sumber  Daya  Alam  Negara  Indonesia  juga  turut  andil  dalam
keputusan  Kapital.  Kaum  pemilk  modal  dalam  negeri  berawal  dari  basis  yang sangat  kecil.  Perkembangannnya  sangat  pesat  selama  tahun  1970-an.  Beberapa
kelompok  perusahaan  lahir  dalam  beragam  industri,  terutama  dalam  industri subtitusi  impor,  seperti  logam  dan  teknik,  mobil  komponen,  ban  dan  aki,  bahan
makanan  dan  minuman,  elektronik,  dan  tekstil.  Menjelang  tahun  1980,  investasi
80
Ibid., h.75
95
dalam negeri naik hingga mencapai hampir 50 persen dari total investasi di sektor industri  yang  cepat  tumbuh  Tetapi  pertumbuhan  ini  berkait  erat  dengan
lonjakannya  harga  minyak  dan  arus  pendapatan  dari  minyak  yang  dinikmati Indonesia  pada  tahun  1970-an,  berupa  penerimaan  devisa  dan  pajak  atas
perusahaan  minyak.  Kelompok-kelompok  perusahaan  baru  itu  juga  sangat bergantung  pada  kebijaksanaan  proteksi  dan  subsidi  Negara,  dan  pada
perlindungan  oleh  pusat  kekuasaan  birokrasi-politik.  Akhirnya,  kapitalis  dalam negeri  sangat  mengandalkan  peranan  Negara  untuk  mendukung  mereka  dalam
menghadapi modal asing. Ada alasan kuat untuk mengatakan bahwa kaum borjuis industri  Indonesia  tidak  mungkin  dapat  diharapkan  akan  memainkan  peran
penting dalam perubahan politik dan ekonomi. Intervensi swasta dalam kebijakan kapital  telah  memainkan  peran  cukup  penting  dalam  pemerintahan  Soeharto.
Seperti kutipan dibawah ini : L
alu  mereka  berbicara  singkat  saja.  “kami  menjalankan  tugas  dari Bapak  Gubernur.”  Salah  satunya  mengacungkan  selembar  kertas  berkop
pemda,  tapi  tidak  menyerahkan  kepada  Anson.  “Menurut  SK  beliau  tahun 1989, lokasi transmigrasi Sei Kumbang ini harus dijadikan perkebunan sawit.
Perusahaan  intinya  sudah  ditunjuk,  yaitu  PT  Anugrah  Lahan  Makmur”.  Ia berhenti  sebentar,  memandang  rumah  pengolahan  itu,  melongok  keluar  dari
jendela, dan menoleh lagi pada Anson.”Kami melihat bahwa dusun ini saja yang belum patuh untuk menandatangani kesepakatan dengan perusahaan.
81
Kutipan  di  atas  adalah  percakapan  antara  Anson  dan  pihak  PT  ALM  ketika sebagian  warga  memilih  untuk  bertahan.  Mereka  mendatangi  desa  Sei  Kumbang
karena  dianggap  sebagai  pembangkang  dan  tidak  menuruti  kecurangan  yang dilakukan  oleh  utusan  PT  ALM.  Terlihat  bagaimana  intervensi  swasta  dalam
pengambil-alihan  lahan  dari  pemerintah.  Kapitalisme  Orde  Baru  semakin menimbulkan  kesenjangan  dalam  dunia  ekonomi.  Sementara  orang-orang  yang
tidak memiliki modal tertindas oleh kebijakan-kebijakan tersebut.   Dalam  proses ini  tampak  bahwa  kapital  maupun  Negara  bukanlah  entitas  monolitik.  Kapital
terdiri atas berbagai macam elemen yaitu Internasional dan domestik, skala besar dan  kecil,  golongan  cina  dan  pribumi.  Sementara  itu  Negara  terbagi  dalam
berbagai kelompok politik yang saling bersaing. Di samping itu juga  faksi-faksi
81
Ibid., h. 92