Produktivitas BPRS Kawasan Barat

1,398 dan sisanya 1 BPRS menduduki 1, yaitu BPRS Bhakti Haji: 0,994. Dapat dikatakan bahwa hanya BPRS Bhakti Haji yang tidak produktif pada periode ini, dan sisanya 4 BPRS dalam keadaan produktif. Pada hasil tahun ke 5 kuartal II tahun 2014, pada effch 2 BPRS berada di nilai 1, dengan nilai tertinggi dipegang oleh BPRS Bhakti Haji: 1,355. Kemudian 1 BPRS berada pada nilai 1, dan sisanya 2 BPRS berada pada nilai 1, dengan nilai terendah dipegang oleh BPRS Artha Madani: 0,821. Pada techc semua BPRS berada pada nilai 1, dimana nilai tertinggi dipegang oleh BPRS Artha Mas Abadi: 4,055. Pada pech, 2 BPRS berada pada nilai 1, lalu 2 BPRS berada pada nilai 1 dan 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu BPRS Artha Mas Abadi: 0,949. Sedangkan pada sech 1 BPRS memiliki nilai 1, kemudian 2 BPRS memiliki nilai 1 dan 2 BPRS memiliki nilai 1. Terakhir pada tfpch semua BPRS berada pada nilai 1 atau dapat dikatakan semua BPRS dalam keadaan produktif pada tahun ini, dengan produktivitas tertinggi pada BPRS Bhakti Haji: 5,169. Sementara, tahun ke 6 kuartal III tahun 2014, pada effch 1 BPRS berada dinilai 1, yaitu BPRS Arta Leksana: 1,031. Kemudian 1 BPRS berada dinilai 1, dan sisanya 3 BPRS berada dinilai 1, dimana terendahnya berada di BPRS Gunung Slamet: 0,689. Pada techc semua BPRS berada dinilai 1, dimana terendahnya berada di BPRS Gunung Slamet: 0,633. Pada nilai pech, 2 BPRS berada dinilai 1, lalu 2 BPRS berada dnilai 1, dan 1 BPRS berada dinilai 1, yaitu BPRS Gunung Slamet: 0,859. Pada nilai sech, 3 BPRS berada dinilai 1, 1 BPRS berada dinilai 1, dan sisanya 1 BPRS berada nilai 1, yaitu BPRS Arta Leksana: 1,031. Terakhir, pada tfpch 4 BPRS berada dinilai 1 dimana terendahnya berada di BPRS Gunung Slamet: 0,436 dan sisanya 1 BPRS berada dinilai 1, yaitu BPRS Arta Leksana: 1,014. Pada peiode ini hanya BPRS Arta Leksana yang produktif dan sisanya 4 BPRS dalam keadaan tidak produktif. Dilanjutkan dengan hasil tahun ke 7 kuartal IV tahun 2014, pada effch 2 BPRS berada pada nilai 1, kemudian 1 BPRS berada pada nilai 1, dan sisanya 2 BPRS berada pada nilai 1. Nilai tertinggi dipegang oleh BPRS Gunung Slamet: 1,451, nilai terendah dipegang oleh BPRS Arta Leksana: 0,864. Kemudian pada techc semua BPRS berada pada nilai 1, dimana nilai tertinggi dipegang oleh BPRS Artha Mas Abadi: 2.920. Pada pech, 3 BPRS berada pada nilai 1, lalu 1 BPRS pada nilai 1 yaitu BPRS Artha Mas Abadi: 0,916 dan 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu BPRS Gunung Slamet: 1,165. Sedangkan pada sech 1 BPRS berada pada nilai 1, kemudian 2 BPRS berada pada nilai 1 dan 2 BPRS berada pada nilai 1. Terakhir pada tfpch semua BPRS berada pada nilai 1 atau dapat dikatakan semua BPRS dalam keadaan produktif pada tahun ini, dimana produktivitas tertinggi dipegang oleh BPRS Gunung Slamet: 3,945. Kemudian, pada tahun ke 8 kuartal I tahun 2015, 1 BPRS mengalami penurunan efisiensi effch yaitu BPRS Gunung Slamet: 0,775, dan 4 BPRS mengalami peningkatan, dimana peningkatan efisiensi tertinggi dipegang oleh BPRS Artha Madani: 1,444. Pada nilai techc semua BPRS berada dinilai 1, dimana nilai terendah dipegang oleh BPRS Bhakti Haji: 0,671. Pada nilai pech, 2 BPRS berada pada nilai 1, lalu 3 BPRS berada pada nilai 1, dengan nilai terendah pada BPRS Bhakti Haji: 0,809. Pada nilai sech, 2 BPRS berada dinilai 1, dan 3 BPRS berada pada nilai 1 dimana nilai tertinggi dipegang oleh BPRS Artha Madani: 1,444. Terakhir, pada tfpch 4 BPRS berada pada nilai 1 dan sisanya 1 BPRS berada pada nilai 1, yaitu BPRS Artha Madani: 1,007. Pada periode ini hanya BPRS Artha Madani dalam keadaan produktif, dan sisanya 4 BPRS dalam keadaan tidak produktif. Pada hasil tahun ke 9 kuartal II tahun 2015, pada effch 2 BPRS berada di nilai 1, dengan nilai tertinggi dipegang oleh BPRS Gunung Slamet: 1,290. Kemudian 1 BPRS berada pada nilai 1, dan sisanya 2 BPRS berada pada nilai 1, dengan nilai terendah dipegang oleh BPRS Arta Leksana: 0,671. Pada techc semua BPRS berada pada nilai 1, dimana nilai terendah dipegang oleh BPRS Arta Leksana: 0,419. Pada pech, 1 BPRS berada pada nilai 1, lalu 2 BPRS berada pada nilai 1 dan 2 BPRS berada pada nilai 1. Sedangkan pada sech 1 BPRS berada pada nilai 1, kemudian 3 BPRS berada pada nilai 1 dan 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu BPRS Gunung Slamet: 1,254. Terakhir pada tfpch semua BPRS berada pada nilai 1 atau dapat dikatakan semua BPRS dalam pada tahun ini dalam keadaan tidak produktif, dengan produktivitas terendah pada BPRS Gunung Slamet: 0,281. Terakhir, pada tahun ke 10 kuartal III tahun 2015, pada effch 3 BPRS berada pada nilai 1, kemudian 1 BPRS berada pada nilai 1, dan sisanya 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu BPRS Arta Leksana: 1,491. Kemudian pada techc semua BPRS berada pada nilai 1, dimana nilai tertinggi dipegang oleh BPRS Artha Mas Abadi: 1,336. Pada pech, 2 BPRS berada pada nilai 1, lalu 2 BPRS berada pada nilai 1, dan 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu BPRS Bhakti Haji: 0,816. Sedangkan pada sech 1 BPRS memiliki nilai 1, kemudian 3 BPRS memiliki nilai 1 dan 1 BPRS memiliki nilai 1 yaitu BPRS Arta Leksana: 1,368. Terakhir pada tfpch 4 BPRS berada pada nilai 1 dan 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu Bhakti Haji: 0,781, atau dapat dikatakan semua BPRS tidak produktif pada tahun ini.

2. Produktivitas BPRS Kawasan Timur

Hasil yang diperoleh dari perhitungan melalui software DEAP 2.1 bahwa pada tahun ke 2 kuartal III tahun 2013, 3 BPRS mengalami penurunan efisiensi effch, 1 BPRS tidak mengalami perubahan, 1 BPRS mengalami peningkatan, namun nilainya tidak sampai 1. Penurunan efisiensi terendah dipegang oleh BPRS Dinar Ashri: 0,329. Sementara itu technological change techc tertinggi dipegang oleh BPRS Patuh Beramal: 9,204, posisi terendah dipegang oleh BPRS Surya Sejati: 1,895. Pada nilai pure efficiency pech, 2 BPRS mengalami penurunan dengan nilai yang sama yaitu BPRS Bahari Berkesan dan BPRS Dinar Ashri: 0,946, 2 BPRS tidak mengalami perubahan dan 1 BPRS yang mengalami peningkatan, namun nilainya tidak sampai 1. Dilanjutkan dengan scala efficiency sech, 3 BPRS berada dinilai 1 dan 1 BPRS berada pada dinilai 1, dan sisanya 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu BPRS Bahari Berkesan: 1,001. Kemudian pada total factor productivity tfpch 4 BPRS menduduki nilai 1 dan sisanya 1 BPRS menduduki 1 yaitu BPRS Surya Sejati: 0,971. Dapat dikatakan bahwa hanya BPRS Surya Sejati yang belum produktif pada periode ini, dan sisanya 4 BPRS dapat dikatakan sudah produktif. Dilanjutkan dengan hasil tahun ke 3 kuartal IV tahun 2013, pada effch 3 BPRS berada di nilai 1, dan sisanya 2 BPRS berada pada nilai 1. Dimana nilai tertinggi dipegang oleh BPRS Dinar Ashri: 3,038, nilai terendah dipegang oleh BPRS Bahari Berkesan: 0,919. Kemudian pada techc hanya BPRS Surya Sejati yang memiliki nilai 1 : 1,104 dan sisanya 4 BPRS berada pada nilai 1, dimana nilai terendah dipegang oleh BPRS Patuh Beramal: 0,254. Pada pech, 3 BPRS berada pada nilai 1, dan 1 BPRS berada pada nilai 1, lalu 1 BPRS pada nilai 1 yaitu BPRS Patuh Beramal: 0,962. Sedangkan pada sech 3 BPRS memiliki nilai 1 dan 2 BPRS memiliki nilai 1. Terakhir pada tfpch 3 BPRS memiliki nilai 1 dan 2 BPRS memiliki nilai 1, dimana nilai tertinggi pada BPRS Surya Sejati: 2,838 dan nilai terendah pada BPRS Patuh Beramal: 0,239. Dapat dikatakan hanya 3 BPRS yang sudah produktif pada tahun ini, dan 2 BPRS belum produktif. Kemudian, pada tahun ke 4 kuartal I tahun 2014, 2 BPRS mengalami penurunan efisiensi effch, 2 BPRS tidak mengalami perubahan, dan 1 BPRS yang mengalami peningkatan, yaitu BPRS Patuh Beramal: 1,065. Sementara itu pada techc 4 BPRS berada dinilai 1 dan 1 BPRS berada dinilai 1 yaitu BPRS Patuh Beramal: 1,037. Pada nilai pech, 2 BPRS berada dinilai 1, lalu 2 BPRS dinilai 1, dan 1 BPRS berada dinilai 1 yaitu BPRS Patuh Beramal: 1,040. Pada nilai sech, 2 BPRS berada dinilai 1, 2 BPRS berada dinilai 1, dan sisanya 1 BPRS berada pada nilai 1, yaitu BPRS Dinar Ashri: 0,958. Terakhir, pada tfpch 4 BPRS berada dinilai 1 dimana nilai terendah dipegang oleh BPRS Bahari Berkesan: 0,568 dan sisanya 1 BPRS berada dinilai 1, yaitu BPRS Patuh Beramal: 1,105. Dapat dikatakan bahwa hanya BPRS Patuh Beramal yang produktif pada periode ini, dan sisanya 4 BPRS dalam keadaan belum produktif. Pada hasil tahun ke 5 kuartal II tahun 2014, pada effch 4 BPRS berada di nilai 1, dan 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu BPRS Investama Mega Bakti. Pada techc 4 BPRS berada pada nilai 1, dan 1 BPRS berada pada nilai 1, yaitu BPRS Patuh Beramal: 0,908. Pada pech, 2 BPRS berada pada nilai 1, lalu 2 BPRS berada pada nilai 1 dan 1 BPRS berada pada nilai 1 yaitu BPRS Bahari Berkesan: 1,030. Sedangkan pada sech 4 BPRS memiliki nilai 1, dan 1 BPRS memiliki nilai 1, yaitu BPRS Investama Mega Bakti. Terakhir pada tfpch 4 BPRS berada pada nilai 1 dan 1 BPRS berada pada nilai 1, yaitu BPRS Investama Mega Bakti: 1,183. Dapat dikatakan bahwa hanya 1 BPRS